แชร์

BAB 157

ผู้เขียน: LaSheira
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-16 14:44:58

Argen membuka pintu rumahnya dengan menunjukkan wajah masam. Pintu cuma sedikit terbuka. Yang berdiri di depan pintu langsung tahu kalau dia sudah mengganggu.

"Maaf, kau sudah tidur ya? Kalau begitu aku akan datang lagi besok." Gara sudah mau menarik handle pintu lagi. Menutupnya dengan tenang dan menghilang dari hadapan Argen.

"Masuk!"

Setelah bicara begitu, Argen berbalik, langsung menjatuhkan tubuh di sofa. Gara juga ikut duduk, laki-laki itu terlihat ragu dan gamang mau bicara. Karena dia tahu, apa yang akan dia bicarakan ini pasti menyulut kemarahan Argen.

"Kenapa?" Argen yang akhirnya bicara duluan saat melihat Gara maju mundur. "Awas saja kalau kau bicara aneh-aneh, sudah menggangu malam-malam begini."

Mendengar ancaman nyali Gara sudah menciut. Tapi dia tetap harus bicara demi Rene. Di depan Rene saja dia bisa seyakin itu tadi.

"Biar aku yang bicara dengan Argen!" Dia sudah sok di depan Rene, ibu dan adik-adik. Tapi, sudah ada di depan Argen seperti kekuatan yang dia bawa dar
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Siti Aisa
argen guemmes deh sukanya ngancam,,,demi cerita kak sheira rela nonton lebih dari 70 iklan setiap harinya
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 158

    "Aku tahu kau tidak akan menyakiti Rene."Kau kan begitu, hatimu kan sebenarnya baik."Coba saja, kau pernah melihatku marah kan, coba saja buat aku marah dan lihat apa yang terjadi."Dasar gila!"Gen, kau tidak boleh mengancam kakakmu.""Kalau begitu, lakukan sesuai perintahku!" Menyalak marah dalam hitungan detik. "Jadilah kakakku." Suara Argen melunak dalam hitungan detik juga. "Berdirilah di sampingku sebagai kakakku, bukan pengawalku. Kau bisa kan?" Hati siapa yang tidak terhenyak. Laki-laki angkuh di depan Gara saat ini sedang memohon."Aku mohon, jangan berfikir untuk pergi menghilang.""Gen."Rasa haru menyeruak. Argen bangun dari duduk."Keluar sana!" Menguap sudah keharuan di ujung mata Gara setelah diusir. Laki-laki itu tertawa. Ya, beginilah Argen yang ia tahu. "Baiklah, aku pergi. Maaf sudah menggangu mu. Tidurlah sana." Gara beranjak dari duduk, melihat punggung Argen yang sudah berjalan ke kamarnya.Laki-laki itu berhenti di depan pintu, melihat ke arah kakaknya."Ak

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-16
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 159

    Banyak hal yang terjadi dalam beberapa hari ini. Miria dan keluarga mulai sibuk mempersiapkan pernikahan. Ale dan Ana juga demikian. Mengabarkan pada keluarga mereka tentang kabar baik ini. Serta membuat daftar barang-barang yang akan dibawa Ale untuk hadiah pernikahan."Nak Ale, nggak usah repot-repot, kamu menikahi anak kami Miria saja sudah menjadi hadiah terbesar dan kebahagiaan untuk kami selalu orangtua Miria. Tenang saja, kami yang akan mempersiapkan pernikahan kalian." Suatu sore ibu Miria bicara dengan Ale di telepon.Begitulah pasangan itu mempersiapkan hari bahagia mereka.Sementara di tempat lain.Gara datang ke RS untuk melakukan cek up, hanya bersama sopir yang merangkap pengawalnya. Satuan keamanan Domaz Group. Ibu yang harus menemani adik-adik tidak bisa ikut. Seperti yang pernah dikatakan Dokter William, kalau yang terjadi padanya adalah keajaiban. Begitu pula proses penyembuhan lengannya. Gara merasa beruntung, fisik tubuhnya yang memang kuat, membantu proses pem

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-16
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 160

    Pertama orang-orang yang mendukung Argen dan tunduk padanya karena tahu, posisi Argen sudah tidak bisa digeser siapa pun. Kedua, orang-orang yang menundukkan kepala, namun tidak menyerahkan kepatuhan sepenuhnya pada Argen. Bagi mereka, keputusan kakek masih menjadi yang utama. Ketiga, orang-orang bermuka dua, yang paling menunggu kehancuran Argen. Mereka ingin merebut posisi tertinggi di Domaz Group. Entah itu dipicu rasa iri atau murni ingin kekuasaan dan harta yang berlimpah."Mungkin saja akan ada yang mendekatimu, bagaimana pun, darah nyonya besar ada dalam tubuhmu." Will menunjuk dada Gara. "Kakek mengundangmu, terlepas apa alasannya, bagi mereka menjadi angin segar. Mungkin mereka akan berusaha menghasutmu untuk merebut milik Argen.""Anda tahu kan saya tidak akan melakukannya." Gara menyambar cepat. Dia tahu apa maksud pembicaraan William. "Tentu, karena kalau kau berani memikirkannya saja, aku yang akan menghancurkanmu. Kau masih ingat kan yang aku katakan."Gara menepuk tang

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-16
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 161

    "Ana aku datang! Penggangu sudah pergi!" Suaranya berubah riang dan jenaka.Padahal orang yang dikatai penggangu masih berdiri di ruang tamu. Melihatnya menghilang di balik pintu.Bagaimana bisa aku tidak menyayangimu Gen, walaupun aku pernah membenci dan iri padamu, tapi, setelah aku mengenalmu, hanya ada rasa sayang pada seorang adik yang tertinggal sekarang. Karena kau memang sebaik ini.Gara keluar dari rumah Argen. 🍓🍓🍓Makam yang selama ini mereka kunjungi diam-diam. Tanpa buket bunga, karena tidak ingin meninggalkan jejak apa pun. Sekarang, ibu dan anak itu membawa bunga dan buket bunga dalam pelukan mereka masing-masing. Membersihkan dedaunan pohon yang gugur dan jatuh di pusara. Menebarkan kelopak bunga di atas pusara."Ayah, ibu datang hari ini, sebagai istrimu dan menantu Domaz Group." Airmata ibu menetes jatuh ke pusara. Wanita itu mengusap ujung matanya yang sudah berair bahkan saat mobil memasuki gerbang pemakaman. Saat kakinya berjalan mendekat tetesan airmata itu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-16
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 162

    Saat langit mulai berwarna keemasan.Mobil milik Argen terlihat di gerbang utama. Para penjaga gerbang berdiri dari duduk, lalu menundukkan kepala mereka saat mobil itu melaju bahkan tanpa membuka kaca mobil. Bibi pengurus rumah dan seorang pelayan wanita sudah berdiri di dekat area parkir di mana mobil Argen terparkir. Menunggu, kedatangan Argen.Argen menggandeng tangan Ana, gadis itu tersenyum. Sambil mempererat genggaman. Ana membalas sapaan bibi pengurus rumah, Argen sama sekali tidak bereaksi. Laki-laki itu mungkin tidak akan pernah memaafkan bibi. Bahkan melihat wanita itu saja dia sudah malas."Selamat datang Tuan Muda. Mohon ikuti saya, tuan besar sudah menunggu Anda di ruang kerja." Bibi menundukkan kepalanya, bicara tanpa melihat wajah Argen. "Mohon maaf untuk nona muda, Anda bisa mengikuti pelayan ke ruang jamu....""Kau sudah gila ya." Argen memotong kata-kata bibi pengurus rumah. Lalu meraih tangan Ana. "Aku akan memberi salam pada kakek bersama Ana."Beraninya dia, tat

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-17
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 163

    Argen menjejakkan kaki dan menendang meja. Kaca meja bergetar, foto-foto diatasnya begesek. Bibi pengurus rumah mulai gelisah. Kakek masih setenang langit malam, yang tidak bergeming melihat kemarahan cucunya."Aku bukan ayah Kek, sadarlah!" Saat Argen mengungkit tentang ayahnya terlihat kakek sedikit tersentak. "Aku tidak akan menghancurkan hidup seorang wanita hanya demi keserakanku, kau pikir setelah aku tahu bagaimana ibuku menderita dan wanita yang dicintai ayahku hidup, apa kakek pikir aku akan memberikan hidup seperti di neraka itu pada Ana."Persetan dengan status sosial dan nama baik keluarga. Bukankah pemimpin yayasan Domaz Group seharusnya orang yang memiliki hati dipenuhi belas kasih. Begitulah yang Argen percaya, bahkan dia sendiri berfikir ibunya tidak pantas menjabat posisi itu. Ibu bahkan terlihat akrab dengan anak-anak hanya saat pengambilan foto. Cih."Argen!""Aku mencintai Ana!""Argen!""Kalau kakek bersikeras memaksaku menikah lagi, kakek akan melihatku melawan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-17
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 164

