Share

Part 11

Aвтор: Luisana Zaffya
last update Последнее обновление: 2021-04-24 12:20:28

Seketika Jenna menyesali kepanikan yang membuatnya keceplosan.

“Dan kau memang bukan Jenna yang asli?” Daniel mengangkat salah satu alisnya. “Atau si Liora itu yang menggunakan nama Jenna? Untuk mempermainkanku dan Jerome?”

Jenna mengedarkan pandangan ke seluruh ruang apartemen tersebut. Tak ada siapa pun di sini selain dirinya dan Daniel. “D-di mana kakakku?”

Seringai di bibir Daniel semakin naik. Kelicikan tersirat di sorot matanya yang penuh kebencian terhadap dirinya. “Jadi kau adik kembarnya Jenna. Ah bukan, kau adiknya Liora?”

Bibir Jenna membeku. Tak tahu harus mengiyakan pertanyaan Daniel atau tetap bersikukuh dengan kebohongannya saat kedoknya sudah terbongkar seperti ini.

“Sungguh cerdik Liora menggunakan adiknya yang masih perawan untuk menggantikan tempatnya.”

Jenna melangkah mundur untuk menghindari gerakan Daniel yang maju mendekatinya dengan perlahan. “D-di mana Liora sekarang? Apa yang kaulakukan padanya?” Getaran dalam suara Jenna terdengar begitu jelas.

Daniel terkekeh pelan. Terlihat geli dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Jenna. “Kupikir, dengan sandiwara sempurnamu di hadapan Jerome akan sedikit lebih sulit bagiku untuk menjebakmu. Aku tak mengira akan menjadi semudah ini.”

Jenna terkesiap pelan. “J-jadi kau menipuku?”

“Dan apakah itu berarti kaupun tak tahu keberadaan Liora?” Daniel terlihat ikut terkejut, hanya untuk sedetik sebelum kemudian tertawa geli lagi. “Tidak apa-apa. Aku akan membantumu menemukannya. Dia berhutang banyak hal padaku.”

Jenna mundur lagi.

“Tapi ... itu setelah kau membayar apa yang sudah kau ambil dariku.”

“A-aku tak mengerti apa yang kaukatakan, Daniel.”

“Kepercayaan Jerome, juga pekerjaanku. Kau harus membayar mahal semua itu.”

“Kau sendiri yang mengakui perselingkuhan kalian di depan Jerome.” Jenna tak tahu keberanian itu datang dari mana, kalimat pembelaanya meluncur begitu saja.

Wajah Daniel tampak menggelap. Langkah pria itu yang mendekati Jenna semakin lebar.

“Apa yang kaulakukan, Daniel.”

Daniel maju ke depan, Jenna berusaha mundur lebih jauh. Pria itu terus maju hingga punggung Jenna membentur dinding.

“Jangan mendekat!” hardik Jenna sebelum pria itu menambah satu langkah pun.

“Atau?” kekeh Daniel geli.

Jenna tahu ancaman apa pun yang akan keluar dari mulutnya tak akan membuat Daniel mundur. Ia pun memilih melompat ke arah samping, tapi gerakannya kalah cepat dengan tangan Daniel. Pria itu menangkap pinggangnya, menahan tubuhnya dengan tubuh besar pria itu semakin merapat ke dinding.

Geliat tubuh Jenna sama sekali tak membuatnya terbebas dari kungkungan Daniel. Pria malah semakin merapatkan diri dengannya. Bahkan berusaha mencium bibirnya. Jenna memiringkan wajahnya, membuat bibir Daniel mendarat di pipinya.

Daniel mencengkeram rahang Jenna, memaksa bibir wanita itu menempel di bibirnya hanya untuk mendapatkan gigitan yang keras. Ia mundur, menyentuh bibirnya dan melihat darah di telapak tangannya. Berani-beraninya wanita ini melukainya, geram Daniel.

Jenna menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya dengan melompat ke samping. Pandangan dan seluruh pikirannya terfokus ke arah pintu, tapi gerakannya kurang gesit. Daniel berhasil menangkap pinggangnya, ia menjerit dan berteriak meminta dilepaskan. Tubuhnya melayang sesaat sebelum kemudian dibanting di atas tempat tidur. ia terpental dua kali dan mencoba merangkak turun sebelum kakinya dicekal dan diseret ke tengah. Dan tubuh Daniel menindihnya serta mengunci kedua tangannya di atas kepala.

“Jangan.” Jenna menggelengkan kepala dengan putus asa. Tangisannya pecah menyadari tak ada harapan untuk menghindar dari segala niat buruk Daniel. “Jangan lakukan ini, Daniel.”

“Kenapa? Kau bisa menyerahkan keperawananmu pada tunangan kakakmu tapi tidak bisa membiarkanku mencicipi tubuhmu, huh?” Daniel menyentuh ujung pakaian Jenna dan merobeknya. Pandangan pria itu turun ke arah dada Jenna yang sekarang hanya terbungkus bra. Pria itu menjilat bibirnya. “Ternyata tubuhmu lebih menggiurkan daripada Liora.”

“Kumohon jangan lakukan ini, Daniel.” Sekali lagi Jenna merintih permohonan. Cekalan tangan Daniel di kedua pergelangan tangannya semakin mengetat.

“Lagi-lagi apa yang didapatkan Jerome selalu yang lebih baik dari milikku.” Daniel menatap mata Jenna, menikmati ketidakberdayaan wanita itu di bawah tubuhnya. Tangannya menyentuh basah di sudut mata Jenna. “Ah, kau juga menggunakan air mata ini untuk Jerome, kan?”

Jenna memejamkan matanya. Memohon. Berharap. Pada siapa pun untuk menolongnya. Jerome. Di mana Jerome?

“Tenang saja, kali pertamamu dengan Jerome sudah terlewati. Kali ini tak akan sakit lagi, kan?” Daniel menurunkan wajahnya, wajah Jenna yang menghadap ke samping membuat bibirnya mendarat di pipi wanita itu. Tapi ia tak melepaskannya. Ciumannya merambat turun, ke rahang, ke leher, ke tulang selangka dan ...

Bruuukkk ...

Tubuh Daniel ditarik ke belakang, melayang, dan mendarat di lantai.

Jenna membuka matanya. Terkejut oleh kelegaan yang membuat tersengal. Tangannya sudah di tahan dan tubuhnya bisa bergerak bebas. Ia pun segera bangkit terduduk untuk mencari tahu suara benda dibanting itu. “J-jerome?”

Ternyata adalah Jerome yang berdiri menjulang di samping tempat tidur dengan pandangan gelap dan berapi-api ke arah Daniel yang sudah tersungkur di lantai tak jauh dari mereka dan sekarang berusaha bangkit dengan kedua kaki.

“J-jerome?” cicit Daniel terkejut menemukan siapa yang tengah menggangguk kesenangannya. “B-bagaimana ...”

Daniel tak sempat menyelesaikan kalimatnya ketika tubuh Jerome menghambur ke arah pria itu dan mendaratkan satu hantaman keras di wajah Daniel. Tubuh Daniel melayang, kali ini menghantam meja kaca. Tak memberi kesempatan, Jerome langsung menghampiri, duduk di atas perut Daniel dan melancarkan tinju yang bertubi-tubi ke arah wajah Daniel.

Jenna turun dari tempat tidur. Membeliak menyaksikan kebrutalan Jerome menyerang Daniel dan segera menghampiri keduanya. Mengabaikan kakinya yang menginjak pecahan kaca.

“Hentikan, Jerome!” teriak histeris Jenna. Tubuh Daniel sudah tak bergerak dan Jenna berharap pria itu masih bernapas walaupun harapannya terlihat tidak mungkin. Jerome seolah sudah dibutakan oleh amarah yang disiram kecemburuan. Dengan kekuatan penuh, Jenna pun berusaha mendorong Jerome penuh dari tubuh Daniel. “Kau akan membunuhnya. Hentikan!”

Tubuh Jerome jatuh ke samping. Pandangannya terangkat menatap Jenna yang kini sudah berdiri di antara dirinya dan Daniel. “Kau membelanya?” desisnya tajam dengan pandangannya yang menggelap.

“Aku tidak membelanya. Kau akan membunuhnya.”

