Share

Ngidam

Sudah sekitar dua jam Aaro dan Zahra berkeliling kota untuk mencari ronde, tapi belum juga menemukan penjual ronde yang buka. Maklum saja, di kota megapolitan dengan cuaca panas seperti siang ini, orang pasti akan berpikir seribu kali jika ingin membuka usaha ronde di siang hari.

Akhirnya Aaro memutuskan untuk membawa Zahra pulang saja. Saat dirinya memarkir motor di depan bengkel, istrinya sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah dengan wajah ditekuk.

Baru saja Aaro hendak menyusul Zahra masuk ke dalam ketika salah seorang pekerja di bengkel menghampiri.

"Mas, tadi ditungguin sama cewek."

"Cewek?" Aaro heran.

"Iyalah, dua jaman nungguin. Baru aja balik, katanya sih nanti atau besok mau datang lagi. Penting katanya."

"Dia nyebutin nama, nggak?" Aaro bertanya karena ia tak pernah memiliki kenalan seorang wanita kecuali keluarga dan putri dari sahabat-sahabat aya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status