    Suara berdengung dari orang yang ada di meja makan. Bisik-bisik mereka membicarakan hubungan Gara dan Argen. Mereka sedang menebak-nebak."Gen, duduklah di kursi mu, sebentar lagi tuan besar akan masuk." Gara bicara setengah berbisik. "Jangan membuat keributan." Sambil bicara Gara memegang tangan ibunya. Wanita beberapa kali bersitatap dengan wajah ibunya Argen."Siapa yang menyuruhmu duduk di sana?" Argen menatap pelayan laki-laki yang tadi bicara dengannya. Meminta penjelasan. Pelayan itu tidak berani menjawab. Tapi keluar jawaban dari saudara Argen yang ada di meja makan."Tempat duduk di atur kakek, tempat duduk sesuai dengan undangan yang kami terima." Salah satu bicara dengan suara agak keras membuat Argen menoleh padanya. Sepertinya salah satu orang yang mengejek Gara di halaman tadi. "Kakek yang menentukan nomor kursi sesuai nomor undangan." Dia bicara lagi."Benar Argen, kakek yang menentukan tempat duduk." Ada yang menambahi. "Sama dengan nomor undangan.""Duduklah Argen,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-17
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 165

    Di waktu yang bersamaan di toko roti Daisy.Ruben sedang duduk di belakang kasir, karena Lila pulang cepat hari ini dia menggantikan gadis itu. Ada keperluan keluarga begitu izin Lila pada Ale, hanya mengatakan alasan aslinya pada Ale. Sementara pada Ben dia hanya bilang ada urusan dengan orangtuanya.Dia melamun, saat tidak ada pembeli roti. Mengelap kaca etalase yang sebenarnya sudah kinclong dari tadi. Membayangkan, saat ini apa yang terjadi di rumah vila kakek ya. Apa Argen sudah bisa makan dengan lahap ya sekarang? karena ada istri yang sepertinya sangat dicintainya itu, sepertinya dia baik-baik saja.Hah! Dia menghela nafas sambil menggosok meja kasir sekarang. Kuat-kuat. Kenapa juga mengkhawatirkan Argen pikirnya. Bocah itu tetap hidup bahagia dan sempurna tanpa perlu kau cemaskan Ben. Begitu hatinya ditampar kesadaran.Tapi, dia kan sudah sebaik itu pada keluargaku. Wajarlah aku khawatir, ini bentuk teimakasihku pada semua bantuannya. Ah, entahlah. Ben berhenti memikirkan pe

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-17

บทล่าสุด

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 199 (Final Episode 4)

    Meja mereka memang tidak memiliki nomor, namun diatur berdasarkan nama keluarga. Kakek berjalan menuju mejanya, Ana tersenyum hangat saat kakek mendekat. Gadis itu dan Argen duduk di meja kakek. Ale dan Miria bergabung bersama Gara dan ibunya.Saat kakek menggerakkan tangannya mereka semua duduk dengan teratur. Setelah semua orang duduk, kakek mengambil sendok dan membenturkannya ke gelas. Suara dentingan itu membuat suasana senyap."Apa kalian menyukai suasana baru makan malam kali ini?"Hening, tidak ada yang berani menjawab. "Kalian pasti merasa aneh, apalagi saat melihat banyak sekali yang hadir di acara makan malam kali ini. Kalian semua adalah anak-anak dan cucu-cucuku, aku mengundang kalian semua tanpa terlewat satupun." Kakek mengedarkan pandangan. "Kedepannya aku akan mengundang kalian semua juga."Hening... Hati semua orang berdebar."Jadi, jangan saling bertengkar dan menjatuhkan. Dukung Argen membangun Domaz Group dan mempertahankan kejayaan Domaz Group. Jangan ada dari k

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 198 (Final Episode 3)

    Perjamuan makan malam bulan ini di rumah vila tepi pantai, akan sangat berbeda dengan perjamuan bulan yang lalu atau bulan-bulan sebelumya. Karena bulan ini bertepatan dengan ulang tahun kakek. Perayaan ulang tahun kakek disiapkan bibi dengan sepenuh hati. Wanita itu bahkan menawarkan apakah tuan besar juga ingin membuat pesta kembang api seperti kejutan yang diberikan Tuan muda. Kakek menghardik bibi dengan marah."Maaf Tuan, karena saya melihat Anda menyukainya jadi saya pikir Anda ingin melakukannya. Apa Anda menyukainya karena itu kejutan dari tuan muda?" Kakek tidak mau menjawabnya. Tapi terlihat sekali, kalau dia menikmati kembang api yang diberikan cucu kepada cucu menantunya.Perjamuan makan malam seperti apa yang disiapkan bibi untuk merayakan ulang tahun kakek?Mari kita lihat, sedikit persiapan yang dilakukan orang-orang yang akan datang ke perjamuan makan malam. Rumah Gara.Pengantin baru itu terlihat kaget saat menerima undangan yang dikirimkan seorang pengawal ke rumah

