Nggak terasa udah hampir 150 bab. Season satu ini beberapa bab lagi tamat dan lanjut ke season dua. Terus ikuti perjalanan si pelakor Viana ya, karena di season dua tidak sekeras season pertama. Seoson dua Viana menikah dengan Teofilano dan berjuang mempertahankan rumah tangganya dengan pria itu.Karena dia tidak mau gagal lagi.Tapi mampukah Viana mempertahankan cintanya saat pernikahannya diuji karma?
Viana mengalami semacam PTSD setelah disiksa Cintya, Jasmine, dan Vonny waktu itu. Trauma berat itu yang membuatnya agak sedikit hilang ingatan. Namun akan ingat kembali, bisa membedakan mana nyata mana halusinasi setelah keadaan tenang.Hari ini hal itu muncul karena dia melihat pemicunya yaitu pisau Reyhart yang tadi digunakan untuk membuka sedikit bahu Teofilano, agar bisa mengambil peluru yang lumayan dalam.Tidak terasa 15 menit sudah sejak darah Viana pertama kali diteteskan perlahan ke tubuh Teofilano.Saat ini, Dokter Andrew dan Stevi—kepala perawat rumah sakit Luigi yang sedari tadi menunggui Teofilano untuk mengawasi ada keluhan apa tidak setelah transfusi, akhirnya tenang.“Tekanan darah, nadi, dan nafas Tuan Teo normal.”Tidak hanya Viana, semua karyawan KIC shiff pagi yang saat ini berjejal di dalam dan ruang kerja Teofilano ikut senang.Ada yang mengekspresikan lewat tepuk tangan memuji kesigapan Dokter Andrew, teamnya, Reynhart dan Viana yang berhasil menyelamatan kondis
Teofilano mendekati Viana hingga tersisa setengah meter jarak di antara mereka. Teofilano memindai Viana dengan manik hitamnya. Seperti mimpi melihat Viana. Apakah masih ada yang tersisa dari hidupnya?Teofilano benar-benar tidak percaya Viana masih hidup dan baik-baik saja. Padahal sudah 99 hari Viana diculik Hose atas suruhan Cintya. Bahkan dia dikirimi videonya saat Viana disiksa Cintya, Jasmine, dan Vonny. Sebab itu dia pikir Viana sudah mati dan percaya ucapan Cintya beberapa saat lalu kalau Viana dimutilasi.Karena di video itu Jasmine menggores pisau ke wajah Viana dan Cintya mencolokkan rokoknya ke lukanya. Sementara Vonny menyemangati mereka untuk menyiksa sampai mati agar suami mereka tidak diganggu oleh pelakor itu.Meskipun Teofilano tidak menyangka Viana bisa selamat dari siksaan itu, dia lebih tidak menyangka Viana bisa menari belly dance dengan sangat indah pula. Bagaimana bisa dia tidak tahu hal itu padahal sudah bertahun-tahun dekat dengan Viana.“Kamu bisa menari bel
Cintya datang ke markas Teofilano ditemani asisten pribadinya—Hose. Dari jauh dia bisa melihat Teofilano duduk di kursinya sembari merokok, menatap langkahnya.“Aku menyuruhmu tidak membawa anak buah, kenapa kamu membawanya?”Cintya tahu, dibalik suara tenangnya Teofilano ada ancaman yang lebih mengerikan. Karena itu dia tak mau lama-lama di sini.“Karena dia takut kamu membalasku!”Teofilano tertawa. “Suruhlah dia pergi, aku menginginkanmu.”“Kurang ajar!” Hose terprovokasi ucapan dan bahasa Teofilano.Teofilano cekikikan melihat gusar di wajah Hose. ‘Apa tidak ada perempuan lain sampai dia menginginkan Cintya?’Berbeda dengan Hose, Cintya tahu Teofilano tidak bersungguh dengan kata-katanya.“Cepat katakan! Apa maumu?!” desak Cintya. Berusaha tenang meskipun gugup karena dia dan Hose tidak diperbolehkan membawa senjata.Cintya tidak tahu ayahnya membututinya karena merasa tidak tenang Cintya dipanggil Teofilano dan melarang membawa anak buah, setelah kejadian beberapa hari ini.“Suru
Viana baru tersadar dari termangunya. Dia tidak tahu bagaimana saat ini sudah berada dalam pelukan Galla, pistolnya di rebut pria itu dan Galla menembak salah satu anak buah Teofilano. Rasanya semua terjadi dalam sekedip mata.“Galla, kenapa membunuhnya?” tanya Viana antara percaya dan tidak percaya dengan pria yang saat ini memeluknya.“Karena aku bukan Galla, Sayang.”"Hose?" Viana menangis sesenggukan, pucat pasi takut setengah mati melihat pria yang memeluknya memang bukan Galla. Pantas saja dia ragu sejak awal. Karena Galla yang dia kenal pria baik, tidak mungkin membunuh orang.“Apa topengku bagus?”Viana tak menjawab. Hanya menangis, ingin Teofilano datang detik ini juga. Viana semakin kelu ketika pria itu mencium lehernya dengan menodongkan pistol di pinggang.“Bagaimana kalau kita bersenang-senang di hotel?”Viana menggeleng, dia jijik tubuhnya disentuh pria lain selain Galla dan Teofilano.“Kenapa? Kamu takut aku tidak bisa menyenangkanmu?”“Bu—bukan begitu?”“Tapi apa?”“Ak
Dorr!“Felix!” jerit Viana melihat Felix tertembak dadanya. Viana mengigit tangan Galla sampai pria itu melepaskannya. Lalu berlari ke arah Felix yang sudah ambruk ke aspal.“Felix, bertahanlah!” Tangis Viana, takut Felix tidak selamat karena tubuh bodyguardnya itu bergetar.“Nona, maafkan saya. Sepertinya mulai malam ini saya tidak bisa melindungi anda lagi,” kata Felix terbata-bata.Tangis Viana semakin kencang, tidak siapa kehilangan Felix.“Jangan berkata seperti itu, Felix. Aku akan membawamu ke Dokter, bertahanlah!”Felix menggeleng. Menatap mata Viana dan mengenggam tangannya, memohon kepada perempuan yang bertahun-tahun dijaganya itu.“Tidak Nona, apapun yang terjadi jangan keluar dari mansion.”“Aku tidak peduli! Kamu harus selamat!”Felix merasakan tubuhnya mengigil. Dia melihat orang-orang itu sudah masuk ke mansion semua. Dia memberikan pistolnya kepada Viana karena masih ada Galla yang memperhatikannya layaknya psikopat.“Nona, kalau dia menyakitimu, jangan ragu menembakny
“Aku mengusirnya dari pantai itu. Dia marah dan malu saat itu,” aku Teofilano. Tersenyum kecut mengenang sikap buruknya ke Lauren.“Serius, Pak?” tanya Reynhart, tak percaya. Pasalnya, bos ini kelemahannya perempuan cantik. Karena itu di KIC bertabur perempuan-perempuan cantik nan seksi. Karena setiap ada cewek cantik kalau tidak diajak ONS ya dijadikan karyawati, seperti Linda.Hanya Viana saja yang tragis, tidak diajak ONS atau dijadikan karyawatinya tapi dijadikan pengganti Lauren.“Serius. Ironisnya, dua hari setelah itu aku kena hipnotis dan dia menolongku. Ponsel, dompet, kunci mobil sudah kuserahkan ke penghipnotis itu. Sampai sekarang aku nggak bisa bayangin kalau Lauren tidak menolongku. Karena semua dokumen tanah keluargaku yang 2.000 hektar itu ada di mobil, dan flashdisk data wali murid INS—Inggo National School juga ada di sana.”Reynhart melongo, ngilu merasakan jika aset dan daftar wali murid itu hilang. Aset masih ok hilang, tapi kalau daftar wali murid INS hilang bahka