Share

Michael dan Jordan

Jordan memilih restaurant Akira Back−restoran bintang 5 yang berada di Setiabudi. Mereka mengusung konsep makanan khas Jepang yang digabungkan dengan makanan khas Korea. Menu favorit di sini adalah Pizza Tuna, AB Tacos, Miso Black Cod dan Crispy Kalbi Roll. Tentu saja, rasa lezat khas hasil fusion yang kreatif ini tidak mungkin ditemukan di restoran lain. Michael dan Jordan masuk ke dalam restaurant, langsung menuju ruangan VIP, pria itu tidak akan mau berada di keramaian dan bertemu dengan banyak orang tidak penting. Jordan sangat mengerti itu.

“Masuklah, aku mau ke kamar mandi.” Jordan menepuk pundak Michael. Pria itu tidak menjawab, ia langsung duduk di depan meja membuka dua kancing bagian atas dari kemejanya. Seorang pelayan wanita berjalan mendekat.

“Selamat malam, Tuan. Silakan pesanan Anda.” Waitress menyerahkan tap kepada Michael agar pria itu bisa memilih menu dan memesan. Michael mengambil tap dan mulai menggeserkan layar untuk memesan makanan, tetapi ia tidak tahu apa yang akan dipesan karena pria itu tidak pernah melakukannya.

“Biarkan adikku yang memesan.” Michael mengembalikan tap pada waitress.

“Baiklah.” Wanita itu menunduk dan meninggalkan Michael yang memainkan ponselnya.

Jordan keluar dari kamar mandi dan bertemu dengan seorang wanita dengan postur sempurna dengan menggunakan pakaian sangat seksi untuk memperlihatkan tubuh proporsionalnya. Cleya−putri tunggal seorang pengusaha dan juga model yang telah go internasional.

“Hai, Jordan,” sapa wanita dengan kulit putih bersih itu.

“Hai, apa yang kamu lakukan di sini?” Jordan tersenyum.

“Aku menemani papa dan mama bertemu klien.” Cleya tersenyum cantik dengan bibir merah merona.

“Bagaimana dengan dirimu?” tanya Cleya.

“Aku mengajak Michael jalan-jalan dan makan malam.” Jordan tersenyum, ia memperhatikan Cleya dan berpikir, wajar jika Michael menyebut wanita itu sebagai penggoga dengan pakaian begitu minim.

“Apakah kamu bersama Michael?” tanya Cleya bersemangat.

“Ya, aku harus pergi sekarang. Michael bukan tipe pria yang sabar.” Jordan melewati Cleya.

“Jordan, tunggu.” Cleya menahan tangan Jordan.

“Ada apa?” Pria itu menarik tangannya.

“Apa aku boleh bergabung bersama kalian?” tanya Cleya lembut.

“Aku tidak tahu, kamu bisa bertanya pada Michael.” Jordan melanjutkan langkah kakinya dan berjalan menuju ruangan yang telah ia pesan. Cleya mengikuti dengan semangat.

Aku rasa El tidak akan suka ini.” Jordan tersenyum.

“Kenapa kamu sangat lama?” Michael menatap tajam pada Jordan.

“Apa saudaraku tidak bisa memesan makanan?” Jordan tersenyum.

“Silakan, Tuan.” Waitres memberikan tap pada Jordan.

“Terima kasih.” Pria itu tersenyum ramah berbeda dengan Michael yang bahkan tidak bisa mengucapkan terima kasih.

“Halo Mich.” Cleya tersenyum cantik menebarkan pesona yang menggoda. Tidak ada jawaban dari Michael, ia hanya melirik sekilas pada Cleya untuk memastikan wanita yang berani menyapa dirinya.

“Apa aku boleh bergabung?” tanya Cleya.

“Kami hanya punya dua kursi,” jawab Michael tanpa melihat Cleya.

“Maaf, Cleya. Kami tidak bisa mengundang kamu bergabung.” Jordan tersenyum.

“Baiklah, aku permisi.” Cleya memaksakan diri untuk tersenyum dan keluar dari ruangan Michael.

“Apa kamu tidak tertarik dengan Cleya?” tanya Jordan yang menyerahkan tap pada pelayan.

“Mama tidak pernah berpakaian seperti itu.” Michael meletakkan ponsel di atas meja.

“Hey, Cleya masih muda dan mama sudah punya dua putra dewasa.” Jordan tersenyum.

“Aku sudah melihat foto-foto mama dari kecil hingga hari ini dan mama selalu memakai pakaian sopan serta panjang.” Michael menatap kearah Jordan.

“Tidak ada lagi wanita seperti mama di zaman seperti ini.” Jordan meneguk air putih yang ada di atas meja.

“Ah ada, wanita beragama Islam,” lanjut Jordan.

“Mereka bahkan menutupi seluruh tubuhnya. Ada yang hanya memperlihatkan mata saja.” Jordan tersenyum.

“Aku tidak perduli dengan agama mereka selama wanita itu seperti mama, aku akan suka,” ucap Michael.

“Ketika kamu jatuh cinta, semua standard yang kamu cari akan hilang seketika.” Jordan melihat beberapa pelayan membawa pesanan mereka.

“Baiklah, aku sangat ingin jatuh cinta.” Michael memperhatikan makanan yang mulai tertata di atas meja.

“Jika sudah jatuh cinta, belajarlah memilih menu sendiri.” Jordan tersenyum.

“Istriku yang akan melakukan itu.” Michael melirik Jordan yang hanya bisa menggelengkan kepalanya.

“Kamu benar-benar seorang raja yang harus dilayani.” Jordan tersenyum.

