Beranda / Romansa / Terikat Cinta CEO Posesif / Bab 01. Pengkhianatan dan Kehilangan

Share

Terikat Cinta CEO Posesif
Terikat Cinta CEO Posesif
Penulis: Penadiary

Bab 01. Pengkhianatan dan Kehilangan

Penulis: Penadiary
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-18 14:32:48

"Aaaah..."

Di tengah kesadarannya, Azelyn mendesah saat merasakan sentuhan hangat sang suami merambat perlahan di kulitnya.

Ketika merasakan pria itu melucuti pakaiannya satu per satu, Azelyn tak elak kembali berbisik, "Eunggg, Kevin …." Dia menggigit bibir bawah dengan mata terpejam, merasakan sentuhan suaminya semakin berani menyusuri tiap inci tubuhnya. "Kevin, kamu—"

Tiba-tiba, kalimat Azelyn terpotong akibat ciuman panas yang membungkam bibirnya.

Kening Azelyn berkerut; ada yang aneh.

Bukan hanya cara Kevin bereaksi ketika namanya disebut, tapi juga sensasi tak biasa ketika tangannya menyentuh lengan pria itu.

Azelyn tercekat—lengan itu terasa lebih keras, lebih berotot, seolah bukan milik Kevin.

Seketika perasaan waspada menyelinap, tapi di saat yang sama, pria di atasnya itu menyatukan tubuh mereka, membuat Azelyn tersentak dan terbuai ke dalam malam panas yang bergelora.

Paginya, Azelyn terbangun dengan tubuh yang terasa remuk dan perut yang seperti diaduk-aduk. Dia memijit pelipisnya yang berdenyut keras, pening akibat minum terlalu banyak di pesta kemarin malam.

Azelyn ingat, di malam sebelumnya, dirinya diminta oleh Laura, sahabat dekatnya, untuk membantu keberlangsungan sebuah acara di hotel. Anehnya, di tengah acara saat meminum minuman jamuan, Azelyn merasa dirinya tiba-tiba pusing.

“Pergilah istirahat, aku akan minta Kevin menjemputmu nanti setelah dia tiba,” ucap Laura dengan wajah khawatir saat melihat wajah pucat Azelyn.

Azelyn pun pamit dari pesta kepada Laura, lalu beristirahat di kamar yang disediakan sahabatnya itu.

Setelah tanpa sengaja tertidur, Azelyn setengah terbangun saat merasakan sentuhan familier sang suami dan berakhir menghabiskan malam panas dengan pria tersebut.

Sungguh tidak Azelyn sangka, Kevin, suaminya untuk dua tahun yang biasa begitu tenang dan cenderung dingin kepadanya, bisa begitu panas seperti tadi malam.

Mungkin … ini efek mereka terpisah untuk beberapa minggu lamanya setelah pria itu sibuk dengan bisnisnya di luar kota?

Namun, baru saja Azelyn ingin membangunkan Kevin yang sedang memunggunginya, dengan menyentuh lengannya, pria itu memutar tubuh menghadap Azelyn, membuat wanita itu seketika membeku.

"Tidak mungkin…" Azelyn menutup mulutnya, menahan diri untuk tidak berteriak.

Alis tebal, hidung tinggi, bibir tipis, dan rahang tegas berwibawa. Wajah itu memang tampan, tapi jelas … itu bukan wajah Kevin!

Siapa pria ini?!

Apa dirinya baru saja tidur dengan pria lain yang bukan suaminya sendiri!?

**

“Kenapa semua ini bisa terjadi?” gumam Azelyn sembari menutup wajahnya.

Sekarang, Azelyn sudah berada di dalam taksi pulang.

Usai menyadari dirinya telah menghabiskan malam dengan seorang pria asing, Azelyn langsung panik dan tanpa berpikir panjang dirinya langsung melarikan diri dari hotel untuk kembali ke kediamannya.

Di dalam taksi, Azelyn memeluk tubuhnya erat dengan mata terpejam, merasa begitu kotor.

Seharusnya, malam itu adalah malam di mana dirinya akan mengabarkan sebuah berita bahagia kepada suaminya. Akan tetapi, dirinya malah berakhir mengkhianati suaminya sendiri, dengan orang yang tidak dia kenal pula.

Ini adalah malapetaka!

