Revanno segera membuka pintu ruang kerja Kakeknya dan menatap William yang ternyata tengah sibuk membaca buku di sana. Bahkan pria tua itu sama sekali tidak menoleh saat menyadari kedatangan Revanno.
โKek, aku mohon jangan ikut campur ke dalam urusan pribadiku lagi. Aku nggak ingin dan nggak setuju dengan perjodohan ini,โ ujar Revanno langsung.William menghentikan aktivitasnya. Ia meletakkan buku yang tadi ia baca ke atas meja lalu melepas kaca matanya. โKamu ingin membantah permintaanku?โRevanno berdecak. โBukanya selama ini kakek nggak pernah peduli dengan urusanku. Lalu, kenapa tiba-tiba Kakek jadi peduli? Dan lebih anehnya lagi kakek berani mengusik kehidupan pribadiku.โโIni yang terbaik untuk kamu, Revanno. Kakek hanya berharap agar kamu tidak bernasib sama seperti Ayahmu!โ William mulai meninggikan suaranya.โSelama ini aku baik-baik saja, Kek. Tanpa perjodohan inipun aku juga pasti baik-baik saja. Jadi berhenti mencampโRevanno.โโYa?โStarla membelai wajah pucat Revanno. โKamu baik-baik saja?โRevanno mengangguk seraya menelan ludah susah payah. Membuat Starla tertawa pelan.โKenapa tertawa?โ Revanno menatap istrinya dengan kening bertaut.โYang ingin melahirkan itu aku, kenapa kamu yang panik dan pucat seperti ini?โโYang ingin kamu lahirkan itu anakku, kenapa aku nggak boleh panik seperti ini?โStarla tersenyum simpul, membawa kepala Revanno ke dadanya. Membelainya lembut. โJangan panik seperti itu. Aku baik-baik saja. Wajah kamu pucat sekali.โRevanno mengangkat kepala, sejajar dengan kepala Starla. Mata kelamnya menatap Starla lekat. โBerjanjilah padaku, kamu akan baik-baik saja.โStarla mengangguk. โAku pasti baik-baik saja. Ini bukan pertama kali aku melahirkan, Revanno. Apa kamu lupa?โ Tanyanya menatap Revanno. โDan ini juga bukan pertama kalinya kamu menemaniku saat ingin melahirkan.โRevanno meringis. โTapi tetap saja, Starla. Rasanya tetap sama tegangnya. Dan khawatir juga. Aku sangat kha
โStarla dimana?โ Joshep yang tengah menyiapkan bekal untuk piknik bersama cucunya menatap Revanno yang memasuki dapur, dengan rambut basah.โTidur,โ jawab Revanno singkat. Revanno mulai mengambil beberapa telur untuk membuat omelet.โTidur?โ Tanya Joshep dengan satu alis terangkat, kemudian pria itu mengulum senyum. โKelelahan?โ Godanya.Revanno hanya tertawa pelan seraya mengangguk. Mulai memecahkan beberapa telur ke dalam mangkuk. โApa perlu Ayah membawa Sera untuk menginap di hotel?โRevanno menoleh, ide itu terdengar sangatmenggoda. Namun, apa Starla akan mengizinkannya?โAyah ajak ke hotel saja, ya. Hotel yang ada di Ubud. Ayah ingin mengajak Sera untuk melihat pemandangan yang ada di sana. Dia pasti suka.โ Kata Joshep.Revanno mendekati Ayahnya, lalu memeluk Ayahnya singkat. โTerima kasih, Ayah.โJoshep mengangguk, menepuk- nepuk pelan bahu Revanno. โDalam rangka mendapatkan cucu kedua, Ayah rela menjaga Sera selama yang kamu inginkan,โ ujar Joshep sambil mengedipkan sebelah
โSera ingat apa pesan Papa?โ Revanno berjongkok di depan putrinya. Menatap gadis kecil itu sambil tersenyum.โNggak boleh nakal dan menyusahkan Kakek sampai Papa dan Mama kembali ke Jakarta.โRevanno tersenyum, menepuk puncakkepala putrinya. โPintar.โRevanno lalu merentangkan kedua tangannya dan memeluk Sera dengan begitu eratnya.โHanya beberapa hari, Papa dan Mama akan pulang,โ ujar Revanno pelan seraya mengecup kepala anaknya. Sementara Sera hanya mengangguk saja.Revanno dan Starla akan pergi berlibur ke Bali, hanya berdua. Setelah beberapa tahun tidak menghabiskan waktu hanya berduaan, Starla merasa sangat membutuhkan waktu untuk quality time berdua dengan suaminya. Dan Revanno menyetujui hal itu.โYa sudah. Kalian cepat berangkat sana.โ Joshep mengenggam tangan cucunya.Revanno sengaja menitipkan Sera kepada Ayahnya karena memang sejak awal Joshep-lah yang menawarkan diri untuk menjaga Sera selama Revanno dan Starla pergi berlibur. Lagipula sekarang Joshep juga sedang menikm
Starla terengah dengan Revanno yang terus menghunjam ke dalam tubuhnya dari belakang. Wanita itu memejamkan mata, mencengkeram kain yang mengikat kedua tangannya.โRevanno โฆโ Starla mendesah. Ia mendapatkan kenikmatan yang selalu mampu membuatnya tergulung ombak yang begitu dalam.Revanno mencengkeram dada Starla dan menarik istrinya agar menempel ke dadanya. Starla berpegangan pada paha Revanno. Pria itu mendorong kuat-kuat dan menenggelamkan dirinya di sana. Terengah dengan bibir di leher istrinya. Bernapas terputus-putus.Ketika napas mereka tidak lagi memburu seperti tadi, Revanno mengecup leher Starla. Tubuh mereka masih menyatu lekat. Revanno memeluk perut untuk istrinya posesif, enggan melepaskannya. Bibir Revanno mengecupi bahu Starla. Sementara istrinya itu bersandar lemah di dada bidangnya.โMama!โ Teriakan nyaring membuat mata Starla yang semula terpejam, kini terbuka lebar. โMama!โโRevanno, Sera,โ ujar Starla pelan, tubuhnya lelah, Revanno tidak penah hanya cukup satu kal
Lima tahun kemudian.Mobil itu sudah terparkir dengan sempurna di depan rumahnya. Yang paling kecil turu dengan cepat, berlari masuk ke dalam rumah dengan wajah cemberut. Sementara, pria yang menyerupai gadis kecil itu mengikutinya dari belakang dengan senyum tipis dan gelengan kepala pelan.โMama ... Mama ...โ teriak gadis kecil itu hampir memenuhi setiap sudut ruangan. la membuka pintu rumah, mendorong dengan kasar, lalu masuk ke dalamnya disusul dengan sang Ayah yang membawakan tas sekolahnya.โMama!โ Teriaknya lagi, kali ini dengan air wajah yang memerah.Datanglah sang Ibu dari balik pintu dapur, menyambut anaknya yang baru pulang sekolah seperti biasanya. โLoh, anak Mama pulang sekolah kenapa wajahnya di tekuk seperti itu? Ada apa? Siapa yang berani membuat donat gula Mama marah?โMasih memasang wajah cemberut dengan bibir yang maju tak mundur sama sekali, gadis kecil itu bersidekap. โSera nggak mau di jemput Papa lagi,โ ujarnya nyaring.Mendengar hal itu, Starla lantas beralih
Kencan yang Revanno bayangkan adalah jalan-jalan menaiki mobil, berhenti di taman yang sepi dan menikmati jajanan yang ada di sana. Seharusnya. Ya seharusnya memang seperti itu. Namun, hal itu tidak mungkin karena ini adalah malam Minggu. Ia sudah merangkai semua rencana itu di dalam kepalanya, tetapi realita memang tidak seindah ekspetasi. Pasalnya, baru saja mobilnya keluar dari pelataran rumah sakit, kemacetan sudah menunggu mereka.Revanno menghela napas, wajahnya tertekuk masam, sedikit kesal lebih banyak mengumpat. Starla yang duduk di sampingnya bersama dengan Sera di dalam gendongan wanita itu sudah beberapa kali mengomeli Revanno. Meski Sera belum mengerti, atau memahami apa yang sang Ayah ucapkan, tapi tetap saja rasanya tidak tenang sekali mendengar Revanno mengumpat kasar di depan Sera.โSabar, Revanno โฆโ Sudah beberapa kali Starla berujar seperti itu. Kali ini ia menambahkan dengan usapan lembut di lengan suaminya. โNggak apa-apa kok agak malam, Sera juga sudah memakai ba
Beberapa menit kemudian Joshep dan William tiba di rumah sakit bersama Sera yang saat ini tengah di gendong oleh Bi Diyah. Selama jeda menunggu para Kakek itu tiba di rumah sakit, Starla tidak ingin berbicara dengan Revanno. Ia masih merasa kesal pada suaminya yang mengabaikan dirinya. Revanno tidak menjemput Starla di rumah Vania. Tetapi pria itu justru marah-marah ketika Starla pulang terlambat. Apalagi saat beberapa menit sebelum kecelakaaan, Starla mendengar Revanno mengumpat dari balik sambungan telepon. Starla kesal sekali rasanya.Ngomong-ngomong, kecelakaan itu memang tidak fatal terjadi, hanya tabrakan beruntun akibat kemacetan dan tidak menghasilkan korban jiwa yang meninggal. Beberapa hanya luka lecet dan shock seperti Starla.Saat Joshep dan William datang, Revanno sedang mati-matian meminta maaf pada sang istri. Starla mendiamkannya hampir selama jeda sebelum Joshep dan William tiba.Revanno merasa bersalah, Starla juga tahu itu, terlihat dari gurat resah di wajah suamin
Revanno kekeuh tidak ingin ikut datang ke rumah Vania. Pria itu hanya mengantarkan sang istri sampai di depan pagar rumah Vania saja. Hal itu membuat Starla cemberut, merasa kesal karena Revanno tidak ikut turun. โKenapa sih nggak ingin ikut?โ Tanya Starla dengan bibir maju ke depan. โPadahal juga hanya sebentar saja, kok.โโAku ada pekerjaan penting, Sayang,โ jawab Revanno sabar.โPekerjaan apa? Sepenting apa memangnya sampai harus kamu yang mengerjakannya?โ Revanno menoleh penuh dramatis. โTentu saja harus aku yang mengerjakannya. Suamimu ini pimpinan di perusahaan, Starla. Jadi wajar kalau pekerjaan itu aku yang mengerjakannya. Lagipula aku juga harus memberi contoh yang baik untuk para karyawanku.โSeketika bibir Starla langsung mencibir. Kalau orang lain yang berkata demikian mungkin Starla akan percaya, tapi Revanno? Ck! Bagaimana tingkah pria itu dulu, Starla sangat tahu. Ya, meskipun Starla akui kalau gaya kepemimpinan Revanno memang bagus. Tapi biasanya Revanno tidak pernah
Revanno menghampiri Starla yang sedang sibuk membungkus kado di ruang tengah. la duduk di sebelah sang istri seraya mengambil setoples keripik kentang buatan Bi Diyah.โUntuk siapa?โ Tanya Revanno sambil mengunyah.Starla menoleh sekilas, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya membungkus kado hadiah untuk Mikayla, anak sahabatnyaโVania.โUntuk anaknya Vania, namanya Mikayla,โ jelas Starla.Beberapa hari yang lalu Vania sempat mengatakan kalau anaknya akan merayakan ulang tahun. Dan berhubung kemarin Starla memiliki waktu untuk berbelanja, sekalian ia membeli hadiah untuk ia berikan kepada anaknya Vania.โUlang tahun?โ Revanno bertanya lagi dan Starla langsung mengangguk. โKapan?โ Imbuhnya dengan tangan yang bersiap memasukan dua keripik kentang sekaligus ke mulutnya.โBesok. Antar aku, ya?โSeketika gerakan tangan Revanno terhenti. โNggak, ah. Kamu sendiri saja. Lagipula aku kan bekerja.โโEh, mana bisa begitu?โ Starla nenoleh ke arah sang suami, mengernyitkan keningnya. Seolah tidak t