Terjebak Gairah Casanova Tampan

Terjebak Gairah Casanova Tampan

By:  Anarita  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings
11Chapters
582views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Vino selalu dilarang ini itu oleh adiknya, lama kelamaan dia pun marah dan tidak bisa menahan semua itu. Di belakang sang adik, Vino menyusun sebuah rencana untuk memberikan pelajaran pada gadis itu. "Tidurin adek gue--" pintu Vino pada sahabatnya. "Gila! Ngga ada otaknya lo biadab!" Marco menatap Vino marah. Raut wajah lelaki itu dipenuhi emosi. "Gue serius, Ege!" "Serius lo gila, Vin!" Umpatan kesekian kali keluar dari bibir Marco. Berawal dari kata ini, semesta pun seolah menurunkan sebuah karma.

View More
Terjebak Gairah Casanova Tampan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Dewi Romansa
Lanjutannya mana thor
2023-08-10 18:23:59
0
user avatar
Myafa
Bagus ceritanya......
2023-08-03 09:09:37
1
11 Chapters
Percakapan Seorang Gadis
Luna sedang duduk di sudut taman kampus saat sahabatnya tiba-tiba saja datang menghampiri. Dia menoleh ketika merasakan tepukan tangan di pundaknya"Lun, gimana sih rasanya tidur berdua sama cowok paling tampan satu kampus?" tanya gadis itu tiba-tiba."Hei!" Sontak Luna melotot pada sahabatnya. Perempuan bernama Ara itu masih tersenyum kuda sambil melihat mata Luna yang melotot semakin garang. Dia duduk di samping gadis itu."Pertanyaan gila apaan ini? Vino itu Kakak aku! Ya kali aku punya perasaan! Emang siapa yang bilang ke kamu kalau aku sama Vino pernah tidur satu kamar?""Gak ada sih! Tapi karena kalian berdua kakak beradik, pasti pernah dong?""Ya pernah, tapi rasanya biasa aja! Emang rasa apa yang kamu harapkan dari Kakak dan adik? Gila kamu lama-lama!" Luna mendengkus, tangannya yang mulus terlipat di depan dada. Sahabatnya ini memang kadang-kadang kalau bertanya."Sabar Luna. Itu udah resiko lo punya Kakak ganteng. Kalau gue jadi lo, pasti gue bakalan gagal fokus karena ketam
Read more
Membohongi Adiknya
***Luna membuka pintu kamar Vino dengan hati-hati dan pelan sekali. Suasana kamar itu gelap gulita. Dia menyalakan lampu, dan mata langsung dibuat membeliak saat melihat pemandangan gila yang ada di atas ranjang."Kakakkk!" Teriakan Luna menggema. Buru-buru gadis itu berbalik badan sambil menutupi wajah."Oh sh!t!" Vino menggeram kesal. Dia segera memasukkan batang yang sejak tadi mengacung ke dalam tempatnya kembali. Ia campakkan earphone dan ponselnya. Panggilan di balik sana terputus begitu saja."Ngapain lo masuk kamar gue tanpa ketuk pintu!" Pria itu beranjak turun. Kakinya melangkah kesal menuju adiknya yang masih berdiri membelakangi. Vino membalik tubuh si adik supaya menghadapnya."Maaf Kak! Maaf."Sekujur tubuh perempuan polos itu bergetar. Meski samar-samar, matanya baru saja ternodai oleh pemandangan batang sialan milik sang kakak. Ini pertama kalinya Luna melihat milik seorang pria. Dan sial! Kenapa ukurannya besar sekali?"Aku udah ketuk pintu. Tapi Kakak yang gak denger
Read more
RENCANA BESAR VINO
Malam harinya,"Gue mau keluar sebentar, lo di sini sendiri ngga papa kan?" Vino mengenakan jaket sambil berjalan. Laki-laki itu terlihat wangi dan rapih. Dengan dandanan seperti itu, sudah pasti Vino akan berkencan dengan wanita cantik yang sedang masuk ke dalam perangkapnya.Luna memandangi objek yang ada di hadapannya sebentar sebelum mulai bicara. Di lihat dari sudut mana pun kakaknya memang sangat tampan. Tidak heran banyak wanita di luar sana yang ingin memilikinya. Bahkan mereka rela menyerahkan mahkota pertamanya untuk mahluk tampan sialan yang satu ini."Aku mau ikut," rajuk Luna, ia beranjak dari atas sofa menghampiri kakanya. "Ajak aku main Kak, ke mana aja, aku bete sendirian di apartemen!""Hah, ikut! Gak. Gak bisa!" tolak Vino cepat.Bisa gawat kalau Luna ikut. Gadis ini ada sisi merepotkanya juga. Padahal kalau di rumah, ia selalu berdiam diri saja, mungkin karena tidak ada pengawasan mamih papih membuatnya lebih berani."Ngga bisa, Lun. Kaka mau ke club malam. Mana bis
Read more
Perkosa Adek Gue
***Dari sini lah semua terjadi, sebuah awal dari kebodohan Vino yang akan menghancurkan hidupnya sendiri.Setelah mengantarkan selly pulang, Vino pergi ke sebuah bar langgananya. Otaknya sedang tidak bersahabat sekarang, wajahnya kusut, dan penampilannya sangat acak-acakan.Selly wanita yang baru ia pacari ngambek gara-gara diusir secara paksa oleh Luna tadi pagi. Alhasil, jatah emas hilang begitu saja. Padahal belum sempat ia mencicipi tubuh virgin gadis itu.Semalam saat Vino hendak melakukanya, tiba-tiba bulanan gadis itu datang dengan keji, di saat hastrat yang sedang tinggi-tingginya, satu langkah lagi ia berhasil menjebol keperawanan Selly, andai datang bulan sialan itu sedikit terlambat datang.Satu minggu yang Lalu, Selly baru saja berniat menyerahkan keperawananya untuk Vino, setelah berkali-kali Vino merayu dan membujuknya. Selly adalah model sekaligus anak pejabat, maka dari itu Vino sangat murka saat gadis yang ada digenggamanya lepas begitu saja.Masih anget-angetnya. Hna
Read more
Lo Kakak Biadab
"Perkosa adek gue--""Gila! Ngga ada otaknya lo biadab!"Marco menatap Vino marah. Raut wajah lelaki itu dipenuhi emosi."Gue serius, Ege!""Serius lo gila, Vin!" Umpatan kesekian kali keluar dari bibir Marco. Dia menatap lelaki bernama lengkap Vino Giovani itu.Sepertinya otak sahabatnya ini memang sudah rusak. Di mana ada kaka yang menyodorkan adiknya pada sahabat berandal yang bejatnya sama persis dengan dirinya. Disuruh perkosa pula."Kenapa, dah! Gue cuma pengin ngasih tau adek gue, kalo kebutuhan biologis itu perlu, Men. Andai dia udah ngerasain sendiri gimana enaknya, dia pasti ngga akan ngelarang gue lagi kaya gini, ribet tau." Vino menuang sebotol whiskey sekali lagi, entah sudah berapa banyak gelas yang ia tengah. Vino tidak menghitung seberapa banyak ia menuangkan."Parah lo! Parah. Kali ini gue benci lo." Marco menggelengkan kepalanya, sepertinya otak Vino sudah terbentur benda keras, makanya tidak waras.Ia memang sama bejadnya dengan Vino. Namun tidak pernah terlintas di
Read more
Kondom
Seluruh ruangan masih gelap gulita saat Luna membuka pintu apartemennya. Belum ada satu pun lampu yang dinyalakan, itu artinya Vino belum pulang sejak pergi tadi pagi.Buru-buru ia menyalakan semua lampu, ia berjalan cepat menuju sofa sembari menghubungi ponsel kakaknya."Hallo?" Luna terduduk begitu seseorang mengangkat telpon darinya."Maaf ini bukan Vino, jawab seseorang dari jauh sana.""Maaf ini siapa? Kakak saya di mana? Apa yang terjadi? Kakak saya baik-baik saja kan?" karena sangat khawatir Luna melontarkan banyak sekali pertanyaan. Membuat seseorang yang jauh di sana bingung harus menjawab apa. Luna terus nyerocos tanpa sadar."Ini Marco, teman baik kakakmu. Vino baik-baik saja, dia cuma mabuk.""Mabuk? Kaka di mana sekarang? Biar aku jemput ke sana.""Tidak, tidak usah. Kamu share lokasi apartemen kamu aja. Nanti biar aku yang anter monyetnya ke sana.""Monyet?" Luna mengerjap satu detik."Sorry, maksudnya biar aku antar Kakak kamu ke apartemen.""Beneran? Apa ngga ngrepotin
Read more
Tidur Bersama
