Share

Michael dan Jordan

Penulis: Fit Tree Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-18 11:32:45

Jordan memilih restaurant Akira Back−restoran bintang 5 yang berada di Setiabudi. Mereka mengusung konsep makanan khas Jepang yang digabungkan dengan makanan khas Korea. Menu favorit di sini adalah Pizza Tuna, AB Tacos, Miso Black Cod dan Crispy Kalbi Roll. Tentu saja, rasa lezat khas hasil fusion yang kreatif ini tidak mungkin ditemukan di restoran lain. Michael dan Jordan masuk ke dalam restaurant, langsung menuju ruangan VIP, pria itu tidak akan mau berada di keramaian dan bertemu dengan banyak orang tidak penting. Jordan sangat mengerti itu.

“Masuklah, aku mau ke kamar mandi.” Jordan menepuk pundak Michael. Pria itu tidak menjawab, ia langsung duduk di depan meja membuka dua kancing bagian atas dari kemejanya. Seorang pelayan wanita berjalan mendekat.

“Selamat malam, Tuan. Silakan pesanan Anda.” Waitress menyerahkan tap kepada Michael agar pria itu bisa memilih menu dan memesan. Michael mengambil tap dan mulai menggeserkan layar untuk memesan makanan, tetapi ia tidak tahu apa yang akan dipesan karena pria itu tidak pernah melakukannya.

“Biarkan adikku yang memesan.” Michael mengembalikan tap pada waitress.

“Baiklah.” Wanita itu menunduk dan meninggalkan Michael yang memainkan ponselnya.

Jordan keluar dari kamar mandi dan bertemu dengan seorang wanita dengan postur sempurna dengan menggunakan pakaian sangat seksi untuk memperlihatkan tubuh proporsionalnya. Cleya−putri tunggal seorang pengusaha dan juga model yang telah go internasional.

“Hai, Jordan,” sapa wanita dengan kulit putih bersih itu.

“Hai, apa yang kamu lakukan di sini?” Jordan tersenyum.

“Aku menemani papa dan mama bertemu klien.” Cleya tersenyum cantik dengan bibir merah merona.

“Bagaimana dengan dirimu?” tanya Cleya.

“Aku mengajak Michael jalan-jalan dan makan malam.” Jordan tersenyum, