Terjebak Dendam sang Pewaris Kejam

Terjebak Dendam sang Pewaris Kejam

By:  Pwati  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
13 ratings
186Chapters
8.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Aara yang dianggap sebagai selingkuhan dari ayahnya, membuat Zayden murka dan berniat membalaskan dendam pada wanita itu. Dia kemudian datang ke rumah Aara, berniat untuk melamarnya. Dengan kata-kata manisnya, juga tawaran yang dia berikan, Zayden berusaha untuk menipu Aara. Aara yang memang tengah dalam situasi sulit, tergiur dengan tawaran Zayden. Dengan perasaan berkecamuknya, akhirnya Aara pun bersedia dan menerima lamaran Zayden. Dengan harapan bahwa hidupnya benar-benar akan berubah seperti yang Zayden katakan. Namun, semua itu rupanya tidak terwujud. Hidup Aara memang berubah, tapi bukan ke arah yang lebih baik. Melainkan lebih buruk dari sebelumnya.

View More
Terjebak Dendam sang Pewaris Kejam Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Pwati
Halo semua, uthor mau minta maaf karena baru bisa update setelah 3 hari libur ya hehe... tapi insya Allah kedepannya uthor akan lebih rajin lagi buat update... oh iya, uthor jg mau kasih tahu, kalo di sini ada buku baru aku "Putra Tersembunyi CEO Kejam" kalo kalian penasaran, bisa dibaca ya......
2024-02-13 21:21:13
2
default avatar
Ummu Kaltsum
sampai kpn dirahasiain... trz aja dipelihara tu salah paham... udah tw mama sama istrinya overthinking... rugi, rugi...!
2024-01-27 21:33:08
1
default avatar
Ummu Kaltsum
ga suka bgt sama keluarga fara, mrk tu playing victim, dari awal fara kiel yg sdh nyakitin zion trz fara nyakitin alya & membuat zion hrs buang zayden dan alya... trz fara nyuruh daniel bunuh alya, kenapa semua itu dianggap aland kesalahan kecil? egois bgt! kenapa yg ngerasa bersalah cman zion?
2024-01-24 10:26:30
1
user avatar
Pwati
Hallo readers, bagi yg nungguin lanjutan kisah Zayden dan Aara, uthor mohon maaf karena 2 hari ini gak update ya. dan mungkin hari ini jg enggak, karena sebenarnya uthor lagi sakit jadi gak bisa fokus buat nulis. Insya Allah mungkin besok aku baru bisa update lagi ya......
2024-01-22 21:15:41
2
user avatar
Masdawia
sangat bagus saya suka lanjut kak bab selanjutnya, jadi penasaran ni
2024-01-16 14:38:01
1
default avatar
Ummu Kaltsum
penasaran, knp sering bgt ada nama anindita pada karya kak pwati? hehe
2024-01-11 09:03:47
1
user avatar
Saadiah Ahmad
semangat Thor ...up yg bnyk dong
2023-12-29 23:13:54
1
user avatar
Rosaly Froly Kasenda
ceritanya bagus ... t
2023-11-17 10:16:40
1
default avatar
Ummu Kaltsum
semangat kak...!
2023-10-05 09:09:03
1
default avatar
Ummu Kaltsum
semakin menarik
2023-08-27 14:54:27
1
default avatar
Ummu Kaltsum
kok bab 8 masih sampe 3x kak?
2023-08-14 13:24:09
1
user avatar
Pwati
Hallo readers, mohon maaf ada kesalahan. uthor gak sengaja update 3 bab sengaja. karena masalah sinyal, insya Allah akan segera diperbaiki ya...
2023-08-12 21:16:55
0
default avatar
Ummu Kaltsum
akhirnya bsa baca zayden jg... semangat kak... msh ga percaya zion selingkuh mengingat cintanya sama alya sebegitunya... jgn blg salah paham ya zayden... krn mamamu tu dulu sering salah paham sama papamu... ...
2023-08-10 13:58:18
1
186 Chapters
Bab 1. Ini Baru Permulaan!
