Share

Keputusan Mengecewakan

Jelas Tara bingung tak karuan.

"Bagaimana, Tar? Ibu mau mampir besok. Sekalian akhir pekan nginep di rumah!" tanya Caca, juga dengan suara yang gemetar. 

"Kamu enggak salah?"

Rani menegakkan badan, dahinya berkerut. 

"Tar?"

Panggilang dari Rani, jelas terdengar Caca. Dia mendengkus sekali lagi, dan terdengar di sambungan telepon.

"Kenapa, Ca? Kamu enggak suka?" Tara sinis bertanya ke Venca, tentu saja dia tahu suara istrinya itu terdengar. 

"Lebih baik, kamu pikirkan bagaimana caranya, nanti bisa SMS aku."

Seketika tanpa salam atau apa pun. Sambungan itu terputus. 

Tara menatap handphonenya, ingin membanting benda itu. Tetapi dia tahan, biar bagaimana pun, Caca memang tidak patut dipersalahkan. 

Wajahnya yang merah padam terlalu terlihat oleh Rani. 

"Kenapa, Tar? Venca ngomong apa tadi?" tanya Rani, dia panik tak karuan.

Tara mendudukkan badan di kursi sisi ranjang pasien Rani. Dia mengum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status