“Nona, kita sudah sampai,” ujar sopir taksi saat sampai di tujuan.

Turun dari taksi, Azelyn menyeret kakinya masuk ke dalam rumah.

Melihat keadaan kediaman yang tampak sepi, wanita itu merasa bingung.

Sepertinya, Kevin masih belum tiba di rumah. Mungkinkah … pria itu tidak jadi kembali dari luar kota?

Jujur, Azelyn jadi berharap sang suami membatalkan rencananya untuk pulang. Karena dengan demikian, pria tersebut tidak akan tahu maupun curiga mengenai kenapa dirinya tidak pulang kemarin malam!

Sesampainya di lantai dua, Azelyn berniat membuka pintu kamarnya. Namun, seketika dia mematung saat mendengar suara mengejutkan dari dalam kamar.

"K-Kevin... Bagaimana jika Azelyn pulang— akh.... "

Itu adalah suara desahan seorang wanita.

Dan wanita itu memanggil nama … suaminya?

"Sstt... bukankah itu lebih baik? Hah … aku justru akan semakin bersemangat jika wanita itu menonton kita …."

Wajah Azelyn berubah pias. Suara itu … dia jelas mengenalinya.

Itu adalah … suara Kevin.

“T-tapi, kalau Azelyn tahu mengenai kita, dia—”

BRAK!

Suara pintu yang terbanting terbuka membuat dua orang di dalam ruangan terkejut dan langsung menarik selimut, tapi keterkejutan mereka tidak sebanding dengan sosok Azelyn yang menangkap pemandangan menjijikkan di dalam ruangan tersebut.

“Kevin …?” panggil Azelyn, sebelum kemudian beralih pada pasangan perselingkuhan sang suami yang tidak dia duga, “Laura …?!”

"Azelyn?!" Laura yang langsung memisahkan diri dari Kevin, gegas menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. "Kenapa kamu di sini?!”

Tangan Azelyn bergetar, air mata menuruni wajahnya.

"Kalian berdua... kenapa begitu kejam? Sejak kapan kalian berselingkuh?!" seru Azelyn dengan ekspresi kecewa yang mendalam.

Ternyata, ketika dirinya ketakutan dan merasa jijik dengan dirinya sendiri, ternyata sang suami dan sahabat baiknya sedang berselingkuh dan bersenang-senang di belakangnya!?

Dari dulu, Azelyn tahu pernikahannya dengan Kevin tidak bisa terhitung pernikahan paling bahagia. Walau begitu, dia tidak menyangka sang suami akan mengkhianatinya seperti ini, dengan sahabat terdekatnya pula!

"Kejam?! Kamu sendiri masuk ke kamar hotel dengan pria lain! Kenapa aku tidak boleh tidur dengan wanita lain? Jangan bersikap sok suci di hadapanku, Azelyn!" Dengan wajah acuh tak acuh, Kevin langsung bangkit dari ranjang sambil merapikan bajunya.

Kevin meraih sebuah amplop cokelat, lalu melemparkannya ke wajah Azelyn dengan kasar.

Sejumlah foto pun bertebaran, dan salah satunya terjatuh di depan kaki Azelyn membuat lutut wanita itu lemas.

Itu adalah foto Azelyn tadi malam. Dimana dirinya terlihat seakan sedang berciuman dengan seorang pria yang hanya terlihat pungunggnya di depan kamar hotel.

Siapa sebenarnya yang sudah mengirimkan foto-foto ini kepada Kevin!?

Dan seakan menjawab pertanyaan Azelyn, Kevin lanjut berucap dengan nada merendahkan, “Andai Laura tidak menghubungiku karena melihatmu masuk ke dalam ruangan hotel dengan pria lain, mungkin aku tidak akan pernah tahu kebusukanmu selama ini!”

KLIK!

Perlahan, Azelyn mengangkat pandangan, menatap Kevin sesaat sebelum beralih pada sosok Laura yang berada di sebelah pria tersebut.

Acara pesta tadi malam diselenggarakan oleh Laura, kamar hotel dipesan oleh Laura, informasi Azelyn bersama seorang pria diterima oleh Kevin dari Laura, dan wanita selingkuhan Kevin … juga adalah Laura.

