Share

Fitnah kejam

Author: luscie
last update Last Updated: 2025-05-19 21:34:28

"Kok bisa Sebastian mau menikah dengan Eloise?" tanya Jolie saat berada di kamar Valerie.

"Aku juga tidak tahu, Jolie. Tiba-tiba saja sewaktu selesai pemakaman Jeff, Sebastian memberikan pengumuman akan menikah dengan Eloise," jelas Valerie.

Jolie merengut kesal. Bagaimana mungkin Eloise yang berpendidikan rendah, tidak menarik secara fisik dan mempunyai sikap yang jauh dari kata anggun bisa mendapatkan pria yang menurut Jolie hampir sempurna seperti Sebastian.

"Aku menyukai pria itu, Ibu." Jolie mendekati Valerie.

"Sebastian maksudmu?" Valerie balik bertanya. Siapa memangnya wanita yang tidak akan menyukai Sebastian?

"Aku harus mendapatkannya, " Jolie menatap ibunya dengan bersungguh-sungguh.

"Aku sudah pernah bilang pada Eloise kalau aku berniat menjodohkan kamu dengan Sebastian."

"Ah, benalu itu tak mungkin mau mengalah." Jolie menghempaskan tubuhnya di sebelah Valerie yang tengah duduk di sofa.

Jolie tampak jengkel. Ia tak mungkin kalah dengan Eloise. Ia merasa lebih unggu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Apartemen Sebastian

    Usai makan siang, Sebastian meneleponnya. "Kau sudah selesai?" tanya pria itu "Ya, aku sudah memberikan penawaran dan pemiliknya setuju." "Bagus, setelah ini aku akan menjemputmu." "Aku tak ingin pulang dulu, Sebastian," jawab Eloise enggan. "Aku tidak akan mengantarmu pulang, aku akan mengajakmu ke tempatku." Eloise tertegun. Sebelum bertanya lebih jauh, Sebastian mematikan telepon seakan Eloise setuju dengan ajakannya. Sejam kemudian Sebastian datang dan membawa Eloise menuju ke apartemennya. Sebastian mengulurkan sebuah kartu akses apartemennya saat keduanya telah berada di depan pintu. "Aku hanya memiliki dua kartu akses, satu untukmu kalau kau tidak ingin tinggal di rumah." Sebastian menjelaskan, seakan tahu keengganan Eloise berada di mansion. Dulu pria itu memaksanya menghadapi Valerie dan menyebutnya pecundang, tapi sekarang mengapa Sebastian berubah pikiran? Apartemen Sebastian jenis penthouse. Terletak di lantai teratas dan memiliki fasilitas mewah.

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Bercinta lagi

    Sebastian menunduk memindai Eloise. Menit selanjutnya wajahnya mendekat. Membisikkan sesuatu ke telinga Eloise dengan gerakan menggoda. "Awalnya aku juga tak percaya dengan kepolosanmu, Eloise. Dengan tubuhmu yang membuat pria bergairah, bagaimana caramu menyembunyikannya selama ini? " Eloise memejamkan mata saat gigi Sebastian menggigit pelan telinganya, lidah pria itu menjilati lehernya sementara nafasnya menderu panas di kulit Eloise. Tubuh Eloise meremang, otaknya bimbang antara keinginan agar Sebastian melakukan lebih atau menyuruh pria itu menghentikan aksinya. "Siapa pria pertama menyentuhmu di sini?" Tiba-tiba saja tangan Sebastian telah berada di bawah, di bagian sensitif Eloise, menyentuhnya dengan sangat lembut. "Kau," bisik Eloise parau. Ia mendesah saat Sebastian menyentuhnya lagi. "Aku percaya itu karena aku juga yang pertama kali memasukinya." Sebastian menjauhkan wajahnya sedikit, menatap Eloise dengan tatapan yang sulit diartikan. Sebastian kemudian menun

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Fitnah kejam

    "Kok bisa Sebastian mau menikah dengan Eloise?" tanya Jolie saat berada di kamar Valerie. "Aku juga tidak tahu, Jolie. Tiba-tiba saja sewaktu selesai pemakaman Jeff, Sebastian memberikan pengumuman akan menikah dengan Eloise," jelas Valerie. Jolie merengut kesal. Bagaimana mungkin Eloise yang berpendidikan rendah, tidak menarik secara fisik dan mempunyai sikap yang jauh dari kata anggun bisa mendapatkan pria yang menurut Jolie hampir sempurna seperti Sebastian."Aku menyukai pria itu, Ibu." Jolie mendekati Valerie. "Sebastian maksudmu?" Valerie balik bertanya. Siapa memangnya wanita yang tidak akan menyukai Sebastian? "Aku harus mendapatkannya, " Jolie menatap ibunya dengan bersungguh-sungguh. "Aku sudah pernah bilang pada Eloise kalau aku berniat menjodohkan kamu dengan Sebastian." "Ah, benalu itu tak mungkin mau mengalah." Jolie menghempaskan tubuhnya di sebelah Valerie yang tengah duduk di sofa. Jolie tampak jengkel. Ia tak mungkin kalah dengan Eloise. Ia merasa lebih unggu

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Kehadiran Jolie

    "Lihat aku, Eloise!" bentak Sebastian frustasi. Ia telah membuat wanita di depannya kembali seperti awal mereka bersama. Tak ada lagi mata penuh emosi atau perlawanan yang ditunjukkan Eloise. Sebastian membenci itu. Eloise ragu menengadahkan wajah menatap Sebastian. "Tidak, aku tak ingin menjadi jalang, biarkan sekali ini saja aku menjadi egois, akan aku tanggung dosaku pada Jeff Barnard nanti, tapi setidaknya saat semua selesai, aku bisa pergi membawa harga diri," bisik Eloise parau. Matanya memanas. Tapi ia bertahan untuk tidak menangis. Rahang Sebastian mengeras. "Bagaimana jika aku menginginkanmu sekarang?" tanya Sebastian mendesak tubuh Eloise hingga menempel di dinding kamar. Sebastian memaksa Eloise untuk tetap menatapnya dengan menangkup wajah wanita itu. Detik selanjutnya bibir Sebastian memagut bibir Eloise dengan bernafsu. Eloise tak membalas ciuman Sebastian seperti hari-hari sebelumnya, membuat amarah muncul dalam diri pria itu. Sebastian melepas ciumannya. "Apa yang t

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Casey tertangkap polisi

    "Tinggal beberapa bulan, Eloise. Kau tak sabar melempar tubuhmu ke laki-laki lain? " tanya Sebastian tajam. Saat ini keduanya berada di tempat parkir mobil. Eloise meradang. Tanpa sadar ia berjalan mendekat dan menampar Sebastian. Pria itu menyeringai. "Kenapa marah? Yang kukatakan benar, kan? "Eloise merasa dadanya nyeri. Sakit sekali jika seseorang yang nyaris ia sayang, mengatakan kalimat sekejam itu. Membuatnya seperti wanita murahan. "Sebaiknya aku pulang sendiri." Eloise berjalan menjauh ke arah jalan raya. Tangan Sebastian mencekal erat lengannya yang hendak menghentikan sebuah taksi. "Jangan pernah berani melawanku, " geram Sebastian. Eloise berusaha melepaskan cekalan tangan pria itu tapi ia tak bisa. Kekuatannya tak sebanding dengan tangan kokoh Sebastian. "Ikut aku atau harus ku seret sampai ke mobil? "Eloise mengalah saat menyadari beberapa pasang mata melihat ke arah mereka. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan tangis. Eloise tidak berkata sepatah kata pun saat b

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Makan malam bersama Sean

    Sebastian pulang lewat jam makan malam. Ia disibukkan dengan berkas dokumen pengalihan saham Alexa pada dirinya. Saat akan memasuki halaman depan mansion, ia menemukan Casey tengah berbicara dengan seseorang di dalam mobil. Ketika melihat mobil Sebastian, Casey tak bisa menyembunyikan panik dan menyuruh sosok itu untuk segera pergi. Pria asing itu menghidupkan mesin mobil dan bergerak keluar dari halaman mansion. Sebastian keluar dari dalam mobil, tak mengindahkan tatapan cemas Casey, ia segera masuk ke dalam rumah. Suasana tampak sepi. Sebastian langsung menuju ruang kerjanya. Saat memasuki ruangan, tiba-tiba ingatan akan tubuh Eloise yang menggodanya kemarin seperti berlarian dalam memori kepalanya. Membuat Sebastian harus menghela nafas kasar. Ia seperti remaja kasmaran yang selalu ingat akan kekasih hati. Sebastian melepas jas dan dasi, membuangnya ke sembarang tempat. Memejamkan mata sesaat. Mengenyahkan pikiran untuk segera ke kamar tidur dan menemui Eloise. Tidak. Ia tak

