Share

35. Selamat Tinggal Jakarta

Raka masih angguk-angguk dengan sedih di hadapan saya.

"Terakhir, jangan pernah berhenti mencintainya meski kamu sudah bosan dengannya. Itupun kalo kamu mau saya anggap sebagai adik angkat saya juga," ucap saya.

"Saya janji, Kak. Saya janji akan jaga Andara sebaik-baiknya," ucap Raka dengan semangat.

“Bagus,” ucap saya.

“Udah sah kan, saya jadi adik angkat kakak?” tanya Raka memastikan.

Saya menghela napas.

“Iya.”

Raka tampak senang.

"Nanti kalau kalian sudah siap menikah, jangan lupa kabarin saya."

"Siap, Kak!"

Saya pun berdiri lalu pamit padanya. Raka menjabat tangan saya dengan sedih. Saya pun pergi dari sana menahan air mata yang sedari tadi mau tumpah.

Mobil yang saya kendarai berputar-putar mengitari jalanan kota Jakarta. Saya menangis sendirian sambil menyetir. Saya pun tak sadar sudah melewati jalanan yang sama berkali-kali. Lalu saya memarkirkan mob
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status