Home / Romansa / Terjebak Hasrat Bos Mafia / Bab 103. Keracunan Makanan

Share

Bab 103. Keracunan Makanan

Author: Capucinno
last update Last Updated: 2025-05-07 15:56:03

Viana tidak tahu jam berapa Galla pulang. Tahu-tahu pria itu sudah ada di sampingnya. Viana bangun karena sudah pukul 5 pagi.

Seperti biasa, dia mengerjakan pekerjaan rumah sebisanya. Mulai dari mencuci baju kotor yang setiap hari menggunung, untung saja ada mesin cuci dan pengering, sehingga Viana hanya butuh 80 menit untuk menyelesaikannya.

Sembari menunggu, Viana memasak nasi atau mashed potato seperti pagi ini. Kemudian setrika baju yang kemarin kering, nyapu ngepel lantai 1 hingga pukul 7 pagi baru usai.

Viana menata sarapan di meja. Mashed potato, sosis sapi bakar, roti, selai, jus jeruk, susu pasteurisasi, dan air putih.

Viana mengambil mashed potato dan sosis untuknya lalu pergi ke gudang. Sembari sarapan, dia membuka olshopnya. Viana tercengang, melihat ada yang order sandal 1.500 pcs. Masalahnya, customer itu belum pernah order.

Viana kucek-kucek matanya, barang kali 150 pcs, bukan 1.500 pcs. Dia membalas chat pelanggan itu untuk memastikan jumlahnya. Ternyata pembeli itu me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 104. Susu Kadaluarsa

    Sudah 3 hari Galla belum pulang dari rumah sakit. Viana semakin tidak tenang dan merasa bersalah. Siang ini dia menelpon Daffy. Karena hanya dari pria itulah dia bisa mendapat informasi.Sementara Vonny, Gustav dan Michael, meskipun di rumah tak memberinya informasi apa-apa. Mereka kembali menganggapnya sebagai makluk tak kasat mata.“Ya, Vi?”“Gimana kabar Galla?” tanya Viana lemas, karena sudah 3 hari pula dia tidak makan karena ingin menghukum diri sendiri.“Udah mendingan.”“Bisa aku bicara dengannya?”Sudah 3 hari ini Viana tidak mendengar suara Galla karena pria itu menolak berbicara dengannya. Viana sesengukan, apa yang sudah dia lakukan kepada pria itu?Viana merasa sangat bersalah. Mau Galla hukum apapun dia siap asal masalah selesai.“Ya udah nggak apa kalau dia masih belum mau bicara denganku. Aku ingin tahu keadaannya, apa perutnya masih nyeri? Masih muntah, diare? Aku ingin menengoknya, tapi takut nggak dibolehin masuk sama mama dan takut Galla gak mau ku temui.”Hati Vian

    Last Updated : 2025-05-07
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 105. Bukan Susu

    Viana akhirnya turun, karena Galla mengatakan Jasmine ingin beli sandal.“Kak Jasmine beli sandal banyak buat apa?” Viana heran Jasmine pesan 500 sandal.“Mau bagi-bagi ke anak yatim piatu.”Viana tampak berpikir, apa sandal ini tidak kegedean di kaki mereka?Detik kemudian Viana bodo amat, yang penting dagangannya laku.“Makasih Kak, Jas.” Viana tersenyum lebar setelah melihat bukti transferan Jasmine. Seketika rasa cemburunya kepada perempuan itu lenyap.“Aku kasih bonus satu buat Kak Jasmine. Kakak pake ukuran berapa?”“Nggak usah, Vi. Sandalku udah banyak di rumah.”“Gitu?”“Iya.” Jasmine mengulas senyum palsu.Jasmine sudah pergi, sementara Viana mempacking sandal-sandal itu. Viana baru tahu kalau Jasmine cucu PT Emas Laut. Perusahaan yang menjual mutiara, baik mutiara laut maupun air tawar. Tidak hanya dalam bentuk perhiasan tapi juga sebagai bahan kosmetik tertentu.Viana menelpon kurir langganannya, untuk mengantar barang itu ke rumah Jasmine. Karena kata Jasmine, dia akan meng

    Last Updated : 2025-05-07
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 106. Sampai Puas

    “Aku belum puas,” ucap Galla.Viana menangis disuruh melayani Galla sampai puas, sebagai hukuman karena menemuni Teofilano dan membuat pria itu keracunan makanan.Viana menyerah, dari tadi siang Galla bilang tidak puas. Tubuh Viana sakit semua karena dipukuli pria yang belum puas dengan pelayanannya itu.Viana tidak tahu, apa lagi yang harus dia lakukan. Semua gaya yang pernah dia coba bersama Teofilano sudah dia coba, Galla pun mengeluarkan cairan kentalnya. Tapi pria ini masih bilang belum puas.Setelah istirahat 4 jam, Viana kembali kepada benda yang sudah lemas itu. Sebenarnya sudah tidak bisa berdiri, tapi demi memuaskan Galla, Viana mau tak mau harus membuatnya berdiri.“Kenapa kamu memperlakukannya seperti pelacur?” Viana sesenggukan.“Kamu yang bilang padaku, aku boleh memberimu hukuman apa saja,” sahut Galla, tanpa beban perasaan.Alasan Galla menyuruh Viana keluar dari ruko agar tidak bertemu Teofilano lagi. Sebab itu Galla kecewa hari ini Viana menemui Teofilano di tempat l

    Last Updated : 2025-05-08
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 1. Hukuman Tak Masuk Akal dari Ceoku

    “Mulai sekarang kamu yang menggantikan posisi Lauren!”Rahang Viana jatuh mendengar hukuman tak masuk akal dari CEO-nyaーTeofilano Kwan, 34 tahun. Semua berawal karena Viana gagal menutupi pernikahan Teofilano dengan istri keduanya. Akibatnya, siang ini Viana dipanggil ke ruang kerja Teofilano.“Ke-kenapa Bapak menyuruh saya menggantikan posisi Bu Lauren?”Viana mengira, dirinya akan dipecat. Tapi sekarang, dia justru terkejut dengan permintaan Teofilano yang di luar nalarnya. Tapi, hal itu terlalu mustahil! Karena Viana sudah bersuami.“Kamu masih tanya kenapa?!” Teofilano benar-benar ingin melempar Viana ke mulut hiu.Semua karyawan di King International Club tahu, Teofilano sangat menyayangi Lauren, 27 tahun. Lauren adalah istri kedua Teofilano yang dinikahinya secara sembunyi–sembunyi 3 tahun lalu. Sementara istri pertamanya bernama Cintya, 34 tahun, yang merupakan anak semata wayang seorang mafia bernama Tiger.Karena kecerobohan Viana, Cintya memulangkan Lauren ke negara asaln

    Last Updated : 2025-03-05
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 2. Terpaksa

    Viana menangis, selain syok jatuh dari ketinggian 3 meter, dia juga trauma dengan sakit sekejab yang baru dia rasakan. Dia tidak menyangka, sesakit itu saat tubuh kekurangan oksigen akibat arteri karotis tertekan.“Apa aku membuatmu senang?” olok Teofilano.Beberapa saat lalu Teofilano menembak tali Viana hingga putus sesaat setelah kaki perempuan itu menggantung. Selain tahu Viana berubah pikiran, dia masih penasaran dengan Viana kenapa bisa begitu mirip dengan Lauren—perempuan yang pernah menolongnya.“Menyebalkan!”Teofilano tertawa, “Bagian mana yang menyebalkan, Viana?”Viana tahu, Teofilano tidak mungkin tulus menolongnya, “Saya nggak minta tolong sama Bapak! Kenapa Bapak tolong saya?!”“Ah ya, kamu benar. Kamu terlalu seksi, sampai aku tidak bisa berpikir.”Kepala Viana menunduk, ‘Kurang ajar!’Viana segera menutup pahanya yang dikonsumsi Teofilano.“Rey,” panggil Teofilano, tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun dari Viana.“Ya, Pak.”“Di mobil masih ada kondom kan?” Teofilano

