Beranda / Romansa / Terjebak Gairah Sang Cassanova / (21+) APA KAU LUPA KITA SUDAH MENIKAH?

Share

(21+) APA KAU LUPA KITA SUDAH MENIKAH?

Penulis: Kak Upe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-27 17:39:54

"Apakah itu benda yang sama yang aku cengkram kemarin? Tapi kenapa ini terasa beda ukuran?" Pikiran Valerie berputar liar, jantungnya berdegup kencang bagai drum perang. Matanya melotot saat menyadari betapa besar dan keras benda yang sekarang menekan pahanya itu. "Aku yakin butuh dua tangan untuk memegangnya sekarang!"

Dia menelan ludah keras, tenggorokannya terasa kering. "Aku sedang menunggumu, nona," bisik Zane dengan senyum iblis yang membuat bulu kuduk Valerie berdiri. Suaranya serak dan penuh janji, seperti predator yang sedang bermain-main dengan mangsanya.

"Laki-laki sialan ini pasti sengaja melakukannya!!" Valerie menggeram dalam hati, pipinya memerah oleh campuran malu dan panik. "Apa aku tendang saja? Tapi bagaimana nasibku nanti kalau benda itu tidak berfungsi lagi?"

Tiba-tiba, otaknya seperti dihantam palu godam. "Aiiiishh!!! Apa yang kau pikirkan, Valerie??? Kau takut benda itu tidak berfungsi? Apa artinya kau sebenarnya tertarik pada benda itu??!!" Kepalanya pusing, pi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   (21+) 160

    Dalam keheningan kamar yang hanya diselingi oleh desahan napas mereka, Zane memandangi Valerie dengan pandangan penuh kekaguman. Sentuhannya yang sebelumnya penuh gairah, kini berubah menjadi lembut, seolah menyembah setiap inci kulit yang disentuhnya."Mengapa kau bisa semanis ini, Valerie?" bisiknya, suaranya serak dan penuh rasa takjub. "Penjual gula pasti sedang kehilangan persediaan mereka, sebab semua manisnya dunia telah berpindah dan melekat padamu." Metafora itu keluar begitu saja dari bibirnya, sebuah pujian yang tulus yang langsung membuat hati Valerie bergetar. Dia kemudian melanjutkan dengan menempatkan ciuman-ciuman lembut di sepanjang leher Valerie, membuat Valerie kembali dan kembali mendesah untuk kesekian kalinya. Setiap desahan adalah pengakuan akan kenikmatan dan penyerahan diri.Merasa handuk yang melingkari tubuh Valerie menjadi penghalang, "Sungguh mengganggu!" Ucap Zane sambil menanggalkan handuk yang Valerie gunakan. Namun kali ini, gerakannya tidak terburu-bu

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   (21+) BAB 159

    "Kau dari mana saja, Valerie!!" sungut Moon yang sudah tiga puluh menit lebih awal sampai di kamar mereka. Dia sudah selesai berdandan dan tampak sedikit kesal karena menunggu."Haa.. aku tersesat," Jawab Valerie sembarangan, berusaha menutupi fakta bahwa dia sengaja berjalan lambat dan 'tersesat' dalam pikiran setelah kejadian di bis."Maka nya jangan jauh-jauh," Tukas Moon sambil menggeleng."Heemm.. nanti malam ada acara kah? Kalau tidak, aku mau melanjutkan mendesain saja," Ujar Valerie yang masih kepikiran dengan desainnya yang belum kelar. Pikirannya memang sulit lepas dari pekerjaan."Sepertinya ada opening acara dan makan malam bersama," Jawab Moon."Oo.." jawab Valerie singkat, kehilangan semangat."Kalau begitu lekas mandi, setelah itu kita akan ke bawah bersama," jawab Moon yang sudah mandi terlebih dahulu.Tak lama setelahnya, "drtttzzz... drtttzzz...." Sebuah pesan masuk ke ponsel Moon.Dia melihat layar ponselnya, dan ekspresinya berubah. Moon yang melihat pesan itu lang

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 158

    Begitu pintu bis tertutup dan perlahan mulai bergerak, suasana riuh pun berangsur mereda. Valerie, yang kini terperangkap dalam kursi sebelah Zane, memanfaatkan malam yang mulai larut dan lampu dalam bis yang temaram. Dia membungkuk, pura-pura mengencangkan tali sepatunya, dan dengan suara lirih yang nyaris berupa helaan napas, "Ini pasti ulahmu, kan?" Bisik Valerie sangat pelan.Zane, yang matanya tertutup kacamata hitam, tak mengubah posisinya. Hanya sudut bibirnya yang melengkung, menjawab dengan bisikan sama pelannya. "Tapi ini semua karena kau yang tidak mau mengakui hubungan kita." Jawab Zane yang sama pelannya. Sebuah alasan yang selalu dia gunakan untuk membenarkan segala kelakuan nekarnya.Valerie menggeleng kecil, mencoba menyembunyikan betapa jantungnya berdebar-debar karena kedekatan ini. "Kau sungguh nekat, Tuan Zane Hardata!" ucap Valerie masih berbisik.Zane akhirnya menanggalkan kacamata hitamnya, menatap lurus ke depan seolah memperhatikan jalan, namun bisikannya hany

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 157

    Dengan langkah pasti menuju bis nomor 2, Zane masih menyisakan keraguan kecil. Dia mengangkat ponselnya untuk konfirmasi terakhir. "Kalian yakin istriku ada di bis nomor 2?" Tanya Zane pada Jai dan Max, suaranya rendah namun penuh ancaman implisit."Sangat yakin, Tuan! Aku melihat dengan mata dan kepalaku sendiri!! Dan Max pun sampai sekarang masih mengawasi nyonya yang sedang asyik bicara dengan temannya," ungkap Jai dari ujung lain telepon, mencoba meyakinkan dengan segala kemampuan yang dia miliki.Zane tidak bermain-main. "Kalau sampai kalian salah seperti waktu itu, aku pastikan kalian akan berangkat ke cabang perusahaan kita yang ada di pulau terpencil sekarang juga!!" tegas Zane dan mematikan teleponnya. Ancaman itu bukan gurauan. Dia tidak ingin lagi terjadi kesalahan seperti saat mereka kehilangan jejak Valerie sebelumnya."Sudah ketemu?" Tanya Belvan pada Zane yang baru saja menutup telepon dengan wajah lega."Benar! Bis yang di depan," Jawab Zane lalu membiarkan Belvan yang

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 156

    Suasana di dalam bis yang awalnya riuh rendah dengan obrolan santai tiba-tiba berubah menjadi gempar ketika seorang staff wanita yang duduk di dekat jendela menjerit kegirangan."Eh..Eh! Coba lihat! itu bukannya tuan Belvan?!" Seru cewek-cewek yang ada di dalam bis ketika melihat Belvan sedang membawa koper ke arah bis mereka. Sorot matanya berbinar, seolah melihat seorang idol yang turun dari panggung.Jeritan itu bagai memicu reaksi berantai. Para wanita lainnya langsung berhamburan mendekati jendela, berebut untuk melihat."Wah.. jadi benar para petinggi akan naik bis juga!" seru yang lain, suaranya penuh dengan antisipasi dan kegembiraan. Isu yang beredar ternyata benar adanya."Wah.. tuan Belvan itu memang ganteng sekali ya!!" sahut yang lainnya, dengan suara mendesah. Kemeja putihnya yang sederhana dan celana chino-nya terlihat sempurna, menegaskan aura cool dan profesional yang melekat pada dirinya.Belum selesai kekaguman mereka pada Belvan, sebuah teriakan yang lebih tinggi d

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 155

    "Zane.. kau serius mau berangkat dengan bis?" Tanya Belvan yang mengejar Zane dari belakang, suaranya terdengar campuran antara tak percaya dan khawatir. Baginya, ini adalah sebuah pelanggaran terhadap kodrat seorang Zane Hardata."Apa aku terlihat seperti bercanda?" jawab Zane, menarik satu sudut bibirnya, menunjukkan senyum sinis yang penuh keyakinan. Matanya yang tertutup kacamata hitam itu tetap tertuju pada bus di kejauhan tempat Valerie berada."Tapi kan seumur hidup kau belum pernah naik bis, Zane Hardata!!!!!" Gas Belvan, mencoba menyadarkan sepupunya akan 'kemurnian genetik' mereka yang tidak seharusnya tercampur dengan angkutan umum."Selalu ada yang pertama, Belvan! Lagi pula istriku ada di bis itu! Jadi aku harus ada di sana juga!!" Ujar Zane yakin. Alasannya sederhana, primitif, dan sama sekali tidak bisa dibantah: di mana Valerie berada, di situlah Zane harus berada."Ck, Kau sudah gila, Zane!" dengus Belvan yang juga menarik kopernya, seolah menyerah dan memutuskan untu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status