Home / Romansa / Terjebak Gairah Panas Majikanku / Kenapa Harus Evi yang Dijadikan Pelampiasan

Share

Kenapa Harus Evi yang Dijadikan Pelampiasan

last update Huling Na-update: 2025-09-09 09:48:00

Di ruang kerja Liam. Pria itu sudah kembali ke kantor usai cuti satu hari saat pergi ke kampung Evi.

Tumpukan berkas di atas meja tampak tak tersentuh sejak pagi. Liam hanya duduk bersandar di kursinya, kedua tangannya bertaut di depan wajah, seakan sedang menahan pikiran yang terlalu menyesakkan.

Pintu diketuk pelan. Ardi masuk dengan wajah serius lalu menutup pintu rapat-rapat agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka. Dia langsung mendekat dan duduk di kursi berhadapan dengan Liam.

“Gimana kondisi ibunya Evi sekarang?” tanya Ardi membuka percakapan.

Liam mengangkat kepalanya perlahan kemudian menghela napas kasar. “Masih dirawat di rumah sakit. Keadaannya belum stabil dan Evi, dia belum mau kembali ke sini kalau ibunya belum sembuh. Atau setidaknya memaafkan dia.”

Ardi menghela napas panjang. Bayangan Evi yang ditolak oleh ibunya sendiri terlintas di kepalanya dan membuat dadanya ikut sesak.

“Kasihan sekali dia, Liam. Dibenci satu kampung, bahkan ibunya sendiri menolaknya. I
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Kasih tahu lah liam siapa tahu adiknya evi jodohnya ardi. Ardi udah bosen ngejomlo nih
goodnovel comment avatar
SumberÃrta
wkwkwkw Ardi kenapa kamu pengen jadi saudara ipar an ama Liam.....
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Gas Ardi deketin Selly biar iparan ma Liam wkwkwk
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Eksekusi Sarah

    Sarah membuka matanya setelah pingsan beberapa jam yang lalu. Dia menoleh ke kanan kiri dengan kepala yang masih terasa pening.“Di mana aku?”Tangan dan kakinya diikat dengan erat. Sarah mulai panik, bertanya-tanya dia ada di mana. Gedung itu sangat asing baginya. Gelap, hanya ada cahaya lampu tepat di kepalanya.“Lepaskan aku! Kalian gila! Kalian tidak tahu siapa aku!” jerit Sarah dengan suara parau dan napasnya tersengal-sengal.Tak lama setelahnya, suara derit pintu besi yang terbuka pelan menggema di ruangan gelap itu. Sarah menegang di kursinya dan tubuhnya gemetar hebat.Udara malam begitu dingin, menusuk kulit, tapi yang membuat darahnya membeku adalah tatapan mata pria yang melangkah perlahan mendekat dari balik cahaya lampu.Langkah sepatu kulit bergema di lantai semen yang lembap.“...Y-Yonas,” bisiknya nyaris tak terdengar, suara parau karena berjam-jam berteriak minta tolong. “Apa yang kamu lakukan padaku? Lepaskan aku!”Yonas tersenyum tipis. Senyum yang tidak membawa ke

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Mungkin Sesuatu yang Buruk akan Terjadi

    Udara sore yang tadinya hangat berubah menegang dalam sekejap begitu Yonas melangkah masuk.Bayangan pria paruh baya itu seolah memenuhi seluruh ruang tamu dengan auranya yang dingin dan berwibawa.Evi yang sedang berdiri di sisi sofa langsung kaku. Napasnya tercekat di tenggorokan saat tatapan mata tajam Yonas menatap lurus ke arahnya—tatapan yang membuat jantungnya berdetak tak karuan.Namun sebelum Yonas sempat mendekat, Liam sudah melangkah cepat dan berdiri di belakang Evi, seolah menjadi benteng pelindung bagi istrinya.“Ada apa? Kalau hanya ingin melihat cucumu, lihat saja dari sini. Tapi jangan pernah mendekati istriku.” Suaranya keluar datar namun sarat dengan ancaman.Yonas tidak menjawab segera. Sebaliknya, dia hanya menatap anaknya dengan senyum tipis yang sukar dibaca, kemudian melangkah santai ke arah sofa dan duduk dengan tenang, seolah tak terganggu dengan nada keras putranya.Tatapannya beralih pada Evi yang masih berdiri tegang di tempat. “Tentu saja aku ingin meliha

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Kedatangan Tamu tak Diundang

    Dua hari sudah Evi melewati masa rawat di rumah sakit, dan kini akhirnya dia kembali ke rumah yang selalu membuatnya merasa aman. Tapi baru saja melangkah melewati pintu, matanya langsung membulat.Balon warna-warni tergantung di langit-langit, pita biru dan putih membentang dengan tulisan besar “Welcome Home, Mommy & Baby Lucas!” di tengahnya.Di bawahnya, Selly berdiri dengan wajah sumringah sambil membawa kue kecil bertuliskan “Selamat Datang di Dunia, Lucas!”.Ardi berdiri di sampingnya, bertepuk tangan dengan gaya berlebihan seperti pembawa acara televisi.“Selamat datang kembali, Evi, Liam, dan … pangeran kecil Lucas!” seru Ardi dengan suara lantang.Evi yang masih agak lemah tertegun di tempatnya. Bibirnya bergetar menahan haru dan matanya memanas.Ia menatap Selly dan Ardi bergantian, sebelum akhirnya tersenyum dan tertawa kecil. “Ya ampun, kalian … bikin aku hampir

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Lucas Aditama

    Setelah beberapa jam di ruang bersalin, Evi kini sudah dibawa ke ruang rawat.Di ruang rawat yang remang, hanya terdengar suara alat infus dan desahan napas lembut dari Evi yang sedang tertidur pulas.Wajahnya masih tampak lelah, tapi di balik keringat dan pucatnya, tersimpan ketenangan yang luar biasa.Tangannya yang mungil terkulai di sisi tempat tidur, dengan jari-jari yang masih sedikit menggenggam selimut putih itu.Liam duduk di kursi di samping ranjangnya, tak beranjak sejak Evi dipindahkan dari ruang bersalin.Tatapannya lekat pada wajah istrinya itu, seolah takut kalau sebentar saja dia mengalihkan pandangan, semuanya akan menghilang begitu saja.Dengan gerakan lembut, dia mengusap pucuk kepala Evi, membenarkan beberapa helai rambut yang menempel di keningnya.Senyum lirih terbit di bibir Liam. “Kamu hebat sekali, Vi,” gumamnya dengan pelan, suaranya nyaris tak terdengar.“Kamu … benar-benar lu

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Welcome to the World

    Udara di rumah sakit malam itu terasa lebih dingin dari biasanya. Bau antiseptik menusuk hidung, berpadu dengan aroma samar cairan infus dan suara langkah kaki perawat yang sibuk berlalu lalang di lorong panjang.Evi terbaring di atas ranjang bersalin, wajahnya pucat, tubuhnya bergetar menahan rasa sakit luar biasa yang datang setiap beberapa menit.Napasnya tersengal, keringat mengucur deras di pelipisnya. Tangannya mencengkeram selimut hingga buku jarinya memutih.“Sudah masuk bukaan lima, Pak. Mohon bersabar, nanti kalau sudah lengkap kami bantu proses persalinan,” ujar seorang dokter kandungan dengan suara lembut namun tegas.Liam yang berdiri di samping ranjang langsung mengangguk cepat. “Iya, Dok. Tolong bantu istri saya, ya.” Suaranya terdengar bergetar dan matanya terus memandang Evi dengan campuran panik dan takut.“Mas Liam,” suara Evi bergetar lirih. “Sakit banget ….”Liam seg

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Ketubannya sudah Pecah

    Usia kandungan Evi sudah memasuki sembilan bulan.Langit sore tampak begitu tenang, awan tipis berarak lembut, seolah ikut menikmati momen bahagia sepasang suami istri yang kini tengah berjalan menyusuri koridor toko perlengkapan bayi.Evi dan Liam tampak menonjol di antara para calon orang tua lain—Liam dengan wajah serius dan tatapan penuh perhitungan, sementara Evi dengan perut besarnya tampak cantik dalam balutan dress putih longgar yang sederhana namun anggun.“Mas Liam, jangan asal ambil begitu! Itu baju biru lagi,” omel Evi sambil menatap suaminya yang tengah memegang setelan bayi berwarna biru lembut.Liam mendengus kecil sambil menatap label harga dan bahan bajunya, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi.“Tapi yang ini bagus, Sayang. Bahannya lembut, adem, dan biru itu netral, kan?”“Netral dari mananya? Biru itu identik dengan laki-laki!” sahut Evi cepat dan alisnya naik ke atas.“T

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status