Share

85

Penulis: Melyana_Arum
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-09 12:04:44

Beberapa minggu setelah pertemuan itu, Elira menghilang dari radar publik. Tapi tidak dari mata Narumi.

Narumi tidak memberitahu siapa pun — bahkan Kaisar. Ia hanya berkata kepada Dewa:

“Jika satu manusia bisa pulih, maka satu keluarga bisa diselamatkan.”

Elira dibantu masuk ke pusat terapi privat yang dikelola oleh dokter Maira Wening, seorang psikiater trauma yang pernah menolong Kaisar di masa lalu.

Di sana, Elira pertama kali belajar, membaca emosi dasar. Membedakan suara pikirannya sendiri dari program lama yang tertanam.

Menulis jurnal hal sederhana, tapi baginya, seperti mencoba menciptakan jiwa dari lembar kosong.

“Hari ini aku belajar bahwa marah dan takut bisa berasal dari tempat yang sama. Namanya rindu.”

— Catatan Jurnal Elira, Minggu ke-3

Narumi sesekali datang. Selalu menyamar, selalu tanpa pengawal. Kadang hanya untuk duduk diam di taman terapi bersama Elira, berbagi te
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   92

    Beberapa hari kemudian, Narumi menemukan sepucuk surat di atas bantalnya. Tulisan tangan kasar, tak beridentitas. Tapi kalimatnya menggetarkan:“Untuk yang memperjuangkan darahnya dengan cinta,Aku tak akan biarkan mereka menyentuh satu helai rambut Aruna.Dunia ini sedang dikendalikan oleh tangan-tangan lama. Dan aku sudah bosan sembunyi.”— RPertemuan mereka berlangsung di reruntuhan hangar militer lama, di wilayah yang tak tercatat secara legal.Rafael kini berambut panjang, tubuh penuh bekas luka. Tapi matanya... masih menyala seperti dulu."Sudah saatnya aku membayar utang nyawa, Kaisar.""Aruna mungkin bukan anakku. Tapi dia bisa jadi obor terakhir dari dunia yang tak kita selamatkan dulu."Kaisar menggenggam tangan Rafael.“Selamat datang kembali ke dunia nyata.”Dengan Rafael, mereka mengaktifkan jaringan lama bernama "Tangan Ketiga", sebuah sisa pasukan bayangan yang dulu mengundurkan diri dari siste

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   91

    Langit seperti pecah di atas kepala mereka. Hujan tak hanya jatuh dari langit, tapi dari hati Narumi yang hancur setelah membaca ulang arsip dari fasilitas rahasia itu. Aruna... Putrinya. Bukan sekadar putri biologis, tapi—menurut dokumen tua itu—proyek hidup. Subjek yang sudah "dirancang" oleh suatu kekuatan yang pernah mengikat masa lalu Kaisar dalam pelatihan militer genetis. Narumi berdiri memeluk Aruna yang tertidur di sofa. Sementara Kaisar bersandar di kusen pintu, pandangannya kosong menatap keluar jendela rumah yang kini seperti tak punya tembok lagi. “Jadi semua ini… sudah dirancang bahkan sebelum kita menikah, Kaisar?” Suara Narumi parau. Kaisar tak langsung menjawab. Tapi saat akhirnya ia menoleh, matanya merah. “Aku mencintaimu sebelum semua ini dimulai, Narumi. Dan Aruna... dia bukan rancangan siapa pun. Dia anak kita. Bukan eksperimen. Bukan proyek.”

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   90

    Narumi menunggu anak-anak tertidur. Ia menyelinap masuk ke kamar Kenzo. Tapi ketika ia membuka laci rahasia di bawah meja—dan menemukan map, peta lokasi, serta diagram pengawasan sederhana—jantungnya runtuh perlahan.Ia duduk di lantai.Membaca satu demi satu tulisan Kenzo.“Mereka pikir kami anak-anak tidak tahu.”“Aku tahu sosok itu muncul tiga kali. Tapi aku tidak cerita pada ibu.”“Aku mau jadi penjaga Aruna dan Aurea seperti Ayah menjaga Ibu.”Narumi menahan isaknya.Lalu perlahan, suara berat terdengar di belakangnya.Kaisar.“Dia mewarisi sisi gelapku. Tapi juga semua cintaku padamu.”Keesokan paginya, Kenzo bangun dengan wajah tegang. Ia tahu. Ia tahu malam itu map rahasianya pasti sudah ditemukan.Tapi yang mengejutkannya adalah ketika ia melihat ayah dan ibunya… tersenyum lembut. Tanpa marah. Tanpa teriak.Narumi mendekat. Membelai rambut Kenzo dan membisik:

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   89

    Kenzo tidak menyerang. Ia berdiri diam, menunggu, memantau. Ia tak berniat membuat adik-adiknya takut. Tapi ia mencatat.Di bawah tempat tidurnya, Kenzo menyimpan jurnal penjagaan.Berisi sketsa wajah, waktu patroli, gerak-gerik orang-orang dewasa yang menurutnya mencurigakan. Bahkan perasaan aneh yang ia rasakan saat melihat orang tertentu bicara dengan Aruna.Aruna pernah berkata, "Aku pengen punya kakak seperti di kartun-kartun. Yang punya sayap dan bisa terbang nolongin kita."Tapi Kenzo menatapnya, senyum kecil.“Aku enggak butuh sayap. Kakak nggak boleh pergi ke mana-mana. Kakak harus tetap di sini.”Untuk sekarang, Kenzo diam. Tapi dia tahu—ada sesuatu yang mengintai. Sesuatu yang tak bisa dilawan oleh permainan, atau lentera dari kaleng bekas.Dan saat itu datang, Kenzo bersumpah:“Aku akan jadi perisai paling pertama. Dan tak seorang pun boleh menyentuh mereka... bahkan bayangan.”Aurea dikenal seba

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   88

    Aruna terbangun suatu pagi, memegang selembar kertas kosong.“Aku mimpi, kak... Livia bilang ada anak kecil yang kehilangan cahaya. Kita harus bantu dia.”Aurea, yang sudah terbiasa mendengar cerita dari mimpi Aruna, tidak menertawakan. Sebaliknya, ia justru diam lama, lalu mengangguk.“Berarti ini misi kedua.”Di akhir pekan, mereka pergi ke Perpustakaan Kecil Nenek Senja, yang ada di rumah tua milik ibu dari Jingga. Di sana, mereka menemukan buku harian anak bernama Sera, anak perempuan berusia 9 tahun yang menghilang bertahun-tahun lalu dalam kabut di taman yang sama.“Katanya dia takut gelap, dan sejak malam badai itu, dia tak pernah kembali,” bisik Mael.Aqila menggenggam tangan Aruna. “Jadi kita cari... cahaya untuk Sera?”Dengan senter kecil, jubah dari handuk bekas, dan bendera klub yang dibuat dari sprei sobek, mereka berempat memulai perjalanan mereka malam itu.Mereka menamai diri mereka:Aurea Sa

  • Terikat Kontrak Pernikahan CEO Posesif   87

    Hari-hari berikutnya, mereka mulai berkomunikasi lewat proyek. Kenzo membuat sistem, Nad mendesain bentuknya.Kenzo paham struktur dan perhitungan, Nad menyempurnakan keindahan dan emosi mesin.Mereka tidak terlalu banyak bicara, tapi keberadaan satu sama lain seperti simfoni yang berjalan diam-diam.Saat ditanya oleh gurunya kenapa akhirnya mau duduk berdua, Nad menjawab singkat:“Kenzo tidak memaksaku bicara. Tapi dia mengerti.”Suatu hari, saat lomba “Tech in Society”, proyek mereka hampir dibatalkan karena Nad “tidak mau tampil di atas panggung”.Kenzo merasa marah, bingung, kecewa.“Kenapa kamu enggak bilang dari awal?! Sekarang semua usaha kita sia-sia!”Nad hanya menunduk. Saat itulah, Kenzo mendengar dari guru bahwa Nad adalah anak dengan neurodivergensi punya spektrum autisme ringan. Ia tidak suka sorotan, suara keras, atau perubahan mendadak.Malam itu, Kenzo termenung di ruang kerja ayahnya. Kaisar men

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status