Terjebak Cinta Artis Tenar

Terjebak Cinta Artis Tenar

Oleh:  Hakayi  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
15 Peringkat
40Bab
4.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Saya lelaki biasa yang boleh dibilang culun dan cupu. Tiba-tiba saya mengenal seorang artis yang sedang naik daun. Dia cantik, langsing dan sangat seksi. Lalu kami menjadi dekat. Lama-lama dia selalu mencari saya seperti orang kecanduan. Saya menikmati itu. Tidak ada orang lain yang seberuntung saya waktu itu. “Malam ini Kakak tidur di kamar aku ya, pokoknya harus nemenin aku,” pintanya yang membuat saya panas dingin. Dan setelah itu, dia benar-benar tak mau melepaskan saya lagi. Tapi saya harus menjauh darinya, karena saya tahu itu bukan cinta. Saya tak mau terjebak terlalu jauh di dalamnya karena saya sudah telalu mencintainya. Saya tak mau sakit karenanya. IG Penulis : @hakayikumai

Lihat lebih banyak
Terjebak Cinta Artis Tenar Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Wiselovehope
Selalu memberikan yang terbaik (✪ω✪)
2021-12-11 07:43:10
2
user avatar
Ar_key
baru baca sampai bab 12 sudah ikut lemes sama cerita Tarwan. Kasihan kamu Andara cuma nganggap kakak . jangan punya perasaan lebih ya Tarwan ......
2021-12-03 19:45:47
0
user avatar
Ar_key
awal yang bagus lanjut baca ...
2021-11-17 10:30:19
0
user avatar
Rian Anggara
Lucu juga ceritanya.
2021-10-20 12:01:26
0
user avatar
Thina Sheputreeyhnlie
Haha, lucu banget ini sih. Suka sama gaya ceritanya. Kasian banget Tarwannya...
2021-09-15 11:07:55
0
user avatar
Mei
Lucuuuu dan gemes sama kisahnya. Natural banget gaya penceritaannya.
2021-09-15 11:02:09
0
user avatar
Lala
Suka banget sama gaya bahasanya ...
2021-09-05 23:16:33
1
user avatar
Si Unyil
Haha, ngakak baca ceritanya.
2021-09-01 13:43:48
1
user avatar
Nira Cahayati
Lucu banget ceritanya.
2021-09-01 13:40:20
1
user avatar
Muhammad Rady
sosok baik tarwan yg bisa menerima keadaan dengan bijaksana... mantap tarwan... kisahmu sungguh menginspirasi.
2021-08-12 23:19:25
0
user avatar
athena_vivian
blurb-nya menarik. lain dari yang lain, Thorr...semangatsssss
2021-08-10 04:48:49
0
user avatar
Hakayi
Terima kasih untuk yang sudah membaca. Semoga novelnya menghibur. Aamiin
2021-08-09 14:02:29
0
user avatar
Niko Damara
Lucu banget ceritanya. Semoga Tarwan bisa meluluhkan hati Andara. Haha
2021-08-09 13:47:02
1
user avatar
Hakayi
Emang bego sih si Tarwan ini, haha. Udah berharap jadi pacar malah dianggap Abang sama Andara. Kocak banget. Lanjuuuut.
2021-08-09 13:42:32
0
user avatar
Rama Firman
Seru banget ceritanya. Novelnya beda banget dari kebanyakan novel yang ada di aplikasi ini. Sederhana, segar, lucu dan bapeer. Lanjuuuut, penasaran ama lanjutannya nih.
