Share

YANG BELUM USAI

Penulis: Kak Upe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-04 19:04:00

“Kau hadir di pestanya Frendi besok, Natasya?” tanya Sonya, salah satu sahabat terdekatnya.

“Entahlah…” jawab Natasya sambil menggulir laman gosip yang memuat berita terbaru tentang Zane.

“Dia lagi?” tanya Sonya, lalu menjatuhkan dirinya di sandaran sofa tempat Natasya duduk.

“Dia tetap tampan seperti biasa, kan?” sahut Natasya dengan senyum tipis, matanya terpaku pada foto Zane yang menghiasi sampul majalah pengusaha sukses.

Natasya mengelus lembut permukaan majalah itu sebelum memeluknya erat. “I miss you...” bisiknya.

“Kalau masih cinta, bilang saja!” celetuk Sonya cepat.

“Dia sudah tak cinta aku lagi, Sonya,” ujar Natasya pelan, matanya masih menatap wajah Zane di sampul itu.

“Siapa bilang? Buktinya, dia belum menikah sampai sekarang!” sahut Sonya sambil menyilangkan tangan di dada.

“Tapi Zane sudah punya pacar. Kau tahu siapa dia,” Natasya bangkit, berjalan pelan menuju minibar di sudut apartemennya, lalu menuang anggur ke dalam gelas kristal.

Ia meneguknya sekaligus. Pahit, hang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   PENGUNTIT

    “Kalau begitu, aku harus menyelamatkanmu dari ini dulu,” ujar Sonya cepat sambil merebut gelas dari tangan Natasya sebelum sempat diteguk.Sonya menggandeng sahabatnya ke sofa. Ia menatap Natasya lekat-lekat.Wajah itu—wajah yang selalu membuat banyak pria kehilangan akal—terlihat sangat galau malam ini.Tapi Sonya tidak menepik bahwa Natasya memang tidak pernah puas dengan satu cinta. Bukan karena ia tidak tahu rasa syukur, tapi karena terlalu banyak yang bersedia menyerahkan dunia untuknya.“Andai aku punya seperenam saja dari kecantikanmu, Natasya…” ujar Sonya sambil terkekeh, “beeuh… habis semua pria di kota ini ku jadikan pijakan kakiku!”Kelakarnya yang selalu berandai-andai bila memiliki kecantikan seperti sohib karibnya- Natasya. Dan inilah saatnya Sonya untuk menelpon Frendi. Si empunya acara, yang dapat memberikan informasi yang dia dan Natasya butuhkan.“Hei, Frendi. It’s me, Sonya,” sapa Sonya cepat saat sambungan tersambung.“Hi girl! Tumben banget nelpon!” sahut Frendi,

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   YANG BELUM USAI

    “Kau hadir di pestanya Frendi besok, Natasya?” tanya Sonya, salah satu sahabat terdekatnya.“Entahlah…” jawab Natasya sambil menggulir laman gosip yang memuat berita terbaru tentang Zane.“Dia lagi?” tanya Sonya, lalu menjatuhkan dirinya di sandaran sofa tempat Natasya duduk.“Dia tetap tampan seperti biasa, kan?” sahut Natasya dengan senyum tipis, matanya terpaku pada foto Zane yang menghiasi sampul majalah pengusaha sukses.Natasya mengelus lembut permukaan majalah itu sebelum memeluknya erat. “I miss you...” bisiknya.“Kalau masih cinta, bilang saja!” celetuk Sonya cepat.“Dia sudah tak cinta aku lagi, Sonya,” ujar Natasya pelan, matanya masih menatap wajah Zane di sampul itu.“Siapa bilang? Buktinya, dia belum menikah sampai sekarang!” sahut Sonya sambil menyilangkan tangan di dada.“Tapi Zane sudah punya pacar. Kau tahu siapa dia,” Natasya bangkit, berjalan pelan menuju minibar di sudut apartemennya, lalu menuang anggur ke dalam gelas kristal.Ia meneguknya sekaligus. Pahit, hang

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   KAU CEMBURU?

    Valerie menatap undangan pesta di tangannya. Ia yakin—Zane pasti akan datang ke acara itu.“Aku pasti akan datang ke pesta ini,” gumamnya pelan, lalu memasukkan kembali undangan itu ke dalam tas—untuk kedua kalinya.“Belvan?” panggil Valerie cepat saat melihat pria itu keluar dari ruangan Zane.“Ya, Valerie? Kau memanggil ku?? Hmm- sepertinya kau lagi banyak kerjaan, ya?” tanya Belvan sambil berjalan mendekat ke mejanya.“Lumayan,” jawab Valerie, menghentikan sejenak aktivitasnya.“Oh iya! Tadi ke mana?” tanya Belvan santai.“Tadi?” Valerie mengulang, sedikit gugup.“Iya, tadi...” ulang Belvan. Ia mengingat saat tadi melewati ruang latihan para model, meja Valerie kosong. Tak terlihat bayangannya di sana.“Oh... tadi aku ke toilet,” jawab Valerie cepat. Bohong. Tidak mungkin ia menceritakan hal sebenarnya—tentang bagaimana Zane tadi mencumbunya tanpa izin, menyentuh bagian intimnya, hingga menyuruhnya minum pil pencegah kehamilan. Semua itu terlalu absurd untuk dicerna.Dan alasan "ke

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   UNDANGAN PESTA

    Frendi baru ingat—masih ada satu undangan pesta lagi di saku jasnya. Entah kenapa, dia merasa sangat ingin memberikan undangan itu kepada gadis yang baru dikenalnya ini."Aku akan menjadikannya pusat perhatian malam itu. Zane pasti tak keberatan kalau dia jadi pemanis pesta," pikir Frendi, sedikit licik.“Hei... sibuk?” tanya Frendi pada Valerie yang tengah fokus merapikan jadwal Zane untuk minggu depan.Valerie mengangkat wajah, menatap Frendi sejenak lalu tersenyum kecil. “Lumayan,” jawabnya singkat sebelum kembali menunduk ke buku catatannya.“Weekend ini kau nggak ada lembur, kan?” tanya Frendi santai sambil menumpukan sikunya ke meja kerja Valerie.“Namanya juga weekend. Ya jelas libur dong,” sahut Valerie cepat, masih dengan mata yang tak lepas dari jadwal kerja.“Pas banget!” seru Frendi semangat sambil mengeluarkan undangan dari saku jasnya. “Datang ya. Ini pesta koktail yang aku adakan. Semua pengusaha muda top bakal hadir. Termasuk bosmu juga!”Frendi menyelipkan undangan di

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   PERASAAN YANG MASIH SAMAR

    Anita tersenyum tipis. Meski tak bisa bersenang-senang dengan Zane, setidaknya dia masih bisa bersenang-senang dengan uangnya.“Aku akan selalu menantikan teleponmu, sayang,” ujar Anita sambil memeluk Zane dari belakang.Entah kenapa, pelukan itu membuat Zane merasa tidak nyaman. Ada sesuatu yang berbeda. Tidak seperti biasanya.Dengan pelan, Zane menurunkan tangan Anita dari tubuhnya dan berjalan ke kursi kerja.“Ya, aku akan menghubungimu secepatnya,” katanya tanpa menoleh, lalu mulai membaca berkas-berkas di mejanya.“Baiklah… aku pergi dulu, sayang,” pamit Anita, tapi hanya mendapat anggukan dingin dari Zane.Saat Anita membuka pintu untuk pergi, Belvan masuk ke ruangan—tanpa menoleh sedikit pun ke arah Anita.Belvan memang tidak pernah menyukai wanita itu. Tapi selama Zane menyebut Anita hanya sebagai boneka mainan, ia tak keberatan dengan kehadirannya.Pintu tertutup."Tumben dia pulang cepat," sindir Belvan, mengingat mereka sempat naik lift bersama menuju ruangan direktur utam

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   AKAN KU TULIS ULANG TAKDIR ITU (5)

    “Kau jahat, Zane…”Valerie mengusap air mata yang mengalir tanpa permisi di pipinya.“Apa sebenarnya yang kau inginkan dariku?” lirihnya dalam hati, penuh sesak.Ia menarik napas panjang—sebanyak yang bisa ia kumpulkan—lalu mengembuskannya perlahan, disertai isakan yang tertahan. Kalimat Zane yang menyatakan tak ingin memiliki anak darinya terdengar begitu kejam di telinganya.Valerie memang tidak mencintai Zane. Bahkan bisa dikatakan ia membenci pria itu. Tapi kenyataannya, mereka telah terikat dalam pernikahan.Kalau bukan dari suaminya sendiri, dari siapa lagi ia akan memiliki anak?Bagi seorang perempuan, kodratnya seakan baru utuh saat mampu mengandung dan melahirkan. Tapi suami yang kini sah menjadi pasangan hidupnya justru berkata terang-terangan bahwa ia tak ingin terbebani oleh kehadiran seorang anak.“Dia memberiku status sebagai Nyonya Zane Hardata… tapi sekaligus merampas hakku sebagai seorang ibu. Tuhan… aku harus bagaimana?”Ucapan Zane benar-benar menghantam Valerie den

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status