Debaran di dada Aara terasa begitu keras, saat kedua telinganya mendengar suara langkah kaki yang datang semakin dekat menuju ke arah kamarnya. Ketika pintu terbuka, senyum tipis pun mulai terukir di bibir mungilnya, dia lalu memeluk erat kedua lututnya kala menyadari sosok pria yang sudah ditunggunya itu kini sudah berada satu ruangan dengannya. Perasaan tak karuan mulai menguasainya. Karena mengingat ini adalah malam pertamanya setelah upacara pernikahan dilakukan. Meskipun begitu, Aara yang diselimuti rasa malu tetap memberanikan diri untuk melirik pada sosok pria tinggi yang berjalan mendekatinya itu. Pria itu menggulung lengan kemeja hitamnya, menunjukkan otot kekarnya yang membuat wanita mana pun tergoda. Kepala Aara semakin menengadah, hingga membuat kedua netranya bisa melihat sosok pria yang saat ini sudah menjadi suaminya itu. Pria tampan, dengan rambut sehitam langit malam, wajahnya bersinar bagaikan bintang, alis yang tebal, mata yang sedikit sipit dengan manik matany
Read more
Bab 2. Sikap yang Semakin Kejam
Aara berjalan lunglai melewati lorong sepi mansion milik Zayden. Air matanya berderai deras, hatinya terasa begitu hancur. Dia tidak menyangka, jika mimpi buruk ini akan benar-benar terjadi dalam hidupnya. Dia tidak tahu apa kesalahannya, kenapa Tuhan terus menghukumnya dengan begitu berat. Satu tangannya tampak menempel pada dinding yang dia lewati, karena semua ini. Rasanya dia tidak sanggup lagi untuk berdiri. Kakinya begitu lemas, tangannya begitu kaku. Air matanya bagaikan air sungai yang terus mengalir tanpa mau berhenti. Aara berjongkok, dengan kedua tangannya dia menutupi wajahnya yang sudah begitu basah. Seketika, suara tangisnya pun terdengar. Dia tidak tahu lagi, apa yang harus dia lakukan. Pernikahan yang mulanya dia pikir akan merubah hidupnya ke arah yang lebih baik, justru tidak terjadi. Hidupnya malah lebih hancur dari sebelumnya. Sekarang, dia merasa seperti berada di neraka lain dalam hidupnya, neraka yang akan membakar seluruh hati dan tubuhnya hingga tak ber
Read more
Bab 3. Tidak Dianggap
Mata tertutup Zayden tampak bergerak-gerak. Wajah tidurnya itu menunjukkan kernyitan kesal. Tampak satu tangannya terangkat, dan menutupi wajahnya yang terasa silau karena terkena sinar matahari yang masuk melalui sela-sela jendela kamarnya. “Sialan! Siapa yang berani membuka jendelanya!” kesalnya. Saking teriknya matahari, bahkan tangannya pun tidak bisa melindungi silaunya. Zayden membuka tangannya itu, dia lalu terduduk di atas ranjang dengan pandangannya yang melihat pada jendela kamarnya. “Siapa yang berani membukanya, apa mereka mau dipecat!” Terlanjur bangun, Zayden pun akhirnya turun dari atas ranjang. Dia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7.30 pagi. “Ternyata sudah jam segini, aku harus cepat bersiap-siap,” gumamnya lalu masuk ke dalam kamar mandi. Di sana, Zayden kembali mengernyit. Ketika melihat bak mandinya yang sudah terisi oleh air hangat. Dia kembali merasa bingung, siapa sebenarnya yang melakukannya. Karena seingatnya, di mansion ini tidak ada s
Read more
Bab 4. Sebuah Janji
