Terjebak Cinta CEO

Terjebak Cinta CEO

last updateHuling Na-update : 2021-12-10
By:  Suzy RuKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
58 Mga Ratings. 58 Rebyu
127Mga Kabanata
150.3Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Perjodohan merupakan hal yang tak pernah terlintas di benak Rachel Anastasya. Karena perjodohan yang tak ia inginkan, ia memilih untuk kabur dari rumah tepat di hari pertunangannya. Gadis cantik yang selalu dimanja oleh keluarganya, kini harus berjuang seorang diri untuk menghidupi kehidupannya. Menjadi seorang cleaning service adalah pekerjaannya saat ini. Namun siapa sangka, kepergiannya dari rumah membuat ia bertemu dengan CEO jutek yang tak lain adalah calon tunangannya sendiri. Rachel terdiam dan tak mampu berkata. Mulutnya seakan terkunci rapat saat mengetahui orang yang akan membebaskan dirinya dari keluarganya adalah calon tunangannya sendiri, Satria Angkasa. "Jadi, calon tunanganku adalah dia?" tanya Rachel menoleh ke arah Satria yang berdiri tegak di belakangnya. Satria memicing menatap Rachel bingung saat mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya. Akankah Rachel menerima perjodohan tersebut atau tetap menolaknya?

view more

Kabanata 1

Pertemuan yang tak terduga

 Jari jemari manis Rachel begitu lihai dalam menata rambutnya yang panjang. Ia  bergegas mengemasi pakaiannya dan memasukkannya ke dalam koper.

"Pa, ma, maafin Rachel, ya. Rachel terpaksa harus pergi dari rumah ini. Maafkan Rachel yang tak mau menuruti keinginan papa dan mama," ucap Rachel mencium foto keluarganya itu.

Selembar kertas ia letakkan di meja sebagai pengganti ucapan perpisahan untuk kedua orangtuanya. Secara perlahan, Rachel menoleh ke sana kemari dan mulai melangkah mengendap-endap seperti maling di rumahnya sendiri. Kedua matanya berputar dan memastikan kalo situasinya sedang berpihak padanya. 

"Syukurlah, mereka belum bangun. Aku harus cepat-cepat meninggalkan rumah ini," gegas Rachel keluar dari rumah.

Tepat jam 09.00 WIB, Semua orang bersiap untuk menjamu tamu dari pihak laki-laki yang akan melamar Rachel.

Semua keluarga Rachel begitu kompak dalam mengenakan pakaian yang sudah disediakan oleh keluarga konglomerat tersebut. Banyak bunga tertata indah di halaman rumah untuk menyambut keluarga laki-laki.

"Pa, gimana? Mama cantik?" tanya mama yang membuat papa tersenyum senang.

"Beautiful!" puji papa memegang kedua pundak istrinya tersebut.

"Thank you, Pa!" ucap mama memeluk papa dengan erat.

"Oiya, Ma. Coba Mama panggil Rachel, satu jam lagi mereka akan datang, lho!" Papa yang melepas pelukan hangat istrinya itu.

"Iya, Pa. Pasti anak kita masih berdandan. Papa tau kan, dia berdandan berapa lama?" ucap mama dengan bangganya.

"Maka dari itu, Mama harus bantu dia agar cepat selesai."

"Ok, Pa!" ucap mama pergi meninggalkan suaminya.

"Akhirnya hari ini aku bisa memenuhi pesan terakhir dari ibu," kata papa membenarkan jasnya sembari tersenyum ke arah kaca rias yang terletak di kamar.

Dengan jalannya yang sexy, mama Gina mengetuk-ngetuk pintu kamar putrinya.

"Sayang, sudah siap belum?" teriak mama Gina.

"Bentar lagi keluarga Angkasa datang, lho!" kata mama mengernyitkan dahinya ketika tak ada jawaban.

"Kok tak ada jawaban?" tanyanya seorang diri.

"Mama masuk, ya?" 

Ceklek

Kedua mata mama berputar melihat kamar putrinya yang nampak sepi dan sunyi. Lampu kamar masih menyala, kamar tidur juga masih tertata rapi. 

"Rachel, kamu masih mandi?" seru mama berjalan menuju kamar mandi.

"Tak ada? Kemana dia?" tanya mama bingung.

"Rachel..." teriak mama mencari keberadaan putrinya. 

Sesaat, langkahnya terhenti ketika melihat selembar kertas yang tergeletak di meja rias.

"Apa ini?" Mama mulai membaca secarik kertas yang memang tertuju untuknya.

"Dear Papa dan Mama,

Pa, ma, maafin Rachel harus menulis surat ini untuk mama dan papa. Maaf  beribu maaf, Rachel akan selalu mengucap kata-kata ini untuk mama dan papa. Rachel tidak bisa memenuhi keinginan papa dan mama. Rachel belum siap untuk menikah di usia muda. Maafkan Rachel jika tidak bisa menuruti keinginan Nenek.

Salam anakmu, 

Rachel"

"Papa..." teriak mama yang mengguncang seisi rumah tersebut.

