Share

Bab 13. Rencana Melarikan Diri

Aara tampak masih berada di taman. Dia masih duduk di sana seorang diri, dengan wajahnya yang menunduk.

Kedua tangannya terlihat mengepal, matanya juga lurus melihat rumput taman yang ada di sana.

Kepalanya masih berpikir bagaimana dia harus keluar dari situasinya saat ini. Hal apa yang harus dia lakukan, agar dia terbebas dari belenggu Zayden yang amat menyakitkan ini.

Dia tahu karena perjanjian itu, dirinya harus hidup terpenjara dan tersiksa di sini tanpa bisa membela diri. Tapi, jika harus seperti ini. Siapa pun tidak akan bisa menerimanya.

“Nyonya, ini sudah siang. Cuaca juga sudah panas, mari masuklah ke dalam,” ucap Feni, yang baru saja datang menghampiri Aara.

Aara menoleh, dia lalu menatap Feni. Matanya itu menunjukkan bahwa masih ada hal yang mengganggu pikirannya dan dia tidak bisa memecahkannya.

“Feni, boleh aku menanyakan sesuatu padamu?” tanyanya.

“Silakan Nyonya.”

“Jika seandainya kau menikahi seseorang yang ternyata tidak mencintaimu, dan dia hanya ingin melampi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status