Home / Romansa / Terjebak Gairah Panas Majikanku / Kecurigaan Liam pada Sikap Nala

Share

Kecurigaan Liam pada Sikap Nala

last update Last Updated: 2025-07-24 09:00:47

“Ngapain Rafael datang ke sini tadi?” tanyanya dengan santai meski ada nada curiga yang terselip.

Nala menoleh, sedikit kaget karena pertanyaan itu kembali dibahas. “Dia … dia cuma mampir sebentar. Ada dokumen penting yang ketinggalan di rumah waktu meeting pagi tadi. Kebetulan kami lewat sini sebelum ke restoran tempat meeting berikutnya.”

Liam mengernyit menandakan tidak puas dengan jawaban Nala tadi, “Restoran? Jam segitu?”

“Iya,” Nala mengangguk lalu menyandarkan punggungnya ke sofa.

“Ada pertemuan dengan investor dari luar kota. Aku sendiri tahu jadwalnya memang padat banget. Aku yang salah karena meninggalkan dokumen pentingnya di rumah. Makanya kami mampir bareng.”

Liam mengangguk pelan dan menghela napasnya. Sepertinya jika terlalu dalam mencari tahu alasan Rafael datang ke rumah itu hanya akan membuat Nala marah lagi

“Ada yang ingin aku tanyakan lagi soal dia.&

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Si Nala nggak sadar apa ya, dia ngomongin Sarah yang dingin sama Rafael, apa kabar dengan dia sendiri yang cuek sama Liam bahkan lebih parah wkwkwk dasar cewek
goodnovel comment avatar
Nining Mulyaningsi
skak matt tuhh Nala kamu sama Liam .makanya jadi cwekk janga. selalu merasa benar.
goodnovel comment avatar
Kania Putri
mampus di skak sama liam mang enak kamu nala makanya jangan sok ikut campur urusan orang
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Penjelasan Evi

    Waktu sudah menunjuk angka delapan pagi dan Nala baru saja berangkat kerja, sementara Liam tampaknya masih ada di dalam kamar.Evi baru saja selesai mengepel lantai, tangannya masih dingin karena air sabun, saat suara langkah kaki terdengar mendekat.Liam berdiri di ambang pintu dapur, mengenakan kemeja lengan panjang yang belum sepenuhnya dikancingkan. Rambutnya masih sedikit acak-acakan, tanda bahwa dia belum lama bangun."Evi," panggil Liam dengan pelan.Evi sontak menoleh, sedikit gugup karena jarak mereka hanya beberapa meter. “Iya, Pak? Ada yang bisa dibantu?” tanyanya kemudian."Aku mau tanya soal Rafael," ujarnya sambil melipat tangan di depan dada, tatapannya tajam namun tenang.“Apa benar, yang dikatakan oleh Nala kalau kamu berusaha menggodanya karena dia pernah menjadi salah satu pelanggan di club house tempat kamu kerja dulu?”Evi menelan ludahnya dengan pelan. Jantungnya berdebar. Nama itu lagi disebut-sebut padahal dia sudah sangat muak dan membencinya.“Saya nggak kena

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Kecurigaan Liam pada Sikap Nala

    “Ngapain Rafael datang ke sini tadi?” tanyanya dengan santai meski ada nada curiga yang terselip.Nala menoleh, sedikit kaget karena pertanyaan itu kembali dibahas. “Dia … dia cuma mampir sebentar. Ada dokumen penting yang ketinggalan di rumah waktu meeting pagi tadi. Kebetulan kami lewat sini sebelum ke restoran tempat meeting berikutnya.”Liam mengernyit menandakan tidak puas dengan jawaban Nala tadi, “Restoran? Jam segitu?”“Iya,” Nala mengangguk lalu menyandarkan punggungnya ke sofa.“Ada pertemuan dengan investor dari luar kota. Aku sendiri tahu jadwalnya memang padat banget. Aku yang salah karena meninggalkan dokumen pentingnya di rumah. Makanya kami mampir bareng.”Liam mengangguk pelan dan menghela napasnya. Sepertinya jika terlalu dalam mencari tahu alasan Rafael datang ke rumah itu hanya akan membuat Nala marah lagi“Ada yang ingin aku tanyakan lagi soal dia.&

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Liam Membela Evi di Depan Nala

    Waktu sudah menunjuk angka tujuh malam. Deru mesin mobil terdengar, diikuti suara pintu dibuka dan langkah sepatu yang mantap menuju dalam rumah.Liam baru saja tiba. Wajahnya tampak lelah, dasi longgar tergantung di leher, dan lengan jasnya sedikit basah karena gerimis yang menyambutnya di perjalanan pulang.Begitu membuka pintu, matanya langsung tertuju pada sosok Nala yang duduk di sofa ruang tengah, menyilangkan kaki sambil menatap layar ponsel dengan ekspresi cemberut.“Sudah pulang kamu?” sapanya datar, mencoba mengawali malam dengan tenang.Namun Nala tidak menjawab sapaan itu. Dia hanya mengangkat kepalanya perlahan, menatap Liam dengan tajam, lalu meletakkan ponselnya di meja. Dia terlihat tidak sedang dalam suasana hati yang baik.“Ada yang mau aku bicarakan sama kamu,” ucap Nala datar.Liam menghela napas pelan seraya menatap wajah Nala. “Apa lagi sekarang?” tanyanya dengan suara rendahnya.“Rafael datang ke rumah siang tadi,” katanya dan langsung pada intinya.Liam mengeru

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Sudah Pasrah

    “Tidak, Bu.” Evi menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Saya tidak pernah berniat untuk merayu siapa pun, Bu.”Namun, mata Nala yang tajam itu tampak masih belum percaya dengan ucapan Evi tadi.“Sebenarnya saya tidak mengenalinya, Bu. Banyak pelanggan yang datang dan tentunya saya tidak pernah mengingat siapa saja yang datang saat itu,” jawabnya berusaha setenang mungkin.“Bohong kamu, Evi!” bentak Nala tiba-tiba. “Jelas-jelas Rafael bilang kalau kamu masih ingat sama dia dan mencoba merayunya lagi! Tidak mungkin Rafael berbohong. Dan mataku juga menangkap kamu sedang berbincang dengannya tadi!”“Bu, saya mohon ….” Evi mengangkat kedua tangannya pelan, seperti hendak menenangkan badai.“Sumpah demi Tuhan, saya tidak pernah merayunya. Justru dia yang merayu saya, Bu. Dia yang terus datang ke tempat itu. Dia juga yang meminta saya berhenti kerja dan—”“Alasan!” potong Nala, suaranya meninggi.“Itu cuma dalih kamu saja buat nutupin niat busuk kamu selama ini! Kamu sengaja kerja di sini s

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Sang Provokator

    “Iya. Aku udah cari tahu dan nggak ada satu pun bukti yang aku terima. Liam bukan pria seperti itu,” ucap Nala masih yakin bahwa Liam tidak memiliki simpanan wanita seperti dugaannya.Suaranya terdengar mantap, tapi matanya menyimpan sedikit keraguan yang tak bisa ia sembunyikan.Ia masih ingin percaya pada suaminya, pada rumah tangganya yang selama ini ia pertahankan mati-matian.Rafael menaikkan alisnya, kemudian mengangguk-anggukkan kepala seolah sedang memahami, meski sebenarnya tengah menanam benih keraguan lebih dalam lagi.“Kalau begitu, hati-hati saja dengan Evi. Dia itu penggoda handal. Mungkin Liam memang tidak akan tergoda, tapi siapa yang bisa jamin bahwa Evi tidak mengincarnya sejak lama?”Kalimat itu seperti jarum tajam yang menembus ke dinding hati Nala. Untuk sesaat, ia terdiam.Wajahnya tak menunjukkan reaksi apa pun, tapi pikirannya melayang-layang dalam kebingungan.Evi memang selama ini terlihat tenang, tak pernah neko-neko, bahkan cenderung penurut. Tapi… justru i

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Memprovokasi Nala

    “Jangan mengada-ngada, Pak! Lepaskan saya!” pekik Evi sekali lagi, suaranya menggema di dalam ruang tamu yang sepi.Suasana mendadak mencekam, hawa dingin dari pendingin ruangan tak mampu menyamarkan ketegangan yang menggantung di udara.Namun Rafael justru menyeringai, genggaman tangannya makin erat pada pergelangan tangan Evi, seolah ia menemukan kesenangan dari penderitaan wanita di hadapannya itu.“Apa kamu tuli, huh?” gumam Rafael dengan nada datar yang menyeramkan. “Aku kan, sudah bilang padamu tadi. Aku sudah mencarimu ke mana-mana, tapi tidak juga ditemukan. Dan sekarang kita sudah bertemu. Tentu saja aku tidak akan melepaskanmu begitu saja.”Tatapan Evi tajam, napasnya terengah karena emosi yang ditahan. Dengan sekuat tenaga, dia menarik lengannya hingga terlepas dari genggaman Rafael.“Bapak gila, huh?” semprotnya, wajahnya memerah karena marah. “Masih banyak perempuan di luar sana yang mau melayani Anda. Jangan cari saya! Saya tidak mau melayani pria seperti Anda!”Kata-kat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status