    Last Updated : 2025-03-05
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 3. Bebas

    Viana lega, bebas dari Teofilano. Sore ini Viana minta tolong seseorang di depan swalayan untuk menelpon suaminya. Untuk menjemput, sebab ponsel, tas dan dompetnya tertinggal di KIC.Itu karena tadi Reynhart menyeretnya begitu saja dari ruang kerja Teofilano ke parkiran mobil.Viana mondar mandir, 20 panggilannya tidak terangkat satupun, “Angkat La, pliss!”“Viana?”Spontan Viana membalik badan, “Cherry!”Cherry heran melihat wajah Viana yang berantakan, dan seragam kerjanya tampak lusuh, “Kamu habis ngapain, Vi?”Debu di gudang kosong sangat tebal. Setelah Teofilano menembak tali yang menggantung Viana, perempuan itu jatuh dari ketinggian 3 meter dalam kondisi tengkurap, sebab itu seragamnya lusuh.“Ceritanya panjang. Aku balikin ponsel oma itu dulu ya.”Cherry melongo, tak sengaja matanya melihat ikat rambut Viana.***’“Siapa yang menelpon?”“Nggak tahu, nomor tak dikenal,” sahut Galla.Galla membalik ponselnya lalu jarinya kembali mencari bagian paling sensitif dari Jasmine, “Aku

    Last Updated : 2025-03-05
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 4. Bandit

    Wajah putih Viana semakin pucat melihat Teofilano yang menyusup masuk ke dalam rumahnya. Selain karena menyusup, dia pikir Teofilano masih di kantor polisi. Sepertinya dia tidak mengenal pria ini dengan baik.Orang yang selama ini dia hormati, segani, anggap baik, lebih tepat disebut bandit dari pada CEO King International Club.“Ba—bagaimana Bapak bisa masuk ke sini?” Viana melirihkan suaranya agar tidak membangunkan orang serumah.“Kamu tidak perlu tahu bagaimana caraku melakukannya. Yang perlu kamu tahu, mulai sekarang kamu akan mengangkat telpon jika ku telpon.”“Bapak tidak bisa mengancam—”Teofilano menarik tangan Viana, membuat perempuan itu jatuh ke dalam pelukannya, “Kalau aku mau, aku bisa membunuhmu dan semua orang di rumah ini!”Tubuh Viana mengigil, melihat Teofilano menyusup ke dalam rumah dengan begitu mudahnya, tidak ada pilihan bagi Viana selain mengiyakan.Teofilano menepuk pipi Viana, “Bagus, Viana.”Viana melihat Teofilano dengan santainya keluar melalui pintu bela

    Last Updated : 2025-03-05
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 5. Melawan Takut

    Adam dan Viana turut membungkuk, “Pagi, Pak.”Masih seperti biasa, Teofilano tidak menoleh atau menjawab saat di sapa. Tapi pagi ini dia tidak menjawab karena tidak suka melihat Viana dipegang – pegang Adam.Tak lama, telpon kembali berdering. Viana pura – pura ke Toilet karena tahu yang menelpon 201, Teofilano. Sayang, baru saja kembali dari Toilet. Rafa membawa kabar buruk.“Vi, disuruh ke ruangan Bapak,” ujar Rafa.Rahang Viana jatuh, dia pikir sudah lolos dari Teofilano, ternyata malah disuruh menemuinya.Viana gugup, di depan sekretaris Teofilano, “Bapak memintaku menemuinya.”“Ya, masuk aja.”Tidak ada karyawan rendahan seperti Viana yang masuk ruangan CEO. Tapi semua orang tahu, kemarin Viana membuat kesalahan fatal.Selama 5 bulan bekerja di KIC, baru kali ini Viana tahu ruangan Teofilano. Ruangan segi empat dengan dinding kaca menghadap parkiran.“Bapak panggil saya?” jantung Viana berdetak tidak normal ditatap manik hitam Teofilano.“Ya, sini.”Viana menolak duduk di pangkua

    Last Updated : 2025-03-05

Latest chapter

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 106. Sampai Puas

    “Aku belum puas,” ucap Galla.Viana menangis disuruh melayani Galla sampai puas, sebagai hukuman karena menemuni Teofilano dan membuat pria itu keracunan makanan.Viana menyerah, dari tadi siang Galla bilang tidak puas. Tubuh Viana sakit semua karena dipukuli pria yang belum puas dengan pelayanannya itu.Viana tidak tahu, apa lagi yang harus dia lakukan. Semua gaya yang pernah dia coba bersama Teofilano sudah dia coba, Galla pun mengeluarkan cairan kentalnya. Tapi pria ini masih bilang belum puas.Setelah istirahat 4 jam, Viana kembali kepada benda yang sudah lemas itu. Sebenarnya sudah tidak bisa berdiri, tapi demi memuaskan Galla, Viana mau tak mau harus membuatnya berdiri.“Kenapa kamu memperlakukannya seperti pelacur?” Viana sesenggukan.“Kamu yang bilang padaku, aku boleh memberimu hukuman apa saja,” sahut Galla, tanpa beban perasaan.Alasan Galla menyuruh Viana keluar dari ruko agar tidak bertemu Teofilano lagi. Sebab itu Galla kecewa hari ini Viana menemui Teofilano di tempat l

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 105. Bukan Susu

    Viana akhirnya turun, karena Galla mengatakan Jasmine ingin beli sandal.“Kak Jasmine beli sandal banyak buat apa?” Viana heran Jasmine pesan 500 sandal.“Mau bagi-bagi ke anak yatim piatu.”Viana tampak berpikir, apa sandal ini tidak kegedean di kaki mereka?Detik kemudian Viana bodo amat, yang penting dagangannya laku.“Makasih Kak, Jas.” Viana tersenyum lebar setelah melihat bukti transferan Jasmine. Seketika rasa cemburunya kepada perempuan itu lenyap.“Aku kasih bonus satu buat Kak Jasmine. Kakak pake ukuran berapa?”“Nggak usah, Vi. Sandalku udah banyak di rumah.”“Gitu?”“Iya.” Jasmine mengulas senyum palsu.Jasmine sudah pergi, sementara Viana mempacking sandal-sandal itu. Viana baru tahu kalau Jasmine cucu PT Emas Laut. Perusahaan yang menjual mutiara, baik mutiara laut maupun air tawar. Tidak hanya dalam bentuk perhiasan tapi juga sebagai bahan kosmetik tertentu.Viana menelpon kurir langganannya, untuk mengantar barang itu ke rumah Jasmine. Karena kata Jasmine, dia akan meng

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 104. Susu Kadaluarsa

    Sudah 3 hari Galla belum pulang dari rumah sakit. Viana semakin tidak tenang dan merasa bersalah. Siang ini dia menelpon Daffy. Karena hanya dari pria itulah dia bisa mendapat informasi.Sementara Vonny, Gustav dan Michael, meskipun di rumah tak memberinya informasi apa-apa. Mereka kembali menganggapnya sebagai makluk tak kasat mata.“Ya, Vi?”“Gimana kabar Galla?” tanya Viana lemas, karena sudah 3 hari pula dia tidak makan karena ingin menghukum diri sendiri.“Udah mendingan.”“Bisa aku bicara dengannya?”Sudah 3 hari ini Viana tidak mendengar suara Galla karena pria itu menolak berbicara dengannya. Viana sesengukan, apa yang sudah dia lakukan kepada pria itu?Viana merasa sangat bersalah. Mau Galla hukum apapun dia siap asal masalah selesai.“Ya udah nggak apa kalau dia masih belum mau bicara denganku. Aku ingin tahu keadaannya, apa perutnya masih nyeri? Masih muntah, diare? Aku ingin menengoknya, tapi takut nggak dibolehin masuk sama mama dan takut Galla gak mau ku temui.”Hati Vian

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 103. Keracunan Makanan

    Viana tidak tahu jam berapa Galla pulang. Tahu-tahu pria itu sudah ada di sampingnya. Viana bangun karena sudah pukul 5 pagi.Seperti biasa, dia mengerjakan pekerjaan rumah sebisanya. Mulai dari mencuci baju kotor yang setiap hari menggunung, untung saja ada mesin cuci dan pengering, sehingga Viana hanya butuh 80 menit untuk menyelesaikannya.Sembari menunggu, Viana memasak nasi atau mashed potato seperti pagi ini. Kemudian setrika baju yang kemarin kering, nyapu ngepel lantai 1 hingga pukul 7 pagi baru usai.Viana menata sarapan di meja. Mashed potato, sosis sapi bakar, roti, selai, jus jeruk, susu pasteurisasi, dan air putih.Viana mengambil mashed potato dan sosis untuknya lalu pergi ke gudang. Sembari sarapan, dia membuka olshopnya. Viana tercengang, melihat ada yang order sandal 1.500 pcs. Masalahnya, customer itu belum pernah order.Viana kucek-kucek matanya, barang kali 150 pcs, bukan 1.500 pcs. Dia membalas chat pelanggan itu untuk memastikan jumlahnya. Ternyata pembeli itu me

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 102. Upah Tidur

    Viana terpaksa mengemas barangnya, karena Galla tak mengijinkan dia datang ke ruko ini lagi. Semua itu gara-gara Teofilano menfitnat Mr Fox kalau pria itu sering datang ke sini.“Kenapa tidak kamu katakan ruko ini milikmu?!” geram Teofilano.“Karena ruko ini memang bukan milikku! Viana tak kalah geram.“Tapi aku beli ruko ini untukmu. Inilah upahmu tidur denganku.”Viana diam sejenak, sebelum akhirnya membalas. ”Jadi kamu ingin aku bilang pada Galla kalau ruko ini milikku, hasil dari tidur denganmu?”“Ya! kalau kamu berani. Tapi kalau tidak berani, beritahu Galla kamu Stevanie Laurencia King, anak Nit Kit. Itulah identitasmu. Tidak ada yang tidak bisa kamu beli dengan identitas itu!”“Aku bukan Stevanie Laurencia King!”“Kamu Stevanie Laurencia King! Dan kamu sudah menjadi milikku sebelum kamu lahir!”“Kamu gila … benar-benar gila.”“Karena itu jangan pergi, supaya aku tidak merebutmu dengan caraku.”Viana membatu. Entah kenapa saat ini dia merasa Teofilano tidak cinta padanya, tapi t

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 101. Bertemu di Tempat SPA

    Vonny memejamkan mata. Menikmati alunan music yang menenangkan jiwa dan pikiran, aroma terapi yang menyegarkan tubuh, dan nikmatnya pijatan terapis favoritnya.“Ibu lama nggak datang ke sini, saya kira pindah ke tempat lain.”“Nggak sempet, Deb,” sahut Vonny kepada Debora—terapis favoritnya“Gimana kabar, Ibu? Baik-baik saja?”“Ada baik, ada enggak.”Debora tertawa. “Mikirin Bapaknya apa anaknya?”“Dua-duanya. Tapi Bapaknya udah sembuh sekarang, nggak berani keluar kota bawa cewek lagi setelah aku coba bunuh diri waktu itu. Anaknya yang belum.”Vonny memang sering curhat dengan terapis favoritnya ini.“Belum pisah sama istrinya yang bermasalah itu?” Debora memang mengingat semua cerita client-clientnya.“Belum. Makin hari aku makin nggak ngerti sama jalan pikirnya. Entah apa yang dilihat dari perempuan itu, sudah diselingkuhi 2 kali masih aja mau, kayak nggak ada perempuan lain. Aku sampe nggak berani ketemu temen atau saudara, takut ditanya macem-macem,” curhat Vonny.Sebenarnya, Gal

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 100. Identitasnya di Kembalikan.

    Viana terkejut melihat mobil Teofilano masih ada di ruko. Dia membuka pintu ruko dengan kunci duplikat yang biasanya dibawa Ivana dan Ilyasa. Sementara kunci aslinya, yang biasa dia bawa dibawa Teofilano.Viana naik ke lantai 2, mulutnya mengangga, melihat lantai 2 disulap seperti rumah. Triplek penyekat kamar dan kasur busa hilang. Diganti sofa busa yang muat untuk 2 orang, meja, karpet dan lampu berdiri.Entah kenapa Viana merasa ruko ini homy. Viana segera membuang pikiran buruknya. Ruko ini memang punya kenangan, pertemanannya dengan Mr Fox dan percintaannya kemarin pagi dengan Teofilano, tapi bukan untuk dikenang.Viana mendengar kran menyala, artinya pria itu di kamar mandi. Viana kembali ke bawah, dia menyiapkan pesanan sembari mengirim pesan kepada Galla.Viana : Aku minta maaf sudah berpikiran jelek ke kamu. Aku akan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.Pesan Viana terkirim tepat saat ada tangan kurang ajar memeluknya dari belakang.“Udah dari tadi?” tanya Teofilano.“Bar

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 99. Merasa Buruk

    “Viana.”“Jasmine.”Mereka berjabat tangan usai Galla mengenalkan Jasmine kepada Viana. Viana terkejut, karena pernah melihat perempuan ini sebelumnya. Perempuan inilah yang hari itu dia lihat di toko buku horizon.2,5 tahun lalu, Viana disuruh beli kalender khusus oleh kepala marketing KIC. Dia pergi ke toko buku horizon dan melihat seorang wanita cantik bergelayut manja di lengan Galla. Meski Viana tidak tahu hubungan mereka, tapi dari cara perempuan itu bergelayut, Viana merasa ada hubungan istimewa diantara mereka berdua.Viana menelpon Galla saat itu, berpura-pura menanyai keberadaan pria itu. Galla mengatakan dirinya ada di kantor padahal ada di toko buku horison. Viana menangis dan kembali ke KIC dengan mood buruk. Dia tidak menyangka ada orang ketiga dalam rumah tangganya.Itu sebabnya saat Agung—sopir Cintya tiba-tiba mengatakan mereka sudah ada di parkiran, Viana marah kepada Agung karena moodnya sudah buruk sejak awal. Akhirnya Lauren tak punya waktu untuk keluar dari ruang

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 98. Bertemu Jasmine

    Mereka masuk ke sebuah restoran. Vonny bingung menentukan menu yang akan mereka makan bersama.“Pa, kamu mau makan apa? Ayam? Sapi?” tanya Vonny.“Apa aja, Ma.”“Michael, Reyna, Galla, mau makan apa kalian?” lanjut Vonny, sengaja tak menyebut Viana.Viana pun peka, tahu Vonny tak menginginkan dirinya ikut makan bersama mereka. Dia membuka ponsel untuk mengecek olshopnya, barang kali ada order lagi.Semua satu suara dengan Gustav, makan apa saja boleh. Viana merasa Vonny beruntung. Punya anak dan suami yang nurut dan sangat sayang padanya. Entah apa yang dilakukan Ibu mertuanya itu, dia seperti kepala di rumah ini.Jika Vonny bilang A, semua akan A. Vonny bilang B, semua akan B. Viana sekarang tahu arti Vonny di mata suami dan anak-anaknya. Jujur Viana suka melihat rumah tangga seperti ini.Vianapun juga ingin punya suami dan anak-anak nurut seperti itu suatu hari nanti, jika diijinkan.Tak terasa pesanan mereka datang. Vonny mengisi piring Gustav. Michael mengisi piring Reyna. Viana m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status