Share

Bab. 12

Lolongan binatang itu keluar langsung dari a jiwanya, tumpahan kesedihan, putus asa, dan rasa frustrasinya. begitu menyedihkan suara itu, hingga merobek-robek hati Azura yang mendengarnya. Airmata membasahi pipi Azura. Ia mengulurkan tangan untuk menyentuh lelaki itu, tapi Rodriguez berdiri agak jauh darinya dan tidak melihat uluran tangannya.

Azura tidak tahu mengapa ia tidak merasa jijik

mendengar ekspresi kesedihan lelaki itu. Dalam keluarganya, cara seperti itu dilarang. Perasaan sedih, marah, bahkan gembira, mesti ditunjukkan dengan sepantasnya

dan terkendali. Untuk mengekspresikan diri pun ada peraturannya. Segala jenis perasaan mesti dikendalikan.

Ia hanya tahu bahwa kesedihan yang

dirasakan lelaki ini takkan bisa dihiburkan. Ia terasing dan kesepian. Perlahan­lahan Azura menghampirinya dan menyentuh bahunya. Lelaki itu bereaksi seperti seekor binatang yang terluka. Kepalanya menoleh cepat dan ia

mengeluarkan suara menggeram. Matanya dingin, tak ada air mata, namun bola matanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status