Share

Bab 10. Tinggal Bersama

Author: Arandiah
last update Last Updated: 2024-11-13 23:30:16

Setelah menyelesaikan permainannya, Ardan tak mengucapkan satu patah kata pun, dan justru kembali menyambar ponsel miliknya yang ada di atas nakas, untuk menghubungi seseorang.

Sedangkan Kirana langsung menyelimuti tubuhnya dengan rapat. Ia takut jika Ardan akan sembarangan menyentuhnya kembali. Kirana tahu jika suaminya saat ini sedang menghubungi seseorang.

"Bagas. Ya, aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir. Cepat bawakan beberapa keperluanku ke sini. Akan ku kirim alamatnya padamu." Pria itu segera memutuskan sambungan telepon secara sepihak setelah menyampaikan keinginannya.

Kirana yang mendengar hal itu langsung tersentak kaget dan langsung membalikkan tubuhnya ke arah Ardan. Apa maksud pria itu dengan meminta asistennya untuk membawakan keperluannya ke sini?

"Apa maksudmu dengan mengatakan hal itu pada Bagas?" Tanya Kirana sambil melototi Ardan dengan benci.

Namun, Ardan hanya menanggapinya dengan acuh tak acuh dan melirik Kirana sekilas lalu tersenyum misterius.

Apa sebenarn
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Roswati Azahra
ini mana lanjutannya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjebak Gairah (Calon) Mantan Suamiku    47. Mengurung diri

    'Tidak, aku tidak boleh jatuh di sini. Ardan tidak boleh tahu kalau aku sedang menguping pembicaraan mereka,' batinnya terluka. Baru saja ia hendak memutar arah untuk pergi dari sana, sebuah pot tersenggol hingga jatuh dan menimbulkan suara keras."Siapa di luar?" Tanya Ardan dari dalam sana. Bahkan terdengar suara langkah kaki, yang menandakan bahwa pria itu mulai mendekat.Brak!Suara pintu terbuka, hingga menampilkan sosok pria tampan dengan wajah yang dipenuhi oleh rasa penasaran."Sayang, siapa?" Tanya Zara dari dalam sana."Bukan apa-apa, hanya pot yang jatuh." Ardan pun kembali masuk ke dalam ruangannya."Zara, sebaiknya kau pulang dulu. Hari ini aku benar-benar sibuk dan tak bisa menemani mu. Kau tau kan, aku baru kembali dan kerjaan ku menumpuk?" Tanya Ardan meminta pengertian pada Zara.Sesaat kemudian, wanita itu mengerucutkan bibirnya tanda tak suka. Namun, pada akhirnya ia memilih pergi daripada menerima kemarahan dari kekasihnya itu."Kamu janji akan menghubungi ku kan?

  • Terjebak Gairah (Calon) Mantan Suamiku    46. Alasan tak bercerai

    "Apa ini sungguhan?" Gumamnya pelan. Tatkala melihat nomor asing yang mengirim pesan singkat padanya. Pasalnya ia seperti mengenal nomor tersebut. Beberapa saat kemudian, sebuah panggilan telepon masuk dari nomor itu. Tak ingin membuang waktu, wanita cantik itu pun menerimanya. "Halo, Kirana. Ini aku," ucap seseorang di seberang sana, yang ternyata seorang pria. Ia seperti tak asing mendengar suaranya. Barra. "B-barra? Ini kau?" Tanya Kirana memastikan. Sekarang ia ingat jika pernah menyimpan nomor pria blasteran Amerika itu, tapi kenapa bisa sampai terhapus? Atau jangan-jangan ini ulah Ardan? "Benar, ini aku. Aku cemas karena tidak bisa menghubungi mu beberapa waktu terakhir ini. Apa kau baik-baik saja?" Tanya pria itu panik. Terdengar suaranya yang penuh kekhwatiran di seberang sana, yang mana hal itu membuat Kirana semakin merasa bersalah. "A-aku baik-baik saja. Maaf, ponselku mati dan baru dikembalikan oleh Ardan. Aku ingin meminta maaf karena sudah membuat kekacauan besar dan

