Beranda / Romansa / Terjebak Gairah Sang Cassanova / KAU HARUS MENIKAHINYA ZANE

Share

KAU HARUS MENIKAHINYA ZANE

Penulis: Kak Upe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-26 14:38:50

Zane berdiri di ambang pintu kamar orang tuanya. Ia sempat ingin masuk, ingin duduk di sisi ibunya, seperti yang biasa ia lakukan saat dunia terasa kacau. Tapi langkahnya berhenti.

Valerie tertidur di kursi di sebelah Clare. Kepalanya bersandar lemah di lengan sofa, wajahnya sayu dalam tidur yang entah menenangkan atau justru menyimpan trauma. Tubuhnya mungil, terbungkus blouse milik Clare, dan tangan kanannya terulur sedikit ke arah Clare—seolah bahkan dalam tidur, Valerie ingin menjaga Clare.

Zane mematung.

Matanya menatap Valerie tanpa ekspresi, tapi sorotnya menyimpan sesuatu yang tak bisa ditebak—bahkan oleh dirinya sendiri. Tatapan itu jelas bukan cinta. Tapi bukan pula benci. Entahlah! Entah apa yang ada dalam pikirannya. Seolag saat ini ada riak yang tak bernama di dalam sana.

“Zane…” Suara berat Arka terdengar dari belakang. “Ikutlah denganku.”

Zane menoleh pelan, menghela napas. “Apa lagi ini?” Serunya dalam hati dengan rasa malas yang teramat sangat. Jujur, dia sudah malas
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 167

    Suasana di aula utama mulai diliputi ketegangan halus. "Apakah ini semua rancangan untuk peragaan busana musim ini?" Tanya Juan pada Johan sambil matanya yang tajam secara profesional menyapu setiap sketsa dan drapping yang dipajang."Ya, kau tahu sendiri kan, Tuan Juan, perusahaan ini memiliki jumlah desainer paling sedikit bila dibandingkan dengan perusahaan lain," Jawab Johan sambil mendampingi Juan, suaranya bernada mengasihani diri, seolah menjadi korban dari kebijakan perusahaan.Juan melihat ke arah Johan sesekali, menandakan kalau dia mendengarkan Johan bercerita, meskipun perhatiannya sebagian besar kini terfokus pada rancangan yang sedang dilihatnya. Sebagai seorang konsultan, prioritasnya adalah pada karya, bukan pada keluhan."Prinsip Tuan Zane Hardata yang hanya memilih desainer-desainer dengan rancangan unik, membuat kami selalu kewalahan setiap musim peragaan datang. Kami sangat kekurangan tenaga," Lanjut Jo menjelaskan, seakan-akan apa yang dikatakannya adalah benar. P

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 166

    Melihat kata-kata tidak mempan, Valerie beralih ke bahasa universal: sentuhan. "Cup..." Tiba-tiba Valerie mencium pipi kanan Zane. Itu adalah sebuah ciuman singkat, lembut, dan penuh permohonan. Hanya itu yang terpikir olehnya saat ini untuk meredam amarah suaminya itu.Tapi sayangnya, pria itu tidak bergeming. Tubuhnya masih kaku, tatapannya masih gelap. "Dia benar-benar marah kali ini," Tukas Valerie dalam hati, merasa sedikit panik.Tidak menyerah, Valerie pun kembali mendaratkan satu ciuman lagi ke pipi kiri Zane. "Cup..." kecup Valerie sambil berharap Zane akan berkata sesuatu, bahkan, apapun itu. Sebuah erangan, sebuah geraman, apa saja sebagai tanda bahwa dinding es itu mulai retak. Tapi sekali lagi, Zane hanya diam dengan sorotan mata yang masih seperti tadi, membekukan hati Valerie.Valerie menghela nafas pelan dan menatap dalam ke wajah Zane. Dia harus mengambil langkah yang lebih berani. Dan akhirnya memutuskan untuk mencium dan melumat bibir suaminya itu. Ciuman ini lebih

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 165

    "Astaga?!! Zane ini!!" Valerie melihat ke kiri, kanan, depan, serta belakang usai Zane menutup teleponnya. Hatinya berdebar kencang, dipaduhi rasa khawatir dan sedikit kesal. Instingnya mengatakan Zane tidak jauh."Dia pasti ada di sekitar sini!" Seru Valerie sambil mencari-cari sosok Zane. Dia mengenali kebiasaan Zane yang protektif. Valerie yakin kalau Zane pasti sedang mengawasinya.Valerie terus berjalan melewati para staff yang sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, mencoba tampak normal meski matanya terus menyisir setiap sudut.Setelah berjalan cukup lama, tiba-tiba... "Aaaa...." Valerie berteriak saat seseorang menariknya dengan kasar ke salah satu lorong yang sepi dan jarang dilewati. Tubuhnya nyaris terjatuh."Zane!!!" Sentak Valerie saat tahu Zane lah yang menariknya, melepaskan genggaman itu dengan gerakan membela diri. Wajah Zane yang biasanya dingin, kini memerah oleh amarah dan sebuah keputusasaan yang tidak biasa."Hei!! apa yang kau lakukan, Zane!!!" Jerit Va

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 164

    Valerie berdiri tegak di depan pintu aula utama, matanya awas memperhatikan setiap tamu yang datang. Ketika seorang pria berambut perak dengan kacamata berlensa tebal dan berpenampilan sangat akademis melangkah masuk, napasnya tertahan. Dia tidak menyangka."Valerie?" seru Juan, matanya berbinar penuh keakraban dan kejutan yang menyenangkan."Mr. Juan?" Valerie langsung memeluk sang Professor. Rasanya seperti bertemu dengan keluarga sendiri di tempat yang tak terduga. Mr. Juan adalah dosen favoritnya dulu, orang yang sangat mendukung dan mengakui bakatnya."Wat doe jij hier? (Apa yang kau lakukan di sini?)" tanya Juan yang tidak menyangka bertemu Valerie, mahasiswi terbaiknya dulu, masih menggunakan bahasa Belanda mereka yang akrab."Ik werk hier. (Aku bekerja di sini)," Jawab Valerie, tersenyum lebar. Pertemuan ini bagai penyegar di tengah tekanan yang dia alami dari Johan."Wow..saya sungguh tidak menyangka," Jawab Juan, kini beralih ke bahasa Indonesia yang terbata-bata namun dipah

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 163

    Suasana hati Valerie yang masih dipenuhi oleh kehangatan "bulan madu" siangnya bersama Zane tiba-tiba buyar. Begitu dia melangkah masuk ke ruang acara utama hotel, sosok Johan sudah menunggu dengan wajah yang keruh."Kau dari mana saja, Valerie?" Berang Johan begitu dia berjumpa dengan Valerie, suaranya penuh tuduhan dan ketidaksukaan. Dia seolah-olah memiliki hak untuk menginterogasi setiap langkah Valerie."Aku—" Belum sempat Valerie menyelesaikan kata-katanya, memberikan penjelasan yang sopan, Johan sudah terlebih dahulu menyerobot perkataan Valerie. Kesabaran Johan tampaknya sudah habis."Cepat ikuti aku.." Johan menarik tangan Valerie dengan kasar, menariknya menjauh dari keramaian tanpa memberi kesempatan baginya untuk menolak.Saat ditarik, Valerie menoleh ke belakang, melihat ke arah Zane yang masih berdiri di tempat terakhir dia mengantar Valerie tadi. Dia mencari sedikit ketenangan dan kepastian dari suaminya. Valerie tersenyum kecil pada Zane, sebuah ekspresi yang mencoba m

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   BAB 162

    Udara kamar yang dingin mulai menyapa tubuh Valerie dan Zane yang masih berpelukan. Dalam keheningan yang nyaman setelah bercinta, Valerie mendengar suara Zane berbisik di telinganya."Sayang.." Ucap Zane saat di telinga Valerie, suaranya lebih lembut dari biasanya, penuh dengan sebuah keintiman yang baru."Eem..."Jawab Valerie singkat, tubuhnya masih lemas dan nyaman dalam pelukan."Aku boleh minta sesuatu?" Tanya Zane sambil memeluk erat Valerie, seolah tak ingin ada jarak sedikitpun di antara mereka."Eem..." Jawab Valerie kembali singkat, penasaran dengan apa yang akan diminta pria biasanya yang penuh rasa percaya diri ini dengan suara yang hampir seperti merengek."Panggil aku sayang." Pinta Zane sambil menyempulkan kepalanya di leher Valerie. Permintaan itu sederhana, namun terasa sangat berarti. Ini adalah pertama kalinya Zane secara eksplisit meminta panggilan sayang.Hati Valerie berdebar hebat. Jantungnya langsung memutar irama senam SKJ zaman sembilan puluhan. Sebuah perasa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status