Sekarang, semuanya menjadi jelas. Dalang dari semua kekacauan yang terjadi di malam lalu sampai detik ini adalah—

“Laura!! Kau yang menjebakku!” Dengan marah, Azelyn langsung berlari menghampiri Laura dan menjambak rambutnya. “Kau yang sudah merencanakan semuanya untuk menghancurkan rumah tanggaku!”

“Ah! Jangan menuduhku, Lyn! Kevin! Kevin tolong aku!” teriak Laura sembari berusaha melepaskan diri.

“Azelyn!” Melihat sang istri menggila dan menjambak Laura, Kevin yang panik langsung bertindak.

Dia menarik tangan Azelyn dan mendorongnya sekuat tenaga menjauh dari Laura. Hal tersebut menyebabkan tubuh Azelyn terhempas dan menabrak meja dengan keras tepat di perut.

“Ugh …” rintih Azelyn selagi memegangi perutnya yang kesakitan. Bersamaan dengan tubuhnya merosot ke lantai, tampak cairan merah merembes dari rok gaunnya dan mengalir menggenangi lantai.

Dengan wajah yang memucat dan pandangan yang perlahan memudar, air mata menjadi semakin deras menuruni wajah Azelyn seiring dirinya bergumam, “Tidak … tidak … anakku ….”

Kemudian, semuanya menjadi gelap.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 84. Target Baru

    Laura berjalan menuju ruangan karyawan dengan perasaan gembira. Dia merasa bahwa mendekati Allen adalah pilihan yang tepat. Dirinya merasa pria itu lebih mudah daripada Kean.Laura mulai menyapu dan memunguti sampah-sampah kertas yang berserakan di lantai. Dia merasa enggan memungut itu, seharusnya posisinya sebagai karyawan yang memiliki meja kerja, bukan yang membersihkan seperti ini.Laura terpaksa melakukan tugas itu karena hal yang dia pikirkan adalah bertahan di perusahaan ini sampai dirinya berhasil mendapatkan Allen."Ambilin aku minum dong," ucap salah satu karyawan wanita pada Laura sambil masih fokus mengetik pada komputernya.Laura menoleh ke sana kemari mencoba mencari tahu kepada siapa wanita itu berbicara. Melihat tak ada orang di sekitarnya, dia lebih memilih untuk melanjutkan membersihkan lantai.Wanita itu merasa kesal ketika Laura mengabaikan perintahnya begitu saja. Dia kemudian menggebrak meja dengan keras membuat sekeliling menatapnya, begitu juga dengan Laura."

  • Terikat Cinta CEO Posesif   bab 83. Mendapat Keringanan

    Kean mengerjapkan matanya beberapa kali ketika sinar matahari masuk dari sela-sela jendelanya. Dia mencoba mengambil ponselnya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, sepertinya dia bangun kesiangan karena kelelahan sejak kemarin.Kean segera bangkit kemudian berjalan keluar kamar dan melewati kamar Azelyn, dia mencoba mencari tahu apa yang dilakukan gadis itu, tetapi ketika membuka pintu, sosok gadis itu tak terlihat.Kean berjalan masuk ke kamar Azelyn kemudian melihat secarik kertas yang berada di meja tersebut. Dia mengambil kertas itu kemudian membaca setiap kalimatnya.Azelyn menulis di kertas tersebut bahwa hari ini dia izin untuk pergi karena ada masalah yang terjadi pada temannya. Dia juga mengatakan bahwa dirinya tak tahu apa akan pulang atau tidak.Kean meremas kertas tersebut, bisa-bisanya Azelyn lagi-lagi pergi tanpa sepengetahuannya. Dia mencoba melihat ponselnya dan membuka aplikasi pelacak, kali ini aplikasinya tak berfungsi lagi karena gadis itu mematikan po

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 82. Hari Pertama

    Keesokan harinya Allen langsung menyuruh Laura untuk datang ke perusahaan Marvino. Laura menggunakan kemeja putih dengan rok sepaha untuk pergi ke perusahaan Marvino, pakaiannya benar-benar mencerminkan seorang karyawan wanita di perusahaan. Dia tak tahu posisi apa yang akan diberikan Allen padanya, tetapi dia tak terlalu memikirkannya karena tujuan sebenarnya adalah untuk mendekati pria itu. Laura memesan taksi untuk pergi ke perusahaan tersebut. Ketika taksinya sudah datang, dia lansung meluncur tanpa menunda waktu lagi. Butuh waktu 30 menit untuk sampai ke perusahaan tersebut. Jarak perusahaan Marvino lebih jauh dibanding perusahaan Adhlino, tetapi Laura meyakinkan semangatnya karena dia sudah terlalu lelah untuk mencari pekerjaan dan tak akan membuang kesempatan emas ini. Laura berjalan memasuki perusahaan, tiba-tiba seisi perusahaan meliriknya kemudian berbisik-bisik membuatnya merasa risih. Sepertinya berita tentang dirinya yang dipecat di perusahaan Adhlino secara tak t