  • Terjebak Gairah (Calon) Mantan Suamiku    45. Pesan asing

    "A-apa yang kau maksud?" Tanya Kirana gugup. Ia tak menyangka jika Ardan akan melupakan janjinya untuk meminta izin sebelum menyentuhnya. "Aku menginginkanmu... Kirana. Aku mohon," ucap Ardan lirih. Kirana menatap wajah Ardan yang sudah memerah akibat menahan sesuatu yang bergejolak di bawah sana. Bahkan, tatapan pria itu sudah seperti binatang buas yang sedang kesakitan. Ia juga merasa kasihan lantaran sudah hampir sebulan menolak sentuhan Ardan. "T-tapi kau harus melakukannya pelan-pelan." Ucapan Kirana bak angin segar bagi Ardan yang tengah kepanasan. Tanpa menunggu lama, Ardan memulai permainannya dengan mencium kening sang istri dengan lembut. 'Mas, aku tidak tahu ini benar atau salah. Yang jelas, aku belum bisa menerima semua ini. Cinta yang kamu keluarkan itu hanya sebatas rasa bersalah karena anakmu, bukan karena kau benar-benar mencintaiku.' Kirana berkata dalam hati, sambil menikmati setiap sentuhan yang Ardan berikan. "Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Ardan disela

  • Terjebak Gairah (Calon) Mantan Suamiku    44. Ada 2 pilihan

    Ardan tertegun sejenak. Ia tak menyangka bahwa istrinya akan membahas hal itu. Bahkan, ia sendiri tidak tahu harus berbuat apa dan belum bisa menjawab pertanyaan Kirana. "Kau tidak perlu memikirkan hal yang tidak seharusnya kau pikirkan. Jangan banyak bicara, karena sebentar lagi Bagas akan segera sampai." Kirana terdiam dan memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia yakin bahwa Ardan masih mencintai Zara, kekasihnya. Lantas untuk apa pria itu menahannya? Selang beberapa jam kemudian, Kirana maupun Ardan sudah sampai di kediaman mereka. Banyak pelayan maupun penjaga yang menyambut kedatangan sang pemilik rumah. Namun, Ardan meminta Kirana agar langsung beristirahat. "Istirahatlah, aku akan menemui Bagas sebentar," ucap Ardan yang kini masih duduk di bibir tempat tidur mereka. "Ardan, kita akan hidup sama seperti sebelumnya. Jadi tidak perlu mengatakan apapun padaku. Lagipula, aku bisa tidur di kamar sebelah." Kirana berkata dengan santai, seolah hal itu biasa. Meskipun memang keadaan m

  • Terjebak Gairah (Calon) Mantan Suamiku    43. Pulang

    "Jangan tinggalkan aku, Kirana," bisiknya dengan nada sensual. Lagi dan lagi, Ardan membuat perasaannya bergejolak. Apakah ia masih mencintai pria yang bahkan jadi sumber penderitaannya? "Aku ingin istirahat. Aku lelah." Kirana berusaha melepaskan dekapan suaminya dengan susah payah, hingga akhirnya bisa pergi meninggalkan pria itu. Sedangkan Ardan masih terdiam sejenak untuk mencerna apa yang tengah terjadi. 'Apa benar aku mencintai Kirana? Atau hanya rasa bersalah semata?' batin Ardan yang kembali kebingungan. Namun, satu hal pasti, ia tidak akan pernah membiarkan Kirana pergi dari hidupnya. Kirana yang sudah sampai di penginapan, hanya meringkuk di atas ranjang empuk setelah membersihkan diri. Ia tak menyangka akan ada hari, di mana ia bisa meluangkan waktu untuk berbulan madu bersama Ardan, pria yang dulu sangat ia cintai. Jika dulu, pasti ia akan sangat senang kegirangan, tapi saat ini hanya kehampaan yang ia rasakan. "Kirana... Apa kau sakit?" Tanya Ardan yang baru saja mas

  • Terjebak Gairah (Calon) Mantan Suamiku    42. Bulan madu

    Setelah Bagas pergi, Ardan kembali ke ruang makan. Kirana sudah duduk di sana, punggungnya tegak, sambil menatap kosong ke arah luar jendela. Cahaya pagi menerpa wajahnya yang pucat, menonjolkan garis-garis kelelahan di bawah matanya. Ardan mendekat, dengan hati berdebar-debar. Kemudian ia menarik kursi dan duduk di hadapan Kirana."Kirana," katanya lembut, suaranya berusaha meredam ketegangan yang masih terasa di antara mereka. Kirana tidak menjawab, wanita itu hanya diam, dan tatapannya tetap tertuju pada taman kecil di luar.Tak lama kemudian, Ardan meraih tangan Kirana, jemarinya yang dingin terasa di genggamannya. "Aku tahu, aku telah menyakitimu. Aku tahu kata-kata tak cukup. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk membuktikannya. Tolong jangan bersikap dingin seperti ini. Aku tidak bisa, Kirana." Ia merasakan getaran halus di tangan Kirana, seolah-olah wanita itu sedang mempertimbangkan ucapannya.Kirana akhirnya menoleh, matanya menatap Ardan dalam-dalam, penuh dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status