“Sebaiknya kamu menikah dengan seorang pembatu rumah tangga atau seorang pelayan.” Jordan tertawa dan mendapatkan tatapan tajam dari Michael.

“Apa itu lucu?” tanya Michael.

“Aku sangat lapar.” Tangan Jordan segera mengambil makanan. Dia tahu pria di depannya tidak bisa diajak bercanda.

Cleya terlihat kesal. Dia berjalan cepat kembali ke ruangan orang tuanya. Wanita itu selalu mendapat penolakan dari Michael−pria dingin yang sangat sulit untuk dicairkan. Tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan pria terkaya di Indonesia itu. Model cantik menghempaskan bokongnya dengan kasar di kursi. Wajah yang ditekuk dan bibir manyun. Jari-jari Cleya memainkan garpu dan sendok dengan kasar.

“Ada apa, Sayang?” tanya Nyonya Meylan ketika melihat wajah putrinya yang cemberut.

“Pa, bisakah aku dijodohkan dengan Michael?” Cleya menatap pada Rudi Hartono.

“Apa Michael Hardianto?” tanya Tuan Rudi.

“Ya. Siapa lagi kalau bukan dia? Pria tampan dan kaya yang diidolakan semua wanita di Indonesia hingga mancanegara.” Cleya terlihat kesal.

“Apakah kecantikan dan kepopuleran seorang Cleya tidak bisa menaklukkan Michael?” Nyonya Meylan mengusap kepala Cleya.

“Michael bahkan tidak melihat diriku.” Tangan Cleya meremas tisu yang ada di atas meja.

“Habiskan makanan kamu, Papa akan berbicara dengan Hardianto.” Tuan Rudi Hartono tersenyum.

“Terima kasih, Pa. Aku mau jadi kekasih dan calon istri Michael.” Cleya bersemangat.

“Apa kamu bertemu dengan Michael?” tanya Nyonya Meylan.

“Ya, dia bersama Jordan di ruangan paling ujung,” Cleya memakan makanannya dengan anggun.

“Jika tidak mendapatkan Michael, kenapa kamu tidak mendekati Jordan saja?” Nyonya Meylan tersenyum.

“Ma, Jordan punya banyak teman kencan dan itu membedakan dia dengan Michael.” Cleya tersenyum.

“Jordan hanya bermain bersama mereka dan tidak benar-benar berkencan,” ucap papa Cleya.

“Bagaimana Papa tahu?” tanya Cleya penasaran.

“Semua wanita yang dekat dengan Jordan tidak ada yang dia sentuh, bukankah itu sama artinya tidak ada harapan untuk mendapatkan Jordan?” Mama Cleya tersenyum.

“Jordan hanya berpura-pura menjadi seorang playboy,” ucap Cleya.

“Benar, Sayang. Kamu adalah wanita cerdas lulusan luar negeri.” Nyonya Meylan tersenyum.

“Mama benar, hanya aku yang pantas menjadi menantu keluarga Hardianto.” Cleya tersenyum lebar.

Cleya Hartono, wanita keturunan Tionghoa dengan kulit putih bersih dan seorang model internasional, sejak kuliah serta meniti karir Cleya tinggal di luar negeri dan bertemu dengan Michael ketika perayaan ualng tahun perusahaan milik Hardianto. Pertemuan pertama yang membuat wanita itu langsung jatuh cinta pada pria dingin dan tampan bernama Michael Hardianto−orang terkaya di Indonesia. Sejak saat itu, Cleya tidak mau lagi kembali ke luar negeri.

Cleya adalah salah satu dari banyak wanita yang jatuh cinta pada Michael. Wajah tampan dan sikap dingin yang selalu terpampang di majalah bisnis membuat banyak orang mengaguminya. Di usia yang tidak muda lagi Michael masih melajang dan tidak pernah terdengar gossip pria itu memiliki kekasih.

Hari-hari Michael dihabiskan untuk bekerja, ia tidak mau mengalami kerugian apalagi kehilangan harta hanya karena melakukan kegiatan yang tidak menghasilkan uang. Pria itu bahkan sangat jarang pergi liburan, meskipun memiliki banyak uang tidak membuat dirinya menjalani kehidupan yang berfoya-foya dan tidak berguna. Michael lebih suka memanfaatkan liburannya dengan tetap bekerja dan mengembangkan usahanya di seluruh Indonesia hingga manca Negara. Kehidupan pencintaan pun dia lupakan sehingga hampir tidak pernah memandang wanita mana pun di dekatnya.

Keluarga Rudi Hartono menyelesaikan makan malam bersama. Mereka melakukan pembayaran dan bersiap meninggalkan restaurant. Cleya bisa melihat Jordan dan Michael yang berjalan menuju tempat parkir. Wanita itu tersenyum. Dia bisa memilih salah satu dari pria tampan dan kaya, walaupun pesona sang kakak jauh lebih tinggi dari adiknya.

“Pertama aku inginkan Michael. Jika gagal, Jordan pun boleh.” Cleya memperhatikan mobil yang telah menyala.

“Apa yang membuat kamu tersenyum?” tanya Nyonya Meylan.

“Melihat dua pangeran tampan dengan kuda besi mewah.” Cleya menujukkan ke arah mobil Jordan dan Michael.

“Ohh.” Nyonya Meylan tersenyum.

“Mama heran. Mereka memiliki ketampanan dan aura yang berbeda.” Mama Cleya memperhatikan dua pria tampan dan tinggi yang telah memasuki mobil.

“Hm.” Cleya menghardik pundaknya.

“Ayo kita pulang.” Tuan Rudi berjalan menuju tempat parkir diikuti anak dan istrinya. Mobil Michael dan Jordan telah menjauh meninggalkan restaurant.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status