Share

Malu untuk bertemu

Ceklek

Dinda mengerling. Ia terkejut  melihat sahabatnya sudah datang ke kantor mendahului dirinya.

"Sat, bukannya kamu di Jakarta? Kenapa kamu sudah ada di sini? Apa kamu nggak jadi menikah?" Beberapa pertanyaan mulai keluar dari mulut Dinda yang super duper bawel.

Dinda semakin bingung melihat sahabatnya hanya terdiam seraya memikirkan sesuatu.Jari jemari tangan Dinda dengan cepat menarik kursi putar dan mendekati Satria. Dengan penuh perhatian, ia mulai menjadi penasihat yang baik untuk sahabatnya itu.

"Kita sahabatan dari kecil, sekecil apapun masalahnya kita hadapi bersama. Tak baik jika memendam masalah seorang diri," tutur Dinda menepuk pundak Satria.

 "Kamu ini bicara apa?" tanya Satria kembali mengerjakan pekerjaannya.

"Emang sih, gagal menikah itu sangat menyakitkan. Aku tau itu!" ucap Dinda sok bijaksana."Tapi kamu juga nggak boleh terpuruk. Sahabatku ini kan, sangat kuat!" gumam Dinda

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status