Share

BAB 164

Penulis: Kak Upe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-10 23:54:27

Valerie berdiri tegak di depan pintu aula utama, matanya awas memperhatikan setiap tamu yang datang. Ketika seorang pria berambut perak dengan kacamata berlensa tebal dan berpenampilan sangat akademis melangkah masuk, napasnya tertahan. Dia tidak menyangka.

"Valerie?" seru Juan, matanya berbinar penuh keakraban dan kejutan yang menyenangkan.

"Mr. Juan?" Valerie langsung memeluk sang Professor. Rasanya seperti bertemu dengan keluarga sendiri di tempat yang tak terduga. Mr. Juan adalah dosen favoritnya dulu, orang yang sangat mendukung dan mengakui bakatnya.

"Wat doe jij hier? (Apa yang kau lakukan di sini?)" tanya Juan yang tidak menyangka bertemu Valerie, mahasiswi terbaiknya dulu, masih menggunakan bahasa Belanda mereka yang akrab.

"Ik werk hier. (Aku bekerja di sini)," Jawab Valerie, tersenyum lebar. Pertemuan ini bagai penyegar di tengah tekanan yang dia alami dari Johan.

"Wow..saya sungguh tidak menyangka," Jawab Juan, kini beralih ke bahasa Indonesia yang terbata-bata namun dipah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 164

    Valerie berdiri tegak di depan pintu aula utama, matanya awas memperhatikan setiap tamu yang datang. Ketika seorang pria berambut perak dengan kacamata berlensa tebal dan berpenampilan sangat akademis melangkah masuk, napasnya tertahan. Dia tidak menyangka."Valerie?" seru Juan, matanya berbinar penuh keakraban dan kejutan yang menyenangkan."Mr. Juan?" Valerie langsung memeluk sang Professor. Rasanya seperti bertemu dengan keluarga sendiri di tempat yang tak terduga. Mr. Juan adalah dosen favoritnya dulu, orang yang sangat mendukung dan mengakui bakatnya."Wat doe jij hier? (Apa yang kau lakukan di sini?)" tanya Juan yang tidak menyangka bertemu Valerie, mahasiswi terbaiknya dulu, masih menggunakan bahasa Belanda mereka yang akrab."Ik werk hier. (Aku bekerja di sini)," Jawab Valerie, tersenyum lebar. Pertemuan ini bagai penyegar di tengah tekanan yang dia alami dari Johan."Wow..saya sungguh tidak menyangka," Jawab Juan, kini beralih ke bahasa Indonesia yang terbata-bata namun dipah

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 163

    Suasana hati Valerie yang masih dipenuhi oleh kehangatan "bulan madu" siangnya bersama Zane tiba-tiba buyar. Begitu dia melangkah masuk ke ruang acara utama hotel, sosok Johan sudah menunggu dengan wajah yang keruh."Kau dari mana saja, Valerie?" Berang Johan begitu dia berjumpa dengan Valerie, suaranya penuh tuduhan dan ketidaksukaan. Dia seolah-olah memiliki hak untuk menginterogasi setiap langkah Valerie."Aku—" Belum sempat Valerie menyelesaikan kata-katanya, memberikan penjelasan yang sopan, Johan sudah terlebih dahulu menyerobot perkataan Valerie. Kesabaran Johan tampaknya sudah habis."Cepat ikuti aku.." Johan menarik tangan Valerie dengan kasar, menariknya menjauh dari keramaian tanpa memberi kesempatan baginya untuk menolak.Saat ditarik, Valerie menoleh ke belakang, melihat ke arah Zane yang masih berdiri di tempat terakhir dia mengantar Valerie tadi. Dia mencari sedikit ketenangan dan kepastian dari suaminya. Valerie tersenyum kecil pada Zane, sebuah ekspresi yang mencoba m

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 162

    Udara kamar yang dingin mulai menyapa tubuh Valerie dan Zane yang masih berpelukan. Dalam keheningan yang nyaman setelah bercinta, Valerie mendengar suara Zane berbisik di telinganya."Sayang.." Ucap Zane saat di telinga Valerie, suaranya lebih lembut dari biasanya, penuh dengan sebuah keintiman yang baru."Eem..."Jawab Valerie singkat, tubuhnya masih lemas dan nyaman dalam pelukan."Aku boleh minta sesuatu?" Tanya Zane sambil memeluk erat Valerie, seolah tak ingin ada jarak sedikitpun di antara mereka."Eem..." Jawab Valerie kembali singkat, penasaran dengan apa yang akan diminta pria biasanya yang penuh rasa percaya diri ini dengan suara yang hampir seperti merengek."Panggil aku sayang." Pinta Zane sambil menyempulkan kepalanya di leher Valerie. Permintaan itu sederhana, namun terasa sangat berarti. Ini adalah pertama kalinya Zane secara eksplisit meminta panggilan sayang.Hati Valerie berdebar hebat. Jantungnya langsung memutar irama senam SKJ zaman sembilan puluhan. Sebuah perasa

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   (21+) BAB 161

    Dengan napas yang masih tersengal dan tubuh yang bergetar oleh gelombang kenikmatan, Valerie merasakan dirinya sepenuhnya tenggelam dalam kendali Zane. Namun, sang maestro justru memutuskan untuk memberikan kursus kilat."Kau mau coba di atas, sayang?" tawar Zane, suaranya serak namun penuh ajakan. Dia ingin Valerie mengalami sensasi berbeda, sekaligus memberinya kekuasaan."Tapi aku tidak begitu paham," Jawab Valerie jujur. Ada keraguan di matanya, bercampur dengan keingintahuan."Aku akan memandumu..." balas Zane dengan suara meyakinkan. Zane pun menarik tangan Valerie dengan lembut untuk membantunya bangkit. Perlahan, dengan bimbingan Zane, posisi mereka bertukar. Zane segera berbaring dan Valerie pun sudah berada di atas Zane.Dari posisi ini, Valerie bisa memandangi seluruh wajah Zane—ketegangan di rahangnya, sorot matanya yang gelap penuh nafsu, dan senyum kecil yang menggodanya. Dia merasa berdaya, namun juga gugup.Valerie menatap Zane, mencari konfirmasi terakhir. "Masukkan,

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   (21+) 160

    Dalam keheningan kamar yang hanya diselingi oleh desahan napas mereka, Zane memandangi Valerie dengan pandangan penuh kekaguman. Sentuhannya yang sebelumnya penuh gairah, kini berubah menjadi lembut, seolah menyembah setiap inci kulit yang disentuhnya."Mengapa kau bisa semanis ini, Valerie?" bisiknya, suaranya serak dan penuh rasa takjub. "Penjual gula pasti sedang kehilangan persediaan mereka, sebab semua manisnya dunia telah berpindah dan melekat padamu." Metafora itu keluar begitu saja dari bibirnya, sebuah pujian yang tulus yang langsung membuat hati Valerie bergetar. Dia kemudian melanjutkan dengan menempatkan ciuman-ciuman lembut di sepanjang leher Valerie, membuat Valerie kembali dan kembali mendesah untuk kesekian kalinya. Setiap desahan adalah pengakuan akan kenikmatan dan penyerahan diri.Merasa handuk yang melingkari tubuh Valerie menjadi penghalang, "Sungguh mengganggu!" Ucap Zane sambil menanggalkan handuk yang Valerie gunakan. Namun kali ini, gerakannya tidak terburu-bu

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   (21+) BAB 159

    "Kau dari mana saja, Valerie!!" sungut Moon yang sudah tiga puluh menit lebih awal sampai di kamar mereka. Dia sudah selesai berdandan dan tampak sedikit kesal karena menunggu."Haa.. aku tersesat," Jawab Valerie sembarangan, berusaha menutupi fakta bahwa dia sengaja berjalan lambat dan 'tersesat' dalam pikiran setelah kejadian di bis."Maka nya jangan jauh-jauh," Tukas Moon sambil menggeleng."Heemm.. nanti malam ada acara kah? Kalau tidak, aku mau melanjutkan mendesain saja," Ujar Valerie yang masih kepikiran dengan desainnya yang belum kelar. Pikirannya memang sulit lepas dari pekerjaan."Sepertinya ada opening acara dan makan malam bersama," Jawab Moon."Oo.." jawab Valerie singkat, kehilangan semangat."Kalau begitu lekas mandi, setelah itu kita akan ke bawah bersama," jawab Moon yang sudah mandi terlebih dahulu.Tak lama setelahnya, "drtttzzz... drtttzzz...." Sebuah pesan masuk ke ponsel Moon.Dia melihat layar ponselnya, dan ekspresinya berubah. Moon yang melihat pesan itu lang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status