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Perasaan yang berbeda

    Hampir tengah malam saat semuanya usai. Sebastian menggendong tubuh Eloise, membawanya ke dalam kamar di lantai dua. Suasana ruang tengah menuju kamar tampak sepi. Sebastian meletakkan tubuh Eloise di atas ranjang. Menyelimuti tubuh polos Eloise yang letih karena permainan panas Sebastian. Eloise berbaring menyamping menghadap Sebastian yang merebahkan diri di samping Eloise. Tanpa suara keduanya bertatapan lama. Sibuk dengan pikiran masing-masing. "Apakah masih sakit?" tanya Sebastian bersimpati. Eloise benar-benar tak mengerti dengan Sebastian. Pria itu bisa sangat kejam dan penuh perhatian di lain waktu. Eloise tersenyum. "Sedikit.""Apakah kau ingin mandi? "Eloise menggeleng. "Aku mengantuk. "Sebastian merapikan helaian rambut yang menutupi pipi Eloise. "Baik. Tidurlah."Eloise memejamkan mata. Sebastian mendekatkan tubuh memeluk Eloise. Mengusap-usap punggung Eloise hingga terdengar nafas Eloise yang beraturan.Pikiran Sebastian kacau. Ia tidak pernah merasakan sesuatu se

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Pasrah

    Eloise beberapa kali terbangun. Tidurnya tidak nyenyak malam ini. Sesekali ia melihat jam dinding. Sudah tengah malam. Tapi Sebastian tidak kunjung pulang. Saat pertama kali tinggal di mansion, ia sering mendengar gosip tentang Sebastian yang memiliki banyak wanita yang dibawanya ke apartemen pribadi Sebastian. Dan karena itu Sebastian dulu sangat jarang tinggal di mansion. Mungkin Naomi, yang ditemuinya di butik, salah satu dari wanita itu. Apakah Naomi bersama Sebastian malam ini? Satu jam berlalu. Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Eloise memejamkan mata berpura-pura tidur. Suara langkah kaki Sebastian bergerak menuju ranjang. Bunyi mantel yang dilepas dan dilempar kasar ke arah sofa. Kemudian terdengar laki-laki itu menaiki ranjang. Lalu sunyi. Eloise akhirnya bisa memejamkan mata. Entah mengapa menyadari Sebastian sudah ada di dalam kamar membuatnya tenang. Eloise bergerak gelisah dalam tidurnya. Suara tawa Jeff Barnard tiba-tiba terdengar nyaring. Pria itu berdiri di pojo

  • Terjebak Ambisi Sang Pewaris   Ada apa dengan Sebastian

    Beberapa hari tanpa kehadiran Valerie membuat hari-hari Eloise menjadi tenang. Stephen kembali menghubungi Eloise. Kliennya puas dengan hasil karya Eloise saat acara di Tribeca Rooftop NYC,. Proyek selanjutnya akan dilaksanakan dua minggu kemudian. Stephen meminta Eloise membantunya lagi. Eloise menyanggupi tanpa bernegosiasi gaji. Berapapun akan ia terima. Alexa terlihat mendatangi Eloise di kamarnya dengan wajah pucat dan tegang. “Eloise,” ucap Alexa tak mampu bicara lagi. Tangisnya pecah kemudian. Eloise tiba-tiba merasa jantungnya berdegup kencang. Apa ini ada hubungannya dengan Sebastian? “Apa yang terjadi, Alexa?” tanya Eloise gugup. Alexa tak berbicara, ia masih terus menangis. Eloise memeluk Alexa erat. “Apa yang terjadi?” tanyanya kembali. “Andrew membuat video tentang kami yang sedang berhubungan badan,” ujar Alexa terbata-bata setelah tangisnya mereda. “dan dia mengancamku akan menyebarkan video itu jika aku tak memberinya uang.” Alexa kembali terisak. Eloise

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status