Share

Bab 77 Kenapa Marah?

“Shouhei ini benar-benar pemalu, ya?” kekeh Ayana centil. Dengan gaya malu-malu, bergantian mengelap krim di sudut bibirnya dan di bibir Shouhei.

Hati Risa Abdullah tenggelam, wajahnya pucat mengkelam lebih suram. Menatap dingin dan kesal dalam diam kepada Shouhei yang tampaknya tidak ada reaksi apa pun setelah dicium begitu saja oleh sang pacar.

Bos galaknya itu malah hanya menatapnya tanpa kedip dengan mata gelap dinginnya. Seolah-olah jiwanya sedang disedot keluar.

Risa merasa dunianya yang sudah berputar hebat, membuatnya sedikit pusing.

“Bagaimana, Kak Adnan? Kami cukup mesra, kan?” Ayana tersenyum jahil malu-malu, memeluk sebelah lengan Shouhei sambil memasang wajah cantik dewasanya, terlihat manis di saat yang sama.

Adnan terdiam sebentar, cukup dingin melihat ke arah Shouhei, lalu dia pun berkata pelan antusias. “Sepertinya begitu. Baiklah. Kami tunggu undangan pernikahan kalian. Tapi, kami duluan, ya, yang menikah.”

Berkata begini sambil tersenyum meraih pundak sang calo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status