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 197 (Final Episode 2)

    Gadis di depan Gara tersenyum malu. Mereka tidak saling memberi tahu isi dari janji pernikahan, bukan untuk kejutan, namun karena mereka ingin menunjukkan ketulusan. Bahwa janji pernikahan yang mereka buat bukan sekedar membaca tulisan, namun memang curahan isi hati terdalam mereka."Rene, terimakasih sudah melihatku dengan cara yang berbeda saat pertama kali kita bertemu. Aku bukan siapa-siapa saat pertama kali melihatmu. Tapi entah kenapa, kau bahkan sudah tersenyum padaku saat itu." Tangan keduanya semakin tergenggam dengar erat. "Semakin aku mengenalmu, semakin aku tahu, kau gadis yang luar biasa. Tanpa ayah dan ibu, kau membesarkan adik-adikmu dengan penuh cinta. Bagiku kau adalah berlian terindah Rene, terimakasih sudah menerima sebongkah batu tak berharga ini dalam hidupmu. Aku mencintaimu Rene dengan sepenuh hatiku. Aku akan membahagiakanmu dan melindungimu." Kecupan manis mengakhiri janji pernikahan Gara.Airmata menetes membasahi pipi Rene. Saat mic yang dipegang Gara tersod

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 196 (Final Episode 1)

    Dan akhirnya, hari yang sudah dinantikan oleh semua orang. Mereka sudah duduk ditempat yang telah disediakan. Deretan kursi sudah ditempati para tamu. Musik dengan tim yang di bawa WO dari ibu kota. Para pelayan yang merapikan hidangan serta mengecek semua kelengkapan untuk terakhir kali.Sepupu Miria menggangkat tangannya, sebagai isyarat acara dimulai.Acara pernikahan Gara dan Rene pun dimulai.Ruben maju ke atas podium, dia ditunjuk sebagai MC acara. Ya, kemampuan bicaranya memang cukup baik. Dia pun mengajukan diri saat WO bertanya apakah dari pihak keluarga yang menentukan MC acara. Sebenarnya dalam hati kecilnya, dia ingin terlihat di antara banyaknya orang. Terlihat oleh kakek.Ruben mengetuk mik di depannya. Menyapukan pandangan pada orang-orang yang ada di depannya. Dia mencari sosok seseorang. Apa kakek tidak ada gumamnya, melihat lagi memastikan. Sekilas tertangkap rasa kecewa di matanya, namun buru-buru dia tersenyum. Karena tugasnya jauh lebih penting sekarang. Ternyata

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 195

    Hari pernikahan Gara dan Rene.Untuk sampai pada hari ini, seorang laki-laki bernama Anggara, telah melewati banyak hal, jalan yang tidak mudah. Namun, seperti janji Tuhan, Dia menjawab setiap usaha dan doa manusia, hari ini laki-laki itu merasakan kebahagiaan yang teramat sangat. Memetik buah dari usahanya selama ini.Ibu yang ia sayangi, telah masuk ke dalam keluarga Domaz Group, bukan hanya sebagai wanita pelayan yang menggoda majikan, namun sebagai ibu dari cucu sang pendiri Domaz Group.Adik laki-laki yang dulu dia panggil tuan muda, dengan manisnya memanggilnya kakak. Itu adalah buah dari kesabaran seorang laki-laki bernama Anggara. Membayar semua pengorbanan yang sudah dia lakukan.Kesibukan pagi sudah dimulai sejak sebelum matahari terbit, memperbaiki dekorasi yang kurang atau kelengkapan yang lainnya dilakukan oleh para panitia WO. Waktu bergerak perlahan, ditengah semua orang bersiap.Langit hari ini berwarna biru, secerah hati calon mempelai yang akan mengikat janji. Mataha