Mata Jerome melirik ke arah tubuh Daniel yang tak berdaya, kemudian bangkit dan langsung menyambar tangan Jenna. Menyeret wanita itu keluar dari apartemen tersebut. Jenna kewalahan menyamai langkah Jerome yang tergesa menuju lift. Tanpa bicara dan tanpa melepaskan tangannya dari tangan Jenna sepanjang di dalam lift, melintasi lobi apartemen. Jenna menggunakan satu tangannya yang tidak dipegang Jerome untuk memegang pakaiannya yang robek di depan dada.

 Di depan halaman gedung, sudah ada sopir yang membukakan pintu mobil untuk mereka. Jerome mendorong Jenna duduk di jok sebelum menyusulnya.

Akhirnya Jerome melepaskan tangannya, dan Jenna bisa melihat warna merah mengelilingi pergelangan tangannya yang sakit. Karena cekalan Daniel dan Jerome. Sepanjang perjalanan, Jenna sendiri tak berani menoleh ke arah Jerome. Bahkan aura mengerikan pria itu saja sudah memenuhi udara di dalam mobil yang seperti mencekiknya.

Sampai di halaman rumah Jerome, pria itu mencekal tangan Jenna dan menariknya keluar dari mobil. Jenna hampir tersandung.

“J-jerome.” Untuk pertama kalinya sejak keluar dari apartemen Daniel, ia membuka suaranya.

Jerome tak menggubris panggilannya. Mereka mulai menaiki anak tangga dan sampai di kamar. Saat itu lah Jerome melepas tangan Jenna dengan satu dorongan kasar sebelum membanting pintu di belakangnya dengan keras.

Tubuh Jenna terhuyung ke belakang, nyaris terjungkal.

“A-apa kau bisa menjelaskan situasi ini, Jenna  sayang?” desis Jerome dengan langkah perlahan mendekati Jenna yang berusaha menemukan keseimbangan tubuh.

Jantung Jenna berdegup cepat, kegelapan di wajah Jerome snagat pekat dan desis pelan pria itu membuat sekujur tubuhnya bergetar oleh ketakutan. “Daniel menjebakku.”

“Apa dia berusaha memperkosamu?” Ada ejekan yang terselip dalam pertanyaan Jerome.

Jenna mengangguk, meski ia tahu anggukan itu akan ditertawakan oleh Jerome. Pria itu jelas menyangsikan anggukannya. “Percaya padaku. Aku mengatakan yang sesungguhnya.”

“Beri aku alasan yang kuat kenapa aku harus memercayaimu saat aku memergokimu nyaris telanjang ditindih oleh tubuh sepupuku? Bagaimana aku tahu kau berbaring di sana dengan tanpa kerelaanmu?”

Wajah Jenna memucat. “B-bukankah kau bilang, kau akan mendengarkan kata-kataku lebih dulu sebelum orang lain membuka mulut untukmu?”

Jerome tertawa. Keras dan hambar. “Kau tak mungkin senaif itu, Jenna sayang. Saat seorang wanita dan pria berbaring di atas ranjang di belakang pasangannya. Hanya satu hal yang kupercaya. Wanita itu sudah kotor dan apa kau tahu apa yang kulakukan untuk barang-barangku yang sudah kotor?”

Keputus-asaan dalam ekspresi Jenna sudah tak tertolong lagi.

“Kau memang tak ada bedanya dengan kakakmu si Liora itu.”

Napas Jenna terhenti. Liora? Jerome tahu tentang Liora?

“Apa maksudmu, Jerome?” Getar dalam bibir Jenna menyebar ke seluruh tubuhnya. “B-bagaimana kau tahu tentang Liora.”

“Dialah yang menukarmu dengan nyawanya.”

“J-jadi ... sejak awal kau tahu aku ...”

“Jenna yang asli?” Jerome mengangkat salah satu alisnya.