Zayden melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ekspresi marahnya itu sama sekali tidak hilang sejak dari rumah tadi. Bahkan terlihat semakin jelas, dan terus menguasainya. “Sial, apa-apaan itu tadi. Apa dia mau sok berperan menjadi istri yang baik? Hah, benar-benar menjijikkan. Apa dia sedang memainkan trik kotor saat ini, berpura-pura polos untuk mendapatkan perhatianku. Apa trik ini juga yang dia gunakan pada papa, sehingga papa tergoda olehnya, dan mengkhianati mama.” Bruk! Mengingat itu, membuat kemarahan Zayden semakin meninggi bahkan sampai memukul setir mobilnya sendiri untuk melampiaskannya. “Cih, tapi aku berbeda dengan papa. Aku tidak akan semudah itu masuk ke dalam perangkapmu. Karena aku sudah tahu, siapa kau sebenarnya.” Sementara di mansion, Aara melihat dengan sedih pecahan-pecahan piring yang berserakan di lantai. Dia mendekat pada pelayan-pelayan di sana yang tengah membersihkannya. Aara tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Kala dia mengingat bagaimana d
Read more
Bab 5. Amarah
Zayden memberhentikan mobilnya itu tepat di depan pintu utama rumahnya. Namun, bukannya turun dari sana. Zayden justru tetap di dalam beberapa saat. Dia bahkan menempelkan keningnya itu pada setir mobilnya, terlihat jelas suasana hatinya yang memburuk paska menemui mamanya. Dia sebenarnya tidak tega meninggalkan mamanya sendirian. Tapi, demi melancarkan rencananya dia harus tinggal sendiri. Karena dia tidak mau jika mamanya tahu kalau dia menikahi Aara yang notabenenya adalah selingkuhan dari suaminya. Terlebih, Zayden juga tidak ingin melihat wajah papanya. Sudah cukup dia menahan emosi saat berada di kantor. Dan dia tidak ingin membuat mamanya semakin sedih jika mendengar pertengkarannya dengan papanya. Zayden mengangkat kembali wajahnya, dia menghela nafasnya dalam seraya bersandar pada kursi mobilnya. Dia pun kemudian turun, setelah perasaannya ini sedikit membaik. Suasana mansion sudah tampak sedikit sepi, mengingat saat ini hari memang sudah cukup larut. Zayden yang tidak
Read more
Bab 6. Tidak Mungkin!
Aara yang baru saja sampai di mansion. Tampak tengah membersihkan lukanya juga mengobatinya. Dia memutuskan untuk tidak pergi ke rumah sakit, selain karena tidak memiliki uang. Dia juga merasa jika lukanya ini masih terbilang ringan dan bisa dia obati sendiri. Mulut Aara tak henti-hentinya mengeluarkan rintihan rasa sakit, namun tangannya juga tidak berhenti untuk mengoleskan obat pada lukanya itu. Sesekali, dia masih memikirkan siapa sebenarnya yang sudah menabraknya. Benarkah ini hanya ketidak sengajaan, dan orang itu benar-benar mabuk. Tapi, jika memang benar. Kenapa dia merasakan hal aneh. Kenapa dia merasa jika orang itu sengaja menabraknya. Siapa lagi sebenarnya yang membencinya dan ingin balas dendam padanya. Kenapa hidupnya menjadi seperti ini. Brugh! Aara yang tadi tengah melamun itu sontak terkejut, ketika mendengar suara dobrakan pintu yang terbuka dengan begitu keras. Dia menoleh, dan melihat Zayden yang masuk dengan ekspresi marah di wajahnya. “Tu-tuan.” Zayden m
Read more
Bab 7. Wanita Kotor yang Menjijikkan
Zayden yang merasa bingung itu, lantas turun dari atas ranjang. Dia memakai kembali pakaiannya dan bergegas keluar dari sana, meninggalkan Aara yang masih menangis seraya menutupi tubuh polosnya dengan selimut. Aara mencengkeram kuat selimut itu, dengan air matanya yang terus mengalir, dia melihat ke arah pintu yang baru saja Zayden lewati. Tubuhnya masih bergetar begitu hebat, dia tidak menyangka. Jika Zayden benar-benar akan bersikap begitu mengerikan, dia seperti binatang buas yang sedang kelaparan dan memangsa siapa pun yang berada di dekatnya. Sementara itu, Zayden masuk ke dalam ruang kerjanya. Dia membanting pintu itu dengan keras seakan menunjukkan kebingungannya yang berujung amarah. Zayden berhenti tepat di depan meja kerjanya, dia berdiri dengan kedua tangannya yang dia tempelkan pada meja. Bola matanya terus melihat ke sana kemari, menunjukkan ketidak mengertian yang saat ini dia rasakan. Dia menggeleng. Apa sebenarnya yang sudah terjadi. Wanita itu, bagaimana bisa wa