2021-08-09 13:19:40
2
40 Bab
1. Awal Mula Mengenal Andara
  Saat itu saya dan ketiga team penulis lainnya diminta datang ke lokasi shooting untuk mengenal set lokasi di lapangan. Tujuannya agar kami makin mengenal lokasi dan bisa membuat adegan yang beragam karena mengenal medan lokasi shootingnya dengan baik. Kami berkeliling lokasi dan disambut baik oleh semua crew yang ada di sana. Begitu juga para artis yang terlibat di program acara komedi itu, mereka menyambut kami dengan hormat. Saya perhatikan sutradara yang sedang mengambil adegan. Saya kira sutradara itu seperti yang sering saya tonton di film-film ; galak, buas, berkata kasar pada artis, ternyata tidak untuk sutradara sitkom yang satu ini. Dia malah sangat baik dan orang yang paling sabar sedunia. Dia memperlakukan artis seperti memperlakukan benda berharga yang dimilikinya. Kami berada di sana sampai malam hari. Saat itu semua crew dan para artis sudah pulang dari lokasi. Di sana yang tersisa tinggal saya, Andi dan seorang sutradara yang baik hati
Baca selengkapnya
2. Minuman yang Salah
Tak lama kemudian Ira turun juga dan mengejar saya. Ira memohon kepada saya untuk menyetiri mobilnya lagi. Ira bilang si Andara muntah lagi dan sekarang sudah tidur. Saya keluar bukan mau meninggalkan mereka, tapi mau menyelamatkan diri dari efek jahat alcohol yang sudah menguasai Andara. Saya pun kembali naik mobil dan mengantarkan mereka ke rumahnya. Kami pun tiba di rumah Andara. Rumah itu cukup mewah, berada di Kawasan Tebet. Saya pun langsung meminta tolong Ira untuk menggotong Andara membawanya ke dalam rumah. Saat kami berhasil membaringkan Andara di atas kasur, tiba-tiba Andara terbangun dan langsung memeluk saya dengan erat sambil menangis. "Jangan pergi. Jangan tinggalin aku! Aku masih sayang sama kamu! Jangan pergiii!" Lalu dia menangis histeris ditengah detak jantung saya yang berdegub kencang. Dalam seumur hidup saya, baru kali ini seorang hawa memeluk tubuh saya yang ringkih ini. Saya bingung harus berbuat bagaimana. Ira nampaknya mengerti lalu
Baca selengkapnya
3. Inilah Saya
Seperti itulah awal saya mengenal Andara. Sebenarnya saya berpikir ribuan kali untuk menulis kisah ini. Rasanya tak mungkin untuk membongkar semua kebodohan ini pada khalayak ramai, walau belum tentu juga ada yang mau membacanya, padahal saya sudah berusaha untuk menutupnya serapat-rapatnya pada orang-orang terdekat. Tapi pada akhirnya saya menemukan sebuah jawaban, kenapa kisah ini mesti saya tuliskan. Ya, hari itu, di pinggir kali Ciliwung yang bau, saya berdiri merenung di sela aktivitas saya yang dikejar oleh deadline. Saat itu saya bertemu dengan orang gila yang penampilannya compang-camping. Rambutnya panjang acak-acakan, menggumpal dipenuhi kotoran debu - yang mungkin bersemayam di sana semenjak dia didiagnosis gila. Dia tersenyum pada saya. Senyum yang menakutkan. Saya langsung membuka tas dan mengambil sebuah roti dan sekotak susu sejuta umat dan memberikan padanya. Mungkin dia lapar dan menginginkan makanan dari saya. Dia menerimanya dengan senang lal
Baca selengkapnya
4. Orang yang Paling Berjasa