Sejenak, pak Dirga  menoleh ke arah suara yang membuatnya terkejut.

"Ada apa mama ini?" tanya papa bergegas menuju ke kamar Rachel yang letaknya tak jauh dari kamarnya.

Semua keluarga berkumpul terdiam seraya tak percaya jika Rachel akan pergi di hari pertunangannya.

"Gimana nih, Pa?" tanya mama bingung.

"Apa maksud Rachel pergi begitu saja, Kak?" sahut tante Sera sembari menopangkan kedua tangan di dada.

"Iya, bagaimana jika keluarga Angkasa tau kalo Rachel kabur dari rumah?" sahut tante Nia yang melihat kakaknya terdiam seribu bahasa.

"Anak itu, bisa-bisanya dia pergi di hari pertunangannya ini. Apa yang ada di pikirannya? Apa dia tidak tau, betapa besarnya harapan kita, jika dia menikah dengan putra keluarga Angkasa itu," sahut om Lukman kesal.

"Diam kalian!" gertak pak Dirga  yang membuat semua tak berkutik.

****

Dengan penampilan yang begitu perfect,  Satria mulai melangkah menghampiri mamanya yang sudah bersiap untuk melamar gadis pilihan Omanya.

Dengan senyum tipis, ia mulai menuruni anak tangga yang menjulang tinggi di rumahnya.

"Wah, sayang. Kamu  tampan sekali!" puji Mama Rita.

"Thanks, Ma," ucap Satria singkat.

"Sejak bekerja di Bogor, kamu terlihat begitu tampan," puji mama Rita mengusap bahu putranya yang begitu gagah.

Satria hanya tersenyum tipis menyikapi perkataan mamanya itu.

"Sayang, makasih, ya? Karena kamu sudah mau menerima perjodohan ini. Ngomong-ngomong , tak ada yang terluka 'kan? Dengan perjodohan ini?" tanya  mama seraya memegang tangan putranya.

"Kapan kita berangkat?" tanya Satria mengalihkan pembicaraan sembari melihat arah jarum jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Sekarang kita berangkat!" sahut papa berjalan menghampiri mereka dengan senyum yang menawan.

Sesaat, Satria melirik raut wajah kedua orangtuanya yang terlihat begitu bahagia. Seorang menantu memang keinginan mereka sejak dulu.

Tapi, karena sifat Satria yang angkuh, dingin, cuek dan hanya memikirkan perusahaannya membuat ia kesulitan untuk mencari pasangan hidup. Tepat usianya yang menginjak 29 tahun, akhirnya ia mau memenuhi keinginan dari keluarganya. Menikah dengan salah satu cucu sahabat dari omanya.

"Pa, apa Papa sudah mempersiapkan semuanya?" tanya mama berjalan seraya menggandeng tangan putranya.

"Mama tenang saja, papa sudah menyuruh orang untuk mengaturnya," jawab papa tersenyum senang dan mulai memasuki mobilnya.

"Syukurlah," lirih mama memandang putranya yang begitu acuh.

"Sayang, jika nanti kamu sudah menikah. Tolonglah, sifat acuh dan jutek kamu dihilangkan. Kasian istri kamu nanti," pinta mama dengan hati-hati.

"Kalo dia mau menerima perjodohan ini, seharusnya dia mau menerima Satria apa adanya, Ma!" kata Satria membuka kacamata hitamnya dan masuk ke mobil.

"Anak ini," keluh mama yang ikut masuk mobil.

Drt ... Drt ...

Satria mulai mengangkat telepon dari salah satu dari kliennya.

Mama Rita yang duduk disampingnya, hanya tersenyum senang melihat putranya yang terlihat begitu perfect.

"Siapa, Sat?" tanya mama penasaran.

"Pa, Ma, kayaknya Satria tidak bisa ikut ke sana? Ada sedikit masalah yang harus Satria bereskan," kata Satria mengejutkan kedua orangtuanya.

"Trus, bagaimana dengan pertunangan kamu, Sayang?" tanya mama cemas.

"Iya, Sat. Lagian di sana 'kan, ada Dinda yang menghandle semua," sahut papa menoleh ke belakang.

"Masalahnya clien yang satu ini tidak mau ada yang mewakilkan dalam meeting. Papa dan Mama tenang saja, pertunangan ini akan tetap berjalan. Pokoknya Satria serahkan semuanya pada Papa dan Mama." 

Satria mencium punggung tangan mama dan papanya secara bergantian untuk berpamitan. Ia bergegas keluar dari mobil dan berlari menghampiri mobil jeep miliknya.

"Apa mereka tidak kecewa, jika Satria tidak ikut?" tanya mama seraya mengernyitkan dahinya.

"Semua akan baik-baik saja. Mama tak perlu khawatir, mereka akan menerimanya," ucap papa meraih tangan istrinya yang lembut.

"Semoga saja begitu. Mama takut jika mereka kecewa dan tak mau menikahkan putrinya," kata mama memanyunkan bibirnya.

"Mereka tak berhak memutuskan. Mama pindah di depan, ya? Papa tidak mau sendirian," pinta papa dengan senyum manisnya.