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 81. Masalah baru

    Laura berdiri diam di tengah jembatan. Di belakangnya beberapa motor dan mobil berlalu lalang tanpa memedulikan dirinya yang sedang berdiri sendirian. Dia menatap kosong ke arah air sungai yang mengalir dengan deras. Gadis bermanik coklat itu sudah mengirimkan lamaran pekerjaannya ke berbagai tempat setelah dia dipecat dari Perusahaan Adhlino, tetapi satu pun tak ada yang menghubunginya untuk interview. Laura mengacak-acak rambutnya kesal. Dia meremas dokumen lamaran pekerjaannya dengan perasaan penuh emosi. "Azelyn! Ini semua gara-gara kamu! Berani-beraninya kamu menghancurkan karirku! Aku tak akan tinggal diam, aku pasti akan membalasmu!" teriak Laura emosi. Suara teriakannya tenggelam karena suara mobil dan motor yang mengebut. Laura melampiaskan emosinya dengan mengacak-acak rambutnya frustasi. Tanpa sengaja dokumennya terlepas dari genggaman dan terjun jatuh ke bawah sungai. Laura secara spontan menaikkan kaki kanan ke penghalang jembatan mencoba untuk menangkap dokumen

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 80. Kecemburuan membawa masalah

    Lino tak menduga bahwa Reliza akan mengatakan itu. Dia melirik ke arah Kean yang masih terdiam sembari menyisir rambutnya ke belakang. "Sepertinya Anda sangat mengenal saya, Nona Reliza," ucap Kean dingin. Dia menatap tajam pada gadis itu kemudian melanjutkan kalimatnya, "Karena Anda terlihat sangat mengenal saya, Anda pasti tahu bagaimana sikap saya pada wanita selama ini, kan?" tanyanya. Reliza terdiam, tentu saja dia sangat mengetahui itu. Karena dia adalah salah satu wanita yang mengejar Kean, tetapi pria itu tak pernah meliriknya sedikit pun. "Saya akan langsung mengatakan tidak suka dan sangat membenci wanita yang selalu ingin menempel pada saya. Jadi, apa Anda masih menganggap saya berbohong dan meragukan pernikahan saya sebagai pernikahan palsu yang diatur?" kata Kean yang langsung membuat Reliza terdiam. Reliza menggenggam erat ujung gaunnya mendengar penuturan Kean. Tentu saja wanita yang selalu menempel pada pria itu yang dimaksud adalah dirinya. Kean melirik ding

  • Terikat Cinta CEO Posesif   79. Pertanyaan yang berulang

    Allen melirik pada Azelyn sembari mencoba menahan tawanya. Dia merasa tak percaya dengan situasi yang dia hadapi sekarang. Rumor yang diketahui Allen selama ini adalah Kean memiliki sifat yang dingin. Sebelumnya juga banyak yang mengatakan bahwa Kean adalah pria yang tak berperasaan. Namun, apa ini? Kean justru terlihat sangat posesif pada Azelyn. "Maafkan saya atas sikap saya selama ini, Tuan Kean," kata Allen sambil sedikit membungkuk sebagai tanda permintaan maafnya. "Karena saya sudah berpisah cukup lama dengan Azelyn, saya masih ingin bertemu dan mengobrol dengannya lebih lama lagi, tapi sepertinya saya sudah melewati batas," lanjutnya sembari melirik wanita bermanik biru itu. Kean mengeratkan rangkulannya ketika mendengar perkataan Allen. Perasaannya terasa berdenyut sakit mendengar kalimat itu. Apa itu memiliki arti bahwa pria itu masih menyimpan perasaan pada istrinya? "Saya harap ini tidak terjadi lagi, saya merasa tak nyaman jika istri saya bertemu dengan pria lain t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status