Share

Bab 159 Benar-Benar Penjahat

Bu Sari melirik dengan senyum curiga malu-malu, dan segera memberi kode mata ke arah Icha. Wanita muda itu tahu maksudnya, tapi dia sungguh tidak mau lagi setelah kejadian terakhir kali. Dia bahkan sudah gugup jika harus bertemu bos mereka seperti sekarang. Karena tidak mau terlibat lagi, Icha pura-pura menikmati makanannya dengan sangat gembira.

“Wuah! Makanan ini sangat enak! Aku sungguh jarang makan makanan Jepang begini! Terima kasih atas traktirannya! Saya tidak akan malu-malu memakannya. Sayang kalau makanan sebanyak ini tidak habis, kan?”

Suara Icha yang sangat penuh antusias itu begitu heboh hingga tidak hanya membuat Bu Sari jengkel, tapi juga membuat suasana antara Risa dan Shouhei akhirnya mulai berangsur-angsur normal.

Ayana yang tertawa senang mengomentarinya gembira. “Syukurlah kamu senang. Makan saja yang banyak. Kalau perlu, nanti aku akan memesankan semua orang untuk dibawa pulang.”

Vera yang mendengar itu seketika ikut-ikutan bersemangat. “Wuah! Aku juga tidak aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status