Share

7. Kembali Bertemu Noni

Beberapa kali aku mencoba W* dia, namun tetap saja tidak berbalas. Aku mencoba melupakan Noni untuk fokus kepada pekerjaanku yang semakin padat. Tidak terasa, sudah hampir dua minggu tetap tidak ada kabar dari Noni.

Suatu hari, tiba-tiba dia muncul di Jakarta, dia meminta aku untuk datang ke sebuah hotel. Rupanya Noni dijebak oleh temannya, dan ingin dijual pada lelaki hidung belang. Untung saja dia segera menghubungiku, dan aku membawa dia keluar dari hotel tersebut. 

Akhirnya dia aku tempatkan di sebuah hotel, dan rencananya besok baru aku antar pulang ke Bandung. Noni tidak mau nginap di hotel kalau tidak ditemani aku, sementara aku tidak ingin apa yang tidak aku inginkan terjadi. 

"Kalau om Danu gak mau temani aku, ngapain om membawa aku keluar dari hotel tersebut? Biar aja aku jadi santapan lelaki hidung belang!!”  ucap Noni kesal. 

Akhirnya aku temani dia malam itu, aku kasih alasan ke rumah kalau aku tidak pulang, karena ada proyek yang harus dikerjakan. 

Malam itu, Noni tidak lagi bisa dibendung, dia tetap ingin aku melakukannya. Dia tidak ingin mati dalam keadaan penasaran katanya. Noni sudah melepaskan semua pakaiannya, dan dia menutupi tubuhnya dengan selimut. 

"Om aku ingin malam ini tidak ada lagi alasan, om Danu harus penuhi keinginanku.. aku tidak ingin mati penasaran karena itu om" ujar Noni sudah pasrah. 

Aku mencoba naik ke tempat tidur dan mendampinginya, dengan sangat agresif dia melucuti pakaianku satu persatu. Akhirnya aku pun telanjang polos tanpa tanpa dibaluti sehelai benang pun. 

Di bawah selimut kami bergumul, Noni yang berinisiatif melakukan serangan, aku hanya memuruti keinginannya. Noni sangat bergairah, dengan sangat atraktif dia memancing gairahku, baik dengan tangan maupun dengan bibirnya yang merah merekah bak sekuntum mawar yang baru mekar. 

Setelah itu dia menelusuri sekujur tubuhku mulai dari perut, sampai ke dadaku, dengan cumbuannya. Aku benar-benar melayang dibuatnya. Aku pun membalas dengan menstimulasi bukit-bukit ranumnya dan mengimajinasikannya bagai buah-buahan segar untuk dinikmati. 

Malam itu Noni benar-benar tidak lagi bisa di kontrol, setelah dia merasa hampir mencapai puncak pelepasan, dengan posisi masih diatas, dia mengambil inisiatif untuk menduduki area bawahku dan selang berapa saat kami sama-sama mencapai puncak pelepasan. 

Dia ternyata belum ingin selesai sampai di situ. Setengah jam kemudian, dia mulai lagi berusaha untuk memancing gairahku. Ditariknya aku ke kamar mandi. Di kamar mandi kami menuntaskan permainan sesi kedua sesuai dengan keinginan Noni di atas kloset. 

Aku tidak tahu kalau malam itu, adalah malam terakhir dari pertemuan kami. Noni benar-benar menghabiskan malam itu sampai pagi, dia sangat menikmati pertemuan gairah yang kami lakukan. Malam itu benar-benar dia tuntaskan, sekan-akan esok tidak ada lagi kesempatan. 

Paginya aku mengantar Noni sampai ke Travel, sebelum berangkat dia meminta agar aku memeluknya. Aku agak malu sebetulnya, tapi demi Noni itu harus aku lakukan. 

"Om Danu, terima kasih ya sudah mau menemani aku, dan mau memenuhi keinginanku" Ucap Noni. Aku sekarang sangat bahagia om, aku sudah merasakan apa yang aku inginkan selama ini.” Lanjut Noni. “Semoga kita masih dipertemukan dilain waktu ya non.” Ucap ku. 

"Om sangat memuaskan, semoga ini bukan pertemuan kita yang terakhir ya om" Balas Noni. 

Seminggu setelah itu, komunikasi aku sama Noni kembali teputus, ponselnya sama sekali tidak bisa dihubungi, aku mulai khawatir dengan kondisi kesehatannnya. 

Noni adalah gadis yang sangat ekspresif, dia selalu menunjukkan apa yang dia inginkan. Pengalamannya dalam bercinta, ternyata di luar ekspektasi aku, sebelumnya aku berpikir Noni adalah gadis yang lugu dan polos. Ternyata Noni punya jam terbang yang cukup lumayan dalam bercinta. 

Dari hari ke hari, minggu ke minggu, aku berusaha untuk menghubunginya, namun sangat susah untuk tersambung. Aku merasa sangat rindu pada Noni. Suatu hari, ada notifikasi pesan masuk, aku tidak mengenal nomornya, lalu aku membaca pesan yang terkirim:

[Om… apa kabar? Maaf ya kalo Noni tidak kasih kabar… Noni kembali terbaring di Rumah sakit om, semoga pertemuan yang kemarin bukan yang terakhir, Noni kangen sama om…noni pengen ketemu lagi.. Semoga masih ada waktu ya om... I love you om] 

Tiba-tiba aku menjadi begitu sedih membaca pesan itu, aku merasa Noni seperti halnya anakku, aku begitu khawatir dengan keadaannya. 

Komen (8)
goodnovel comment avatar
Imelda Imelda
lanjutkan dong ceritanya
goodnovel comment avatar
Rina Rohana
cb bikin cerita yg berkualitas,ini kurng bermutu apalagi klo d bc sm ank2 ABG.
goodnovel comment avatar
Narnoe Dhoel Nal
jd mles lanjutin baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status