Share

27

Bagian 27

            Telepon dari Ummi kutolak. Tak sudi bagiku untuk mengangkatnya. Aku lekas menghadap ke arah Bu Tiffany dan tersenyum kecil.

            “Silakan diangkat saja dulu, Mbak Karmila,” ujarnya.

            “Nggak, Bu. Telepon tidak penting,” sahutku.

            “Oh. Jadi gimana, Mbak? Setuju, kan, naik pesawat dengan kami besok?”

            Bu Tiffany malah mengulangi pertanyaannya. Membuatku lagi-lagi dilanda deg-degan. Masa iya, harus naik business class segala?

            Ponselku malah bergetar lagi. Kutengok, Ummi lagi-lagi memanggil. Cepat ku-rejec

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ida Nurjanah
ha ha ha Mila keren ,lawan tuh pecundang ky keluarga si Faisal .
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Lha karma itu kan tabur tuai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status