Jenna terhuyung mundur. Darah habis dari wajahnya, digantikan kepucatan yang teramat sangat.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Комментарии (6)
goodnovel comment avatar
Hallo Break
jd penasaran apa tujuanny
goodnovel comment avatar
Gusty Ibunda Alwufi
liciknya liora .sampai jati.menjebak adiknya sendiri
goodnovel comment avatar
Fareez AkuMu
Mantap ceritanya terus semangat author
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Latest chapter

  • Terjebak CEO Panas - Trapped by Hot CEO (Sexy Husband)   Gadis Kecil Kesayangan Sang Presdir

    Jangan lupa baca cerita baru author, yaPeringatan : KHUSUS 21+ Di bawah umur sebaiknya melipir. Mengandung adegan dewasa dan kekerasan, TETAPI yang berharap menemukan adegan ena-ena dan eksplisit sebaiknya menjauh sebelum harapan kalian runtuh. Blurb : Anne Lucas, dengan kecantikannya yang begitu memesona berhasil menarik perhatian seorang Luciani Enzio. Supermiliader, filantropis, aktivis dan tak lupa predikat bujangan paling diagungkan di lingkungan sosial atas. Segala macam pujian dipersembahkan oleh semua orang untuk pria itu. Tetapi Anne tak pernah terkecoh dengan semua topeng pria itu yang digunakan untuk menjilat kedua orang tuanya demi restu mereka untuk menikahkan Anne dengan Luciano. Ia tahu, di balik kesempurnaan Luciano. Pria itu tak lebih dari pria tua mesum yang berengsek. Segala cara ia lakukan untuk merobek topeng dan menunjukkan pada dunia wajah Luciano yang sebenarnya. Termasuk menghancurkan tubuhnya yang berhasil menarik pria itu. Tetapi, semua rencananya ta

  • Terjebak CEO Panas - Trapped by Hot CEO (Sexy Husband)   85. Rencana Para Musuh

    Jerome berhasil menangkap tubuh Jenna yang terhuyung ke depan tepat sebelum kepala sang istri menyentuh lantai. Wajah Jenna benar-benar seputih kapas. Matanya terpejam. Wanita itu pasti benar-benar terkejut mendengar bahwa Daniel menemukan Liora lebih dulu. Yang artinya Xiu akan dipisahkan dari sang kakak, juga dari mereka berdua.Ya, selama dua tahun merawat Xiu, dan meski balita itu bukan anak kandungnya. Kasih sayang mereka tak berkurang sedikit pun untuk Xiu. Tak ada bedanya dibandingkan dengan Axel dan Alexa. Penyesalan bercokol di dadanya, sepertinya ia memang harus bertemu dengan Daniel."Bangun, Jenna," panggil Jerome dengan telapak tangan yang menepuk lembut pipi sang istri. Tak ada reaksi, Jerome pun menggendong Jenna ke dalam kamar. Membaringkan dengan hati-hati di tempat tidur.Jerome sedikit melonggarkan pakaian dalam Jenna agar lebih mudah bernapas. Mengambil minyak kayu putih di laci dan mengoleskan di dekat hidung. Setelah menunggu beberapa saat, perlahan Jenna terban

  • Terjebak CEO Panas - Trapped by Hot CEO (Sexy Husband)   84. Bagian Sang Saudara

    Jerome menatap Juna yang berdiri di ambang pintu gandanya yang tinggi dan megah. Berbanding terbalik dengan pakaian sederhana yang dikenakan pria itu. Kaos polos dan celana jeans, juga sepatu kets yang dikotori debu.Di samping Juna berdiri Abe yang mengangguk patuh begitu mendapatkan isyarat pergi dari Jerome.Kedua mata Juna menatap lurus pada Jerome, denga keberanian sebesar itu, Jerome tahu siaa jati diri pria itu yang sebenarnya. Sudah belasan tahun yang lalu, sejak terakhir ia melihat Julian yang dipaksa naik ke dalam mobil oleh anak buah mamanya. Tanpa tahu remaja itu tak akan pernah kembali ke kediaman Lim untuk waktu yang lama. Kecurigaan sempat hinggap di hati Jerome ketika menyuruh anak buahnya menyelidiki tentang tujuan Juna Fadli karena pria itu kembali ke hidup Jenna. Ada sesuatu tang familiar mengamati berkas laporan yang didapatkan oleh anak buahnya. Sekarang kecurigaan itu semakin meruncing."Sudah lama tak bertemu, Jerome," sapa Juna tanpa sedikit pun getaran dalam

