Share

Mengapa Harus Berhutang?

Bab 8

Elang baru saja kembali dari luar. Ia membawa amplop cokelat tebal di dalam genggaman tangannya.

"Mas dari mana?" tanya Sabrina setelah membuka pintu. Ia mengekori langkah Elang menuju sofa ruang tamu.

"Kamu bisa antar Mas?" Elang menatap Sabrina dengan wajah serius.

"Kemana?"

"Ke tempat rentenir tadi."

"Mas beneran mau bayarin hutang ibu?"

"Emang kamu sanggup bayar?"

"Kalau langsung lunas kayak Mas gini ya ngga sanggup. Aku biasanya dicicil."

"Kalau kamu ikut Mas pergi ya ngga akan lagi sempat buat nyicil. Sudahlah, ngga apa-apa biar Mas yang bayar."

Sabrina tak lagi menyahut. Ia pun mengikuti langkah Elang menuju mobilnya terparkir.

Hawa di dalam mobil yang sejuk membuat Sabrina merasakan sensasi yang berbeda. Ia tak menyangka sudah menjadi nyonya dari pemilik mobil ini. Mobil sedan keluaran terbaru yang mulus dan terasa mewah baginya. Bisa duduk saja Sabrina tak menyangka, apalagi ini menjadi istri dari pemilik mobil ini.

"Untuk apa ibumu pinjam uang sebanyak ini?" Elang memu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status