Share

Bab 60

Author: Leona Valeska
last update Last Updated: 2025-10-11 11:35:34

Udara asin yang segar menyambut mereka begitu mobil berhenti di depan sebuah vila privat di tepi pantai.

Hamparan pasir putih membentang luas di depan mata, bersih, lembut, dan berkilau diterpa sinar matahari pagi.

Ombak datang dan pergi dengan tenang, menciptakan suara yang menenangkan jiwa.

“Waaah!” Nayla berteriak kecil dan wajahnya bersinar penuh antusias.

Ia langsung berlari ke arah pantai begitu pintu mobil terbuka, langkahnya ringan, suaranya menggema di udara yang hangat. “Mama, Papa, lihat! Airnya biruuuuu sekali!”

Aruna tersenyum melihat anaknya berlari, membiarkan sandal kecilnya terlepas di pasir.

Sinar matahari memantul di rambut Nayla dan membuat anak itu tampak seperti bola cahaya kecil yang bergerak penuh semangat.

Raka menatap pemandangan itu dengan senyum di sudut bibirnya. “Lihat? Baru tiba saja, dia sudah bahagia.”

Aruna mengangguk pelan dan tatapan matanya menghangat. “Dia memang paling suka pantai.”

Raka meraih tangannya dan menggenggamnya erat. “Dan aku paling s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 61

    Senja turun perlahan di tepi pantai, meninggalkan semburat jingga keemasan yang memantul di permukaan air.Ombak lembut datang silih berganti, menyapu kaki-kaki kecil Nayla yang tertawa riang di bawah langit berwarna madu.Dari teras vila, Raka dan Aruna memperhatikan anak mereka yang berlarian sambil memegang ember kecil berisi kerang.Sore itu berjalan sempurna—tanpa gangguan, tanpa beban masa lalu. Hanya mereka bertiga, keluarga kecil yang akhirnya bisa bernapas lega.Ketika langit benar-benar gelap dan bintang-bintang mulai bertaburan, aroma masakan laut memenuhi udara.Koki pribadi yang disewa Raka sudah menyiapkan makan malam di meja panjang dekat balkon: ikan bakar dengan sambal segar, sup seafood hangat, jagung manis rebus, dan sepiring besar nasi putih yang masih mengepul.“Papa! Mama! Nayla sudah lapar sekali!” seru gadis kecil itu sambil berlari mendekat, wajahnya masih berkilau keringat dan pasir menempel di pipinya.Raka tertawa kecil lalu berjongkok untuk membersihkan wa

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 60

    Udara asin yang segar menyambut mereka begitu mobil berhenti di depan sebuah vila privat di tepi pantai.Hamparan pasir putih membentang luas di depan mata, bersih, lembut, dan berkilau diterpa sinar matahari pagi.Ombak datang dan pergi dengan tenang, menciptakan suara yang menenangkan jiwa.“Waaah!” Nayla berteriak kecil dan wajahnya bersinar penuh antusias.Ia langsung berlari ke arah pantai begitu pintu mobil terbuka, langkahnya ringan, suaranya menggema di udara yang hangat. “Mama, Papa, lihat! Airnya biruuuuu sekali!”Aruna tersenyum melihat anaknya berlari, membiarkan sandal kecilnya terlepas di pasir.Sinar matahari memantul di rambut Nayla dan membuat anak itu tampak seperti bola cahaya kecil yang bergerak penuh semangat.Raka menatap pemandangan itu dengan senyum di sudut bibirnya. “Lihat? Baru tiba saja, dia sudah bahagia.”Aruna mengangguk pelan dan tatapan matanya menghangat. “Dia memang paling suka pantai.”Raka meraih tangannya dan menggenggamnya erat. “Dan aku paling s

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 59

    Jarum jam sudah menunjuk angka dua belas lewat sepuluh menit ketika Aruna masih terjaga.Seluruh rumah sudah sunyi. Angin malam berembus lembut dan cukup menenangkan pikiran Aruna yang tengah berdiri dengan selimut tipis melingkari bahunya.Pandangannya kosong menatap langit malam yang bertabur bintang.Udara dingin menyentuh kulitnya, tapi hatinya lebih dingin dari apa pun di malam itu.Di belakangnya, dari balik pintu kamar, terdengar napas berat Raka yang teratur—tanda bahwa pria itu sudah terlelap.Namun, meski tubuhnya letih, pikiran Aruna justru terlalu berisik untuk tidur.Ia memejamkan mata sejenak. Bayangan wajah Deasy muncul, diikuti tawa sinis Selina saat di kantor tadi.Semua ancaman yang dulu pernah dia terima dari ibu Raka kembali bergema dalam kepalanya.“Kalau kau tidak pergi, aku pastikan anakmu yang akan menderita.” Suara itu masih terngiang-ngiang, menusuk dadanya seperti belati.Aruna membuka matanya dan menatap langit. “Haruskah aku tetap di sini?” gumamnya pelan.

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 58

    Langit sore tampak mendung ketika mobil Raka berhenti di halaman rumah besar itu.Hujan yang turun tipis membuat udara dingin, seolah menyerap kesedihan yang tak sempat diucapkan.Di kursi penumpang, Aruna duduk mematung. Wajahnya pucat, matanya masih basah.Sejak mereka meninggalkan kantor, ia tak banyak bicara — hanya memeluk tas kecilnya erat-erat seolah itu bisa melindunginya dari seluruh badai yang menanti.Raka mematikan mesin mobil. Hening. Hanya suara rintik hujan di atap mobil dan napas keduanya yang terdengar.Lalu, perlahan, Raka menoleh ke arah Aruna. Ia melihat wanita itu berusaha menahan air mata yang kembali ingin jatuh, namun gagal. Satu tetes menuruni pipinya.“Aruna,” panggilnya pelan.Aruna menunduk, bahunya bergetar. “Aku takut, Raka,” suaranya nyaris tak terdengar, tapi penuh ketakutan yang sesungguhnya.“Kau tahu sendiri Selina dan ibumu seperti apa. Sekarang semua orang tahu. Mereka pasti akan menekan aku habis-habisan. Aku bisa menghadapi semuanya sendiri, tapi

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 57

    Pagi hari di lantai kantor berkaca itu biasanya sibuk, berirama: suara keyboard, telepon, obrolan ringan.Namun suasana berubah seketika saat Selina melangkah masuk. Ia tidak memberikan salam, tidak menunggu etika, langsung menatap Aruna dengan mata menyala penuh amarah.Tanpa aba-aba, tangan Selina melesat — tamparan keras mendarat di pipi Aruna.Ruangan seperti berhenti bernapas. Semua yang sedang bekerja menoleh, suara kursi bergesek, napas terhenti.Aruna terhuyung hingga wajahnya memaling; sebelum sempat menenangkan dada, Selina menampar lagi.Kali ini lebih keras, sampai Aruna menoleh cepat dengan mata melebar, bola matanya berkilat — bukan oleh kemarahan, melainkan ketakutan dan malu.Selina tidak berhenti sampai di situ.Ia berteriak serak dan suaranya sengaja menggelegar agar semua orang di sekitar mendengar: “Dengar semua! Pertunangan kita batal! Karena wanita ini — Aruna — dia yang menggoda Raka! Dia merebut Raka dari aku!”Bisik-bisik langsung memenuhi ruangan seperti angi

  • Terjebak Gairah Panas Mantan Suami   Bab 56

    Ruang tamu rumah Deasy sore itu dipenuhi ketegangan.Tirai berwarna emas terbuka lebar, membiarkan cahaya senja menembus masuk dan memantul di permukaan marmer putih.Namun, keindahan ruangan itu tak sepadan dengan hawa panas yang kini membakar udara.“APA?!” suara Deasy menggelegar begitu mendengar kabar dari Selina.Tubuhnya langsung menegang, wajahnya memucat sebelum berubah merah padam menahan marah. “Kau bilang … Raka membatalkan pertunangan itu?”Selina berdiri di hadapan Deasy, wajahnya masih basah oleh air mata, tapi sorot matanya penuh dengan api.Gaun merah yang tadi dia pakai untuk menggoda Raka kini tampak kusut, eyeliner-nya sedikit luntur. Namun, kemarahannya lebih menyala dari segalanya.“Benar, Bibi,” jawab Selina lirih namun tegas. “Raka datang ke kafe, duduk di hadapanku, lalu dengan santainya bilang bahwa dia ingin membatalkan pertunangan ini.”Deasy mendengus keras, lalu berdiri dari kursinya dengan tangan yang mengepal kuat. “Anak itu benar-benar sudah keterlaluan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status