Share

17. Ternyata Memang Saya Bodoh

Setelahnya saya mulai menyiapkan diri untuk menyatakan cinta pada Andara. Tapi selalu saja tak sanggup untuk mengatakannya bila berada di hadapan Andara. Dan Andi yang selalu penasaran dengan kisah saya ini selalu menekan saya untuk cepat-cepat menembaknya.

"Kapan lagi?" tanya Andi pada saya dengan kecewa.

"Saya masih nggak sanggup sob," ucap saya.

Kali itu kami bicara di teras kostan saya.

"Berarti elo beneran bodoh."

"Belum."

"Udah."

"Belum."

"Udah."

"Belum udah apaan sih?" tanya Andara yang mendadak muncul di hadapan kami.

Saya dan Andi kaget.

"Nggak kok," ucap saya pada Andara, lalu saya tarik Andara ke dalam kost sambil bicara ke Andi.

"Kamu udah mau pulang kan? Yaudah sana pulang." Saya tak ingin Andi memberitahukan perihal obrolan kami tadi pada Andara.

Andi menghela napas. Saat saya dan Andara sudah di dalam kost. Terdengar suara Andi berteriak di luar sana.

"Andar

บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status