Vino terbangun ketika merasakan kebas di lengan sebelah kirinya. Di sampingnya sudah ada Luna yang masih tidur pulas menggunakan lengan Vino sebagai bantalan kepalanya."Shit! Ngapain nih bocah tidur si kamar gue?" Vino menarik kasar lenganya, membuat kepala gadis itu tersentak lalu terbangun kaget."Enghh..." Luna mengeram."Ngapain lo tidur sama gue ,emang ada petir?" Vino mencubit pucuk hidung adiknya, hingga terpaksa Luna harus bangun karena gelagapan.Astaga, Luna mendengus kesal dalam mata setengah terpejam. Inikah balasan kebaikan luna semalam,cowok itu memang sangat menyebalkan."Kak, aku masih ngantuk. Jangan mancing-mancing." Luna membalikan tubuhnya kemudian memunggungi kakaknya. Cewek itu masih sangat letih. Kenapa sih kakak rese itu harus bangun dan mengganggunya pagi-pagi buta begini?"Ai ...." Lelaki itu tersadar kalau dia tidak sedang berada di kamarnya. "Kok gue bisa ada di sini," gumam Vino bermonolog sendiri.Lelaki itu mencabut sehelai rambut Luna sampai mata cewek
Read more
Kasus Kondom Lagi
Luna menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya ketika mendapati pemandangan yang baru saja ia lihat. Bola matanya melotot sempurna, menatap jengan kearah pintu kamar mandi yang baru saja dibuka.Vino si kaka menyebalkanya, baru keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk pink bermotif hello kitty."Ya ampun Kakak! Ngapain pake handuk aku?" Luna menatap jijik cowo yang ada di hadapanya. "cih!""Lupa ngga bawa handuk, Lun. kalo bawa ngapain juga gue make handuk lo?" Vino menyeringai lalu berjalan menuju meja makan, ia hendak memakan sepotong roti sandwich yang baru saja Luna buat. Baru ia mulai membuka mulutnya lebar..."Ngga boleh dimakan!" Luna melotot penuh sangsi. Dengan buas ia merebut roti yang ada di tangan Kakanya."Hari ini ngga ada makanan untuk kaka. Itu hukuman buat cowok yang suka mabok.""Gilss, adik macam apa lo? Gue laper Lun." Vino mencemoh kesal."Bodo amat.""Balikin handuk aku," gertak Luna manyun, ia memakan sandwich buatanya sendiri dengan tega. Kali ini Luna
Read more
Kamu Homo?
"Vinooooooooo ...!" teriak bu Jolla keras. "Kamu h0mo?" ulangnya untuk kedua kali. Dalam diam Vino menggeram.Ah sial.....!Benda itu ya?Kond0m memang barang yang tak pernah ketinggalan untuk dibawa, karena siapa tahu anak keparat itu menemukan mangsa indah secara dadakan. Jadi harus selalu sedia payung sebelum hujan.Antisipasi untuk mencegah, jangan sampai sudah menemukan sarang yang tepat, tapi harus ditunda karena tidak ada kuncinya.Mengenai foto yang ikut terjatuh, itu adalah foto Marco yang akan Vino berikan untuk Luna, karena Luna sudah melihatnya sendiri, Vino tidak Jadi memberikanya."E-ngga bu, itu salah paham. Bukan punya saya ...," jawabnya pura-pura polos.Gelak tawa mulai terdengar nyaring di kelas itu. Seketika suasana menjadi ramai karena ulah Vino. Selalu ada saja kelakuan aneh yang dihasilkan cowok itu."Wahh Vino! ngga nyangka ya, jeruk makan jeruk,"seru salah satu teman kelasnya. Tentu saja Vino hanya diam tidak peduli. Cowok itu bahkan tidak merasa malu sama s
Read more
Lo Mau Perawan Gak?
[Gue butuh bantuan lo]Marco tersenyum sinis ketika membaca pesan yang dikirim Vino. Dia kemudian menghubungi balik nomor lelaki itu."Bantuan apaan? Ada imbalannya, 'kagak? Kalo engga gue males!""Ini beneran kesempatan emas buat lo. Adek gue lagi ngambek, gue takut dia ngadu yang engga-engga sama Mami Papi. Jadi gue butuh bantuan lo!""Terus? Gue harus ngapain?" Dua alis Marco mengernyit."Lo mau perawan, gak?""Ya maulah!""Gue mau lo bantuan gue bujuk dia! Lo bilang aja kalau sebenarnya gue sayang banget sama dia. Atau apa kek, terserah lo! Yang penting bersikap baik supaya hati adek gue meleleh.""Terus imbalannya perawan adek lo?" Marco mengingatkan jika Vino Lupa. Lelaki itu tedengar mendesah dari balik sana. "Ya iya lah bego! Ambil aja perawan adek gue. Nanti gue kirim obat perangsang biar perjalanan lo lancar. Tapi ati-ati. jangan sampe kelebihan dosis! Entar adek gue mati lagi!.""Tenang aja. Gue lebih tua dari lo Nyet! Emang adek lo di mana?" "Gue udah kirim lokasinya lewa
Read more
DMCA.com Protection Status