  • Terjebak CEO Panas - Trapped by Hot CEO (Sexy Husband)   83. Saudara Yang Lain

    "Gali lebih dalam." Jerome melempar berkas di tangannya ke hadapan Max. Wajahnya dipekati kegusaran yang begitu dalam. Menahan kemarahan di dadanya kuat-kuat. Kenapa harus ada kebetulan sialan semacam ini di hidupnya dan Jenna. Yang rasanya baru saja dipenuhi ketenangan. "Cari tahu apakah dia ada hubungannya dengan Karina Darleen."Max mengangguk patuh sembari memungut berkas yang jatuh di lantai. Suasana hati sang tuan jauh dari kata baik. Sedikit saja kekesalan, sang tuan tampak siap mengamuk di detik berikutnya. Beruntung informasi yang didapatkannya tentang asal usul Juna Fadli di kampung halaman pria itu cukup memuaskan sang tuan. Meski perlu informasi lebih dalam lagi. Max pun berpamit undur diri dan berjalan keluar. Berpapasan dengan Jennifer."Karina Darleen?" Jennifer memasuki ruangan Jerome dengan penuh keheranan dan kemarahan yang bercampur jadi satu. Berhenti tepat di depan meja Jerome. "Untuk apa kau mencari tahu tentang wanita itu, Jerome. Dia sudah mati, kan?""Ya, di

  • Terjebak CEO Panas - Trapped by Hot CEO (Sexy Husband)   82. Julian Lim

    "Nyonya?" Mata Jenna terpejam mendengar suara memanggil yang mendadak muncul dari arah belakangnya. Baru saja ia keluar dari lift dan hendak memasuki ruang IGD. Mendesah pendek dan berbalik. "Ada apa lagi?""Tuan meminta saja …""Aku bisa mengurus urusanku sendiri," potong Jenna. "Kau pergilah ke kamar Xiu dan tanyakan apa yang dibutuhkan oleh kakakku.""T-tapi Anda …""Aku akan mengurusnya diriku sendiri.""Tuan Lim …""Abe, aku yang akan bertanggung jawab jika suamiku memarahimu."Abe pun mengangguk menangkap kemarahan yang mulai memekati wajah sang nyonya. Ia mengangguk undur diri dan menunggu sejenak di depan lift untuk naik ke atas.Jenna berbalik setelah pintu lift tertutup, menyusuri lorong pendek dan langsung ke ruang IGD. Tetapi tak menemukan Juna."Pasien yang tadi malam?" Perawat yang berjaga memasang senyum ramahnya. "Atas nama?"Jenna mengangguk. "Juna Fadli."Perawat itu menatap layar komputer di hadapannya, mencari sejenak. "Pasien sudah pulang."Mata Jenna melebar. "B

  • Terjebak CEO Panas - Trapped by Hot CEO (Sexy Husband)   81. Kebetulan Atau Takdir?

    Abe mengatakan Jenna menyerempet seseorang di basement dan membanting setir hingga menabrak tiang. Saat pengawal wanita itu menemukan Jenna, Jenna sudah ditolong oleh seseorang yang ditabrak istrinya dan dibawa ke ruang UGD.Wajah Jerome yang dipenuhi kepanikan seketika berubah merah padam dan mengeras dengan kuat melihat pemandangannya di hadapannya. Kekhawatiran yang memenuhi dadanya dalam sekejap ditimbun oleh kemarahan melihat Jenna yang berbaring di ranjang pasien salah satu bilik dengan seorang pria. Tangan Jenna berada dalam genggaman jemari pria itu, dengan ibu jari yang mengelus lembut punggung Jenna."Lancang sekali," desis Jerome. Yang membuat pria itu menoleh dan Jerome dikejutkan untuk kedua kalinya. Mengenali si pria dengan sangat baik meski ini adalah pertemuan pertama mereka.Bagaimana mungkin ada kebetulan konyol semacam ini? Jerome jelas tak terima orang yang ditabrak oleh Jenna adalah Juna Fadli. Dari jutaan orang di kota ini, tidak adalah korban lain?"Apa yang k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status