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 194

    Siang hari kesibukan di halaman vila mulai terlihat untuk persiapan acara besok. WO acara saudara Miria sudah datang. Mereka dengan cekatan menata setiap sudut taman menjadi sangat indah. Para karyawan toko Daisy sudah datang juga. Amira juga ikut. Dokter William akan menyusul dan sampai malam hari, karena masih ada pekerjaan yang tidak bisa dia wakilkan. Semoga dia bisa menemani Amira saat pesta kembang api nanti malam. Setelah meletakan barang masing-masing, mereka terlihat membantu ini dan itu. Ada yang menata bunga-bunga, ada yang memberi pita pada kursi. Setelah selesai membantu dekorasi mereka lari ke pantai, bermain di laut dan menikmati liburan gratis yang diberikan Kak Ale, memakai uang Argen tentunya. Semua orang bahagia, pesta pernikahan sederhana Gara dan Rene memberi kebahagiaan pada semua orang. Bahkan Ben menyapa takut-takut menyapa kakek, dengan perantara Argen. Kakek tidak bereaksi, namun dia menanyakan kepada bibi siapa nama orangtua Ben.Begitulah hari ini berlal

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 193

    Bibi sempat menolak, tapi bukan Ana kalau tidak bisa memohon cenderung memaksa. Kalau nanti bibi dimarahi, biar aku gantikan dimarahi kakek. Begitulah, akhirnya Ana dan Rene bisa masuk ke kamar kakek."Pasti dia acuh dan bilang tidak perlu berterimakasih, karena dia sebenarnya mau membuang perhiasan itu." Argen yang menyahut, sekarang ana yang terkejut. Walaupun tidak sama persis seperti yang Kak Argen katakan tapi memang yang kakek ucapkan agak mirip seperti itu.Kakek merestui Kak Rene tapi tidak ingin terlalu terlihat kalau di memperdulikan dan menantikan pernikahan Kak Rene dan Kak Gara. Begitu yang ditangkap Ana dari sikap acuh kakek."Kakek kan suka menyebalkan kalau bicara." Argen mengangkat bahu sambil mengejek."Gen...""Kak..."Gara dan Ana bersamaan bicara."Ia, ia, aku nggak boleh bilang begitu. Dia kakekku. Cih. Kalian ini kompak sekali." Ana mangut-mangut mengusap pipi suaminya.Argen menatap Gara, tatapannya artinya pengusiran, menyuruh kakaknya keluar dari kamar. Yang

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 192

    Masih di hari yang sama dengan waktu kedatangan mereka ke vila, tempat berlangsungnya pernikahan Gara dan Rene.Malam hari setelah makan malam. Dua kakak beradik sedang ada di dalam kamar, sedangkan Ana tertahan menemani kakek selepas makan malam.Argen duduk dengan mengangkat kakinya ke pijakan meja, dari mulutnya terdengar dia mengomel yang entah ditujukan untuk siapa. Mungkin pada alam yang tidak bersahabat dengan rencananya, atau kecewa pada Gara yang tidak bisa mewujudkan keinginannya. Masih terdengar dia mengomel sambil menyandarkan kepala malas.Wajah muram Argen melihat kakaknya yang sedang berdiri di dekat jendela.Gara menghela nafas perlahan, dia menyibak tirai dengan tangan kiri, berharap cuaca akan segera berganti. Tapi hujan yang jatuh dari langit selepas senja telah menghancurkan rencana malam ini. Sekarang saja masih gerimis. Tangannya mengusap jendela, masih terasa dingin. Uap air memang tidak merembes ke telapak tangannya, tapi dia bisa memprediksi hujan belum akan

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 191

    "Suruh mereka kesini, dan berangkat bersama kita." Kakek menjawab singkat, lalu berlalu, senyum bahagia tertangkap sekilas dibibirnya.Dasar, sesenang itu kau mendengar Ale mau mempunyai anak. Kalau Ana sampai hamil, bisa-bisa kau menari dengan bibi di teras rumah. Argen melihat punggung kakek yang berjalan menuju pesawat. Pilot dan pramugari menundukkan kepala saat kakek berjalan mendekat.Kakek bahkan menelepon dokter pribadinya, untuk datang dan ikut dalam penerbangan.Kabar kehamilan Miria memang sungguh diluar dugaan, bahkan gadis itu tidak merasakan keanehan dalam tubuhnya. Sehari setelah kecurigaan Ale dia membeli alat tes kehamilan, saat dia menunjukkan garis dua di alat tes itu Ale memegangnya dengan tangan gemetar. Airmata kebahagiaan langsung bercucuran. Calon ayah itu sangat berbahagia.Ale menelepon Ana sambil menangis, saking kagetnya Ana dia berlari masuk lift turun ke lantai bawah, tanpa mendengar penjelasan Ale berikutnya. Gadis itu yang awalnya ketakutan karena mend

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status