"Kalo kamu sering bolos-bolosan kayak gini, mending berhenti aja kuliah! Jadi penulis sana!" teriak ayah kala itu." Saat itu saya sedang duduk di ruang keluarga bersamanya, juga bersama ibu. Ibu tampak diam saja, seperti bingung mau membela atau ikut menyalahkan saya. Saat itu juga saya berdiri dan berjalan meninggalkan mereka. "Jangan pulang sebelum kamu bisa membuktikan kalo kamu bisa sukses jadi penulis!" teriak ayah. Saya tak melihatnya, terus saja berjalan meninggalkan mereka berdua. Lalu saya menghilang selama satu tahun lamanya. Gara-gara itu saya putus kuliah. Ternyata ayah benar, menjadi penulis bukan hal yang gampang. Akan tetapi karena saya sudah berjanji untuk membuktikan pada ayah bahwa saya bisa sukses menjadi penulis, saya pun menerima nasib buruk itu dengan ikhlas. Saya akhirnya bekerja serabutan dengan mengandalkan ijazah SMA yang saya punya lalu sambil menggeluti dunia sastra. Sambil bekerja, saya menulis cerpen dan novel. Ta
Baca selengkapnya
5. Dia menghubungi Saya
Akhirnya saya pelan-pelan bisa mengikutinya dan skenario yang saya tulis mulai jarang direvisi oleh headwriter yang mengepalai di team kami. Jujur, naskah pertama yang saya kirim ke headwriter dimaki habis-habisan karena saya dinilai merusak citra komedi Indonesia. Mengapa? Karena saya mengubah satu episode sitkom yang terkenal itu menjadi kisah sedih sepanjang masa. Andi sampai geleng-geleng melihat saya. Untunglah headwriter saya berbaik hati pada saya. Akhirnya saya diberi kesempatan karena dinilainya memiliki potensi. Seperti yang saya ceritakan di atas, akhirnya saya berhasil. Tentu itu menjadi kemenangan buat saya. Jujur, saat itu bisa menjadi penulis skenario sudah membuat saya sangat bersyukur. Kesempatan ini tidak mudah didapatkan oleh penulis lain. Karena mendapatkan pekerjaan sebagai penulis scenario tidak seperti menulis novel yang bisa mengajukan naskah ke penerbit mana pun yang disuka atau bisa memuatnya di platform-platform
Baca selengkapnya
6. Makan Malam Bersamanya Lagi
Dan malam yang tenang itu. Saya menemui Andara yang sudah duduk cantik di meja makan. Dengan penuh percaya diri disertai gugup sepuluh persen. Akhirnya saya menghampiri dia. "Andara?" sapa saya. Andara  cukup lama memandangi saya. Dia berdiri lalu seperti shock melihat saya. Saya heran. “Kenapa? Saya serem ya?” celetuk saya. “Nggak kok,” kata Andara yang masih tampak tercengang, "kamu Kak Tarwan?" Andara mengatakan itu seperti orang yang baru ketemu dengan orang yang sudah lama dia kenal. Sesaat kemudian saya lihat dia tampak senang dengan kehadiran saya. Di pikiran saya sudah berkecamuk. Ini pasti akan menjadi cerita indah. Cerita cinta antara seorang artis yang sedang naik daun dengan penulis sederhana. Mungkin seperti FTV yang sering diperankannya. "Iya," jawab saya. "Duduk kak," pintanya kemudian. Aku pun duduk dengan salting. Beberapa pengunjung melihat ke arah Andara. Mungkin mereka tahu kalau Andara adalah a
Baca selengkapnya
7. Apakah Dia Suka Saya?
Kami pun makan malam bersama di café yang sama tempat pertama dia mengajak saya makan malam. Kebetulan yang melayani kami adalah pelayan yang dulu menuduh saya belum membayar bill. Pelayan itu tampak malu melayani saya. Saya mencoba bersikap biasa saja, pura-pura lupa. Tak berapa lama kemudian menu makanan yang kami pesan datang. Saya dan Andara langsung melahapnya. “Gimana nulisnya, Kak?” tanya Andara sambil melahap menu makanan di hadapannya. “Alhamdulillah, lancar-lancar aja.” Andara mengangguk. “Menurut kakak, acting aku di sitkom udah bagus belum?” “Udah, kok.” “Beneran?” “Saya serius.” “Kalo ada yang kurang bilang aja kak, nanti aku perbaiki.” “Nggak ada yang kurang kok. Peran Siti yang kamu mainkan di sana sudah bagus kok.” Andara tampak senang dipuji. Setelahnya kami mengobrol banyak lagi. Ngalor ngidul membicarakan apapun. Saya pun akhirnya cerita soal Ira yang salah ngasih minuman ke saya. Anda