Read more
Bab 8. Rasa Sakit dan Hancur
“Tuan, apakah Anda yang semalam menabrak saya?” tanyanya.Mendapat pertanyaan itu, Zayden terdiam dengan tatapannya yang mengarah lekat pada Aara.“Menurutmu? Apakah itu aku?” tanyanya balik.Aara belum menjawab, dia kembali menoleh pada mobil Zayden dan menatap lekat pelat nomor itu.Dia yakin, dan dia ingat dengan jelas. Pelat nomor yang tertera di sana sama dengan pelat nomor mobil yang menabraknya semalam.Dan juga ... warna mobil ini sama persis dengan mobil yang semalam. Jadi dia tidak mungkin salah.“Tuan?”“Ya, memang aku,” ujar Zayden yang sontak membuat Aara terdiam.Dengan kedua tangannya yang dia masukkan ke dalam saku celananya. Zayden melangkah, mendekat pada Aara. Membuat wanita itu mendongak, agar bisa tetap melihat ekspresi Zayden.“Lalu, apa yang akan kau lakukan? Kau mau melapor polisi?” tanyanya kemudian dengan angkuh.Aara tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Matanya sudah berkaca-kaca. Tak lama, air mata itu pun lolos, keluar dari pelupu
Read more
Bab 9. Perasaan Gelisah
Aara pulang dari rumah sakit dengan berjalan kaki melewati trotoar jalan raya yang tampak sudah cukup sepi.Suasana juga sudah begitu gelap, namun untuk menenangkan perasaannya yang sangat kacau saat ini. Dia nekat untuk berjalan kaki dan merenungkan apa sebenarnya yang sudah terjadi.Hal jahat apa yang dia lakukan, hingga sampai memiliki nasib seperti ini.Dimulai dari bangkrutnya perusahaan ayahnya hingga keluarganya yang memiliki banyak hutang, lalu semua itu diperparah dengan ibunya yang memiliki penyakit jantung koroner. Bahkan karena semua itu, dia harus rela bekerja di klub malam agar bisa memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari juga sebagai biaya pengobatan ibunya.Dia pikir semua itu sudah cukup, tapi ternyata. Masih ada hal mengerikan lainnya, yang menerpa hidupnya.Seseorang yang dia pikir sebagai malaikat, yang bisa merubah hidupnya ini ternyata tidak benar. Dia justru iblis, yang akan menjerumuskan dirinya ke jurang yang semakin dalam dari sebelumnya.Air mata Aa
Read more
Bab 10. Tidak Ada Cinta dan Kasih Sayang
Sebuah mobil hitam tampak melaju dengan kecepatan tinggi melewati jalanan raya.Zayden, yang tak lain pemilik dari mobil itu tampak duduk menyandar di kursi belakang seraya tatapannya terus melihat jalanan yang saat ini tengah dilewatinya.Ingatannya itu melayang, pada kejadian satu jam lalu yang membuat perasaannya semakin kacau.Satu jam lalu.Zayden baru saja turun dari dalam mobilnya setelah pulang dari kantor.Dia berniat untuk mengunjungi mamanya terlebih dulu, sebelum pulang ke rumahnya sendiri.Ketika melewati pintu utama, Zayden merasakan hal aneh yang terjadi pada suasana di mansion orang tuanya itu.Para pelayan terlihat ketakutan, mereka bahkan tidak menyambutnya dengan tenang seperti biasanya.Langkah Zayden terhenti, dia menoleh pada Charlos yang merupakan kepala pelayan di mansion itu.“Apa yang terjadi?” tanyanya dingin.“Itu ... Tuan Muda, baru saja terjadi pertengkaran antara nyonya dan tuan besar,” jawabnya.Mendengar itu, tentu saja Zayden terkejut. Piki
Read more
DMCA.com Protection Status