Share

Mengalah

"Cinta ...."

"Ya, suamiku. Kita sudah membicarakan ini kan kemarin?" Zahra menjawab sambil terus menyisir rambutnya tanpa menoleh ke arah Aaro. Ia tahu Aaro saat ini pasti sedang menatap tajam dirinya.

Seperti yang sering terjadi, Aaro dan Zahra seringkali berbeda pendapat dan ribut. Saat ini, mereka memperdebatkan soal kehamilan Zahra. Ohh, bukan kehamilan itu yang menjadi topik perdebatan, tapi karena Aaro menginginkan Zahra berhenti bekerja sementara waktu, sementara Zahra berkeras bahwa meski dalam kondisi hamil, dirinya tetap akan bisa bekerja dengan baik.

Perdebatan mereka belum menemukan titik temu. Zahra tetap pada pendiriannya untuk terus bekerja membuat Aaro kesal setengah mati.

"Aku cuma ingin yang terbaik buat kamu dan calon anak kita!" Aaro mulai meninggikan suaranya. "Aku tak mau kau tiba-tiba pingsan sampai harus dirawat di rumah sakit seperti kemarin."

Zahra meletakkan sisirnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status