Seluruh mata tertuju pada pria berusia tiga puluh tiga tahun itu. Tegas, tampan, berwibawa. Mata gelapnya mampu meluluhkan semua staff dan jajaran penting di sana. Termasuk Aruna. Sementara Aruna merasa tubuhnya membeku. Ia menundukkan kepalanya, berusaha mengendalikan gemetar di tangannya. “Astaga. Kenapa dunia sempit sekali. Kenapa harus Raka yang menjadi CEO baru di sini?” gumamnya sembari menggigit bibir bawahnya. Setelah perkenalan singkat dengan seluruh staf, Raka memanggil Aruna ke ruangannya.Kantor megah di lantai atas, dengan jendela lebar yang menampakkan panorama kota London, terasa menekan ketika pintu tertutup.“Jadi, kau bekerja di sini selama ini,” ucap Raka tanpa basa-basi dan matanya menelisik setiap gerak tubuh Aruna. “Dan kau tidak pernah berniat memberitahuku apa pun?”Aruna menelan ludahnya dengan pelan. “Aku tidak ingin mengganggumu lagi, Raka.”Raka menyandarkan tubuh ke kursi kulit hitam dan tangannya bertaut di depan dada.Mata gelapnya menatap tajam wajah
Terakhir Diperbarui : 2025-08-25 Baca selengkapnya