Share

16. Saya Tidak Bodoh

Hari minggu yang tenang. Hari itu saya diajak Andara pergi ke Ancol. Andara membawa Ira. Kebetulan hari itu kami sama-sama sedang bebas dari pekerjaan. Kata Ira, di Ancol adalah rutinitas wajib bagi Andara bila putus cinta.

"Kenapa harus Ancol?" tanya saya pada Ira sebelum kami berangkat, saat sedang menunggu Andara selesai berdandan di kamarnya.

"Biar dia bisa teriak-teriak."

"Wahana Dufan?" Saya memastikan.

"Iya."

Mendadak saya menjadi ngeri. Karena sedari dulu, dunia fantasi lah tempat yang paling saya hindari. Bukan karena saya tidak suka tempat itu, tapi karena saya takut untuk menaiki semua wahana ekstrim di sana.

"Takut, ya?" ledek Ira sambil mentertawai saya.

"Iya," jawab saya dengan jujurnya.

Ira tertawa lagi, "Dulu aku juga begitu, tapi karena dipaksa sama Andara, lama-lama jadi biasa."

"Andara maksa?"

"Iya. Kakak juga nanti bakal dipaksa naik wahana juga kok, liat aja," ucap Ira menakuti saya.

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status