Baca selengkapnya
8. Perlukah Seikat Bunga Untuknya?
“Perasaan temen elo cuman gue dah.” Saya menghela napas. Emosi. “Udah jawab aja, ribet amat sih pengen tau siapanya.” Andi kemudian berpikir. “Bisa jadi sih.” Saya senyum-senyum sendiri mendengar jawaban Andi. Jawaban Andi dan Yongki sama. Mungkin benar kalau Andara memang menyukai saya. Kalau dia tidak suka, tidak mungkin dia bisa sebaik itu sama saya. “Tapi tunggu dulu,” Perkataan itu memadamkan senyum saya yang terlanjur merekah. “Kenapa?” “Jangan keburu ge er dulu.” “Kok?” “Ada juga orang baik karena ada maunya.” “Contohnya?” “Ya kayak si Indro, anggota team penulis kita.” “Emang dia kenapa?” “Ada artis cewek yang deketin dia dan baik banget sama dia. Dia nyangka artis itu suka sama dia, tahunya mau manfaatin doang biar si artis itu sering dapet peran ditulisannya.” Saya kembali layu. Kebetulan si Andara ini adalah artis yang main di sitkom yang sedang
Baca selengkapnya
9. Gaun Biru Menjadi Saksi
Sesaat kemudian saya pandangi wajahnya dengan gugup. “Andara?” “Iya, Kak.” Andara tampak heran. “Saya boleh nanya? “Mau nanya apa kak? Setelah itu saya berpikir lagi. Saya mendadak gugup untuk menanyakan itu. Akhirnya saya urungkan niat itu. “Nggak jadi aja deh.” “Kok nggak jadi?” “Nggak apa-apa.” “Yaudah, kalo gitu, aku aja yang nanya ke kakak ya?” Deg. Dia mau bertanya apa ke saya? Dengan gugup akhirnya saya mengiyakan ucapannya. "Kakak mau jadi kakak angkat aku nggak?" tanya Andara seketika. Dia mengatakan itu dengan tulus. Saya diam sejenak. Sungguh hati kecil saya bukan itu yang saya inginkan. Walau berlebihan, setidaknya biarkan saya berjuang dulu untuk mengejar dan menyatakan cinta disuatu saat nanti. Tapi jika sudah ditawari untuk menjadi kakak angkatnya begitu, mungkin itu sudah menjadi sebuah jawaban kalau saya tidak akan pernah bisa menjadi kekasihnya. Dan itu juga bisa
Baca selengkapnya
10. Mengenal Mamahnya
Akhirnya gaun yang dinginkan Andara ditemukan juga dibutiknya. "Gila lo, Sob. Nggak nyangka pacar lo artis," bisik Cheng Lie pada saya. Saya hanya senyum-senyum sendiri, membiarkan dia berhalusinasi sendiri. Soalnya jika saya jelaskan bagaimana hubungan kami sebenarnya, pasti akan Panjang ceritanya. Jujur saya senang melihat senyum bahagia Andara saat dia menemukan gaun yang diinginkannya itu. Saya pun senang sudah bisa membantunya menyelesaikan masalahnya. Saya yakin, suatu saat pasti ada sebuah keajaiban. Ya, suatu saat nanti Andara tahu kalau kakak angkatnya ini mencintai dia dan dia akhirnya menerima cinta saya apa adanya. Mungkin kah? "Kakak!" "Iya dek."  Kami bicara di telepon. "Kakak lagi apa?" "Kakak abis nulis." "Udah dikirim?" "Udah." "Ada aku kan di sana?" “Nggak ada.” “Kok nggak ada?” “Kalo peran Siti, ada.” Peran Siti ini adalah nama peran yang dimainkann
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status