Share

Obat Perangsang

Cafe paling dekat menjadi tempat tujuan mereka. Marco memesan dua espresso untuk dirinya dan Vino. Lalu satu coklat panas yang tentunya sudah diberi obat perangsang untuk melancarkan aksinya setelah ini.

"Gimana kuliah kalian. Lancar?"

"Lancar Kak! Tapi paling Kakakku sebentar lagi akan di DO," celetuk Luna . Gadis itu memutar bola mata dan membuat Vino menoleh geram.

Mendengar itu Marco tersenyum. Ternyata gadis pendiam itu ada sisi lucunya juga.

Marco bisa melihat betapa manisnya Luna di balik kaca matanya yang besar. Gadis itu menyimpan kecantikan di mana banyak orang yang tidak menyadari. Bahkan Vino si Kakaknya sendiri mungkin tidak sadar kalau Luna sebenarnya cantik.

"Gak usah ngomong macem-macem. Gue bakal buktiin ke elo kalo kita bakalan sama-sama lulus tahun depan."

"Yau dah buktikan!" Luna mencebik. Gadis itu menarik cangkir lalu meminum coklat panasnya sedikit demi sedikit.

Marco dan Vino hanya saling pandang dengan perasaan yang sulit untuk dijabarkan.

“Eh, gue ke toilet du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status