Share

Kesal

Aaro tak bisa tidur nyenyak. Selain karena perutnya terus melilit, juga rintik hujan yang menerpa atap tempat tinggalnya terdengar begitu nyaring memekakkan telinga. Ia tak menyangka bahwa atap galvalum yang awalnya ia kira sangat ekonomis untuk menaungi tempat tinggalnya bersama sang istri ternyata begitu berisik ketika hujan. Anehnya, Zahra sama sekali tak terganggu dengan kebisingan itu. Tidurnya tetap pulas, bahkan sesekali dia mengigau tak jelas.

Perut Aaro terus melilit. Selepas dirinya menghabiskan dua piring nasi goreng mengerikan buatan istrinya, ia terpaksa memuntahkan semua isi perutnya. Ternyata sok bersikap ksatria dengan menghabiskan semua makanan dan minuman hasil karya sang istri membuat perutnya bergejolak tak karuan. Mual, sebah, dan panas bercampur menjadi satu.

Setelah menguras isi perut, ia akhirnya memutuskan untuk meminum obat lambung dan efeknya membuat perutnya terasa lapar.

Tak tahan dengan perut yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status