Home / Romansa / Terjebak Gairah Panas Majikanku / Bab 7: Bagian dari Pekerjaanmu

Share

Bab 7: Bagian dari Pekerjaanmu

last update Last Updated: 2025-06-29 13:41:38

Evi langsung tersentak mendengar itu. Bukan seperti ini yang dia harapkan!

“Ta-tapi, Pak ….”

“Tidak ada tapi-tapi, Evi. Anggap saja ini bagian dari pekerjaanmu di sini,” ucap Liam dengan nada tegas dan dingin. Suaranya tak menyisakan ruang sedikit pun bagi Evi untuk menyela atau mengelak.

Setelah mengatakan itu, Liam melangkah keluar dari kamar dengan tenang, seolah tak terjadi apa-apa barusan.

Pintu ditutupnya perlahan, tapi suara "klik" saat kunci diputar membuat Evi terlonjak kecil.

Sunyi. Kamar itu mendadak terasa seperti sangkar yang mengurung burung tanpa sayap.

Evi masih terduduk di ranjang, hanya berselimutkan kain tebal yang menyelimuti tubuh polosnya. Jemarinya yang gemetar meremas ujung selimut erat-erat, seolah kain itu bisa memberinya kekuatan.

Matanya menatap kosong ke arah pintu, seakan masih mencoba mencerna kenyataan pahit yang baru saja terjadi.

“Bukan pekerjaan seperti ini yang aku inginkan,” bisiknya lirih. Bibirnya bergetar, dan matanya yang basah memantulkan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
SumberÃrta
sekarang sudah ada pelampiasan jadi mau Nala ngga pulang berbulan-bulan pun udh ga bakalan bikin Liam emosssihh
goodnovel comment avatar
Nining Mulyaningsi
yya ampun Nala .kamu sibuk bekerja sampai melupakan suami mu jangan salahkan dia kalau dia Nining karena ini kesalahan kamu.
goodnovel comment avatar
Mispri Yani
Nala kamu membuat kesempatan buat Liam berekperimen dengan bebas
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Sang Provokator

    “Iya. Aku udah cari tahu dan nggak ada satu pun bukti yang aku terima. Liam bukan pria seperti itu,” ucap Nala masih yakin bahwa Liam tidak memiliki simpanan wanita seperti dugaannya.Suaranya terdengar mantap, tapi matanya menyimpan sedikit keraguan yang tak bisa ia sembunyikan.Ia masih ingin percaya pada suaminya, pada rumah tangganya yang selama ini ia pertahankan mati-matian.Rafael menaikkan alisnya, kemudian mengangguk-anggukkan kepala seolah sedang memahami, meski sebenarnya tengah menanam benih keraguan lebih dalam lagi.“Kalau begitu, hati-hati saja dengan Evi. Dia itu penggoda handal. Mungkin Liam memang tidak akan tergoda, tapi siapa yang bisa jamin bahwa Evi tidak mengincarnya sejak lama?”Kalimat itu seperti jarum tajam yang menembus ke dinding hati Nala. Untuk sesaat, ia terdiam.Wajahnya tak menunjukkan reaksi apa pun, tapi pikirannya melayang-layang dalam kebingungan.Evi memang selama ini terlihat tenang, tak pernah neko-neko, bahkan cenderung penurut. Tapi… justru i

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Memprovokasi Nala

    “Jangan mengada-ngada, Pak! Lepaskan saya!” pekik Evi sekali lagi, suaranya menggema di dalam ruang tamu yang sepi.Suasana mendadak mencekam, hawa dingin dari pendingin ruangan tak mampu menyamarkan ketegangan yang menggantung di udara.Namun Rafael justru menyeringai, genggaman tangannya makin erat pada pergelangan tangan Evi, seolah ia menemukan kesenangan dari penderitaan wanita di hadapannya itu.“Apa kamu tuli, huh?” gumam Rafael dengan nada datar yang menyeramkan. “Aku kan, sudah bilang padamu tadi. Aku sudah mencarimu ke mana-mana, tapi tidak juga ditemukan. Dan sekarang kita sudah bertemu. Tentu saja aku tidak akan melepaskanmu begitu saja.”Tatapan Evi tajam, napasnya terengah karena emosi yang ditahan. Dengan sekuat tenaga, dia menarik lengannya hingga terlepas dari genggaman Rafael.“Bapak gila, huh?” semprotnya, wajahnya memerah karena marah. “Masih banyak perempuan di luar sana yang mau melayani Anda. Jangan cari saya! Saya tidak mau melayani pria seperti Anda!”Kata-kat

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Kedatangan Pria tak Dikenal

    Sepulang dari pasar, Evi sempat mampir sebentar ke warung kopi kecil untuk menenangkan pikirannya setelah pertemuannya dengan Hana.Namun, percakapan tadi justru semakin memenuhi kepalanya dengan banyak pertanyaan tentang rumah tangga majikannya, juga tentang perasaan aneh yang semakin tumbuh terhadap Liam—suami dari Bu Nala.Begitu sampai di rumah, suasana tampak sepi. Tak ada suara musik dari kamar atas, tak ada derap kaki Nala yang biasanya sibuk bicara di telepon dengan rekan kerja.Evi membuka pintu rumah perlahan, menyeret kantong belanjaan yang cukup berat ke dalam, dan menutup pintu dengan pelan agar tak mengganggu siapa pun.Namun langkahnya terhenti mendadak begitu kakinya menginjak karpet ruang tengah.Matanya membelalak.Seorang pria asing sedang duduk dengan santai di atas sofa ruang tamu berbalut kulit mahal itu, kaki kirinya disilangkan di atas kanan, satu tangan merogoh saku celana, dan yang lain memegang gelas teh yang entah kapan dihidangkannya.Tatapan mata pria itu

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Bertemu Teman Lama

    Evi menoleh ke arah garasi mobil. Pandangannya tertuju pada ruang kosong di sisi kiri garasi, tempat mobil Nala biasanya terparkir.Namun pagi ini, tempat itu masih lengang. Tidak ada suara mesin, tidak ada jejak ban baru, dan tidak ada tanda-tanda kepulangan sang nyonya rumah.Dia menghela napas pelan. Embusan pagi yang masih dingin menyentuh wajahnya yang sedikit lelah."Bu Nala nggak pulang dalam semalam. Dia pergi ke mana kira-kira?" gumamnya sembari mempererat pegangan tas belanja yang sudah dia siapkan sejak tadi.Hari ini, seperti biasanya di akhir pekan, Evi akan pergi ke pasar untuk belanja bulanan.Tak butuh waktu lama, suara deru mesin terdengar mendekat. Mobil berwarna putih berhenti tepat di depannya.Supirnya menurunkan kaca dan menyebut nama Evi. Dia mengangguk dan membuka pintu, lalu masuk ke dalam kabin mobil.Sepanjang perjalanan, Evi hanya diam. Pandangannya tertuju keluar jendela, menyaksikan deretan toko dan pepohonan pinggir jalan yang berlalu cepat. Tapi pikiran

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Tidak akan Membiarkanmu Pergi

    Evi menatap Liam seraya meremas ujung bajunya sendiri. Dia tidak bisa tenang. Hatinya berdenyut cepat, dadanya sesak oleh bayang-bayang yang membelit pikirannya.Liam yang berdiri tak jauh darinya, bersandar di kusen pintu dengan tangan terlipat di depan dada.Matanya tak lepas menatap Evi—tatapan dalam, penuh intensitas yang membuat tubuh perempuan itu seolah sulit bergerak."Evi," suara Liam terdengar rendah namun mantap.Evi menoleh, tatapan matanya ragu. “Pak Liam ... ini salah,” ucapnya dengan pelan.Liam menggeleng kemudian melangkahkan kakinya menghampiri Evi. “Tidak. Ini tidak salah,” katanya tegas. “Perasaan bisa berubah kapan saja, bukan? Aku tahu kamu terkejut. Tapi itu kenyataan yang harus kamu tahu, Evi.”Evi menggigit bibirnya mendengarnya. “Tapi ... saya cuma pembantu di rumah ini, Pak. Derajat saya nggak pantas disandingkan sama Bapak.”Liam tertawa pelan. “Kalau hatiku sudah tertaut padamu, kamu pikir aku masih peduli pada status? Tidak, Evi. Aku tidak peduli dengan s

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Mencintaimu Sejak Lama

    Evi menelan salivanya perlahan. Tenggorokannya terasa kering seketika, seolah udara di sekelilingnya berubah menjadi pasir yang sulit dihirup.“Pak Liam… nggak bercanda, kan?” ucapnya pelan, nyaris berbisik.Tatapannya penuh rasa tak percaya. Dia berharap, barangkali, pria itu hanya sedang meluapkan kekesalannya lewat sindiran. Tapi tidak. Tatapan Liam terlalu serius untuk itu. Terlalu jujur untuk disebut main-main.Liam terkekeh. Bukan tawa bahagia, tapi tawa getir yang menyiratkan rasa muak dan luka dalam yang ditertawakan agar tidak terlalu menyakitkan.“Menurutmu …,” katanya sembari menatap ke langit yang mulai kelam, “apa aku impoten? Apakah aku cepat keluar atau sebagainya?”Ia menoleh ke Evi. “Kamu sudah tahu sendiri bagaimana ganasnya aku di ranjang, bukan?”Evi terdiam. Jantungnya berdetak lebih cepat. Wajahnya memanas. Ada rasa malu, tapi juga terseret ke dalam bayang-ba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status