Di dalam bus arah Bogor, Rachel mulai terbangun dari tidurnya.

Kedua bola matanya yang indah, hidungnya yang mancung membuat kaum adam yang ada di dalam bus tersebut terpesona akan kecantikannya.

Sesaat, ia mengernyitkan dahinya ketika melihat ada beberapa orang yang tersenyum ke arahnya.

"Kenapa mereka tersenyum-senyum seperti itu?" gumam batinnya memilih untuk melihat pemandangan alam yang terlihat dari luar jendela yang ada di bus.

Tanpa sepengetahuan Rachel, ibu-ibu yang duduk di sebelahnya. Diam-diam mengambil dompet miliknya. Senyum tertoreh, ia tujukan pada ibu copet yang juga tersenyum kepadanya. 

Sesampai di pertigaan, Rachel turun dari bus. Ia mencoba menghubungi sahabatnya untuk segera menjemputnya.

"Sambil menunggu Intan, lebih baik aku beli camilan buat dia. Aku yakin dia pasti menyukainya," gegasnya menuju minimarket yang tak jauh dari tempat itu. Dua keranjang barang belanjaan Rachel bersiap untuk mengantri di kasir.

Di perjalanan, Satria merasa tenggorokannya sangat kering. Ia menghentikan mobilnya dan bergegas membeli sebuah minuman di minimarket.

Sesaat langkahnya terhenti, ketika melihat ada gadis cantik yang membuat antrian panjang di kasir tersebut. Ya, gadis itu adalah Rachel. Rachel bingung mencari dompet yang tidak ia temukan di saku dan di tas kecilnya.

Satria mendesah dan berjalan ke arah kasir.

Kedua mata Rachel mengerling ketika ada orang yang mau membayar belanjaannya.

"Berapa semuanya? Biar saya yang bayar," tutur Satria yang mengagetkan Rachel.

"Semuanya satu juta lima ratus, Pak."

"Sekalian sama minuman ini," tukas Satria menunjukkan minuman yang ada di tangannya.

"Wait! Siapa kamu? Kenapa kamu membayar belanjaan saya?" tanya Rachel penasaran dan tak sengaja memegang tangan kiri Satria yang ada di sampingnya.

Sesaat, Satria melirik tubuh Rachel dari atas sampai bawah. Rachel seakan tak mampu menegak salivanya sendiri.

Dengan cepat, ia melepas tangannya dan mengucapkan kata maaf.

"Anak manja!Jika tak mempunyai uang, jangan jajan di sini!" Satria yang pergi meninggalkan Rachel begitu saja. Rachel hanya mendesah dan tak habis pikir, dengan perkataan Satria kepadanya.

"Sialan, bisa-bisanya dia mengatai diriku anak manja. Siapa dia?"gumam batin Rachel greget melihat Satria yang menghilang dari hadapannya.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

10
98%(57)
9
0%(0)
8
2%(1)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.9 / 10.0
58 Mga Ratings · 58 Rebyu
Sulatin ang Repaso
user avatar
silvia Rosalinda
bagus ceritanya.
2023-09-07 20:04:12
0
user avatar
Indri saputra
ceritanya bagus & tidak bertele-tele.. pokoknya impian bgt dengan karakter satria ... semangat terus Thor ... o
2022-05-24 09:34:30
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:08:47
0
user avatar
Luisana Zaffya
Keren kak ceritanya. Sukses selalu
2022-01-16 11:06:15
0
user avatar
Dito Adimia
bintang 5 keren
2022-01-01 03:10:22
0
user avatar
Saiful Pong
terbaik...semoga sukces
2021-09-30 20:18:15
1
user avatar
Suzy Ru
Hai guys, thanks you sudah mampir ke novel aku. Mumpung ada diskon dari bab berbayar. lanjut bacanya ya. Tak tanggung-tanggung, diskonnya 50% lho. yuk buruan! jangan lupa vote, komentar dan subscribe ya. Makasih
2021-09-19 15:25:51
1
user avatar
Kamila Zahira
Oh no Darwin jadi jahat
2021-09-10 17:01:28
0
user avatar
Selmi Pratama
crtax bagus bngat
2021-09-05 23:48:25
1
user avatar
Kamila Zahira
ada-ada aja Bryan ayynda. alangkah baiknya kalian menikah saja deh
2021-08-31 13:07:08
0
user avatar
Kamila Zahira
ok ok, gengsi dulu lah
2021-08-23 07:11:39
0
user avatar
Kamila Zahira
jaga kesehatan thor, aku tetep nungguin kok updatenya
2021-08-20 05:27:57
0
user avatar
Kamila Zahira
tetep pantengin terus nih. meskipun mataku penat untuk membaca tapi Sifat Satria nya bikin meleleh. aku sangat suka karakternya thor
2021-08-19 21:10:12
0
user avatar
Kamila Zahira
kapan nih Rachel sadar akan perasaannya thor? nggak sabar banget
2021-08-19 10:55:09
0
user avatar
Milea
sarangeheo
2021-08-15 08:34:41
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
127 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status