Share

Terjebak Gairah Tuan El
Terjebak Gairah Tuan El
Author: Galuh Arum

Satu

“Bella, selamat ya, aduh kamu beruntung loh. Menikah dengan Pak Edo.”

“Iya, mana kaya raya, ganteng. Paket komplit, beruntung deh kamu.”

Bella tersenyum mendengar komentar-komentar para temannya di hari bahagia ini.

Walau berasal dari keluarga sederhana, Bella memang merasa dirinya adalah salah satu wanita beruntung karena dicintai oleh pria yang kini menjadi suaminya. Ia menoleh pada Edo yang berdiri di sampingnya dan tersenyum makin lebar. Pria dengan kulit hitam manis itu tersenyum lalu mengelus pucuk rambutnya.

“Sayang,” ujar Bella. Hatinya sangat bahagia.

“Ya, Nyonya Edo?”

Sahutan suaminya membuat Bella tersipu.

Hubungan keduanya sangat harmonis, apalagi Edo yang sama sekali tidak mempermasalahkan latar belakang Bella yang hanya lulusan SMA dan hanya bekerja sebagai SPG obat di sebuah mal. Edo yang bekerja di sebuah perusahaan besar pun jatuh cinta pada kelembutan Bella.

“Apakah kita langsung ke hotel setelah ini?” tanya Bella setelahnya. Mereka masih berdiri di podium dan bicara di sela-sela sesi foto bersama kerabat dan teman dekat. Meski tidak ada pesta pernikahan dan hanya sekadar ijabqabul, Bella cukup puas dengan acara ini. “Tidak perlu membantu membereskan sisa-sisa acara?”

“Kita pengantin baru, Bella,” sahut suaminya. “Serahkan saja pada yang lainnya. Kita harus segera ke hotel”

Meskipun merasa heran dengan jawaban suaminya, Bella mencoba berpikir positif kalau Edo ingin segera melakukan kegiatan suami istri dengan Bella dan pemikiran tersebut membuat gadis itu tersipu.

Ia berniat memberikan yang terbaik untuk suaminya.

***

“Tunggu di sini ya. Aku akan segera kembali.”

Bella menatap heran kepergian suaminya dari kamar hotel tempat mereka akan menghabiskan malam. Pria itu tampak gugup dan resah sejak tadi, lebih dari Bella yang sebenarnya juga merasakan hal yang sama menyongsong malam pertama. Namun, gadis ini tidak ambil pusing. Ia bergegas membersihkan diri di kamar mandi.

Gadis itu tidak tahu, di luar, tubuh Edo langsung ditahan oleh dua pria berbadan besar. Wajah Edo pucat pasi saat salah satu dari mereka sudah menodongkan pistol di tubuhnya.

“Mana wanita itu?” tanya pria bertubuh besar juga tampan. Aroma parfum maskulinnya membuat harum sekelilingnya.

“Di—dia—“

“Jangan bilang kau mau lebih dulu menikmatinya?” Suara rendah Elvaro, yang biasa di panggil dengan sebutan Tuan El itu meninggi.

Tuan El adalah salah satu penyumbang dana di sebuah perjudian. Dia mengambil banyak keuntungan dari hal itu. Selain menjadi pemimpin perusahaan keluarga, pria itu pun memiliki beberapa bisnis terlarang. Seperti perjudian dan lelang uang.

“Kamu sudah tak memiliki apa pun dan tidak ada uang untuk membayar hutang. Bukankah kamu akan memberikan wanita yang baru saja kau nikahi untuk menjadi milikku?”

Tubuh pria yang baru saja menikah itu bergetar. Ia tidak berpikir pria ini akan mengejarnya sampai lubang semut. Tuan El memberikan sesuatu pada Edo. Sebuah minuman yang harus dia berikan pada Bella.

Edo mengambil dengan ragu, tangannya gemetar. Perasaan bersalah menyelimuti hatinya saat memutuskan memberikan Bella pada Tuan El. Langkahnya gontai memasuki kamar hotel.

Edo mengetuk pintu, lalu terlihat wajah ceria Bella dengan menggunakan handuk kimono. Netra Edo tak berkedip, sayangnya malam ini dirinya tak akan bisa menikmati malam pertamanya.

“Do, kamu dari mana?” tanya Bella. Wanita itu sama sekali tak sadar ada bahaya di hadapannya.

“Beli jus, ini buat kamu. Sengaja kuberi untuk kamu.”

Bella mengambil jus tersebut lalu duduk di kursi. Wanita itu meminumnya, lalu menaruh kembali di meja. Edo merasa sangat bersalah juga kasihan karena dirinya akan membuat hidup Bella menderita.

Dalam hitungan detik, Bella pun sudah tertidur. Wajah cantik itu sangat disayangkan bukan dirinya yang menikmatinya.

“Jangan sentuh. Biar aku yang menggendongnya.” Tuan El menyingkirkan tangan Edo, lalu menggendong tubuh Bella ke ranjang.

“Bawa dia pergi dari sini!” titah Tuan El pada para pengawalnya.

Edo tak punya pilihan lain, wajah cantik Bella terlihat sangat cantik. Namun, kini sang istri sudah menjadi milik pria lain karena ulahnya sendiri.

Setelah memastikan mereka semua mengusir Edo menjauh, Tuan El kembali membopong Bella dan memasukkan ke mobil.

Tuan El mengendarai mobil sembari memerhatikan Bella sesekali yang masih tertidur. Merasa tidak nyaman di hotel, pria itu pun membawanya ke salah satu rumah miliknya.

Jarak tempuhnya tak jauh dari hotel. Tidak butuh waktu lama untuk sampai dan singgah sementara bersama Bella. Kembali ia membopong wanita itu, lalu menidurkannya di sebuah kamar.

“Siapa wanita yang Tuan bawa itu?”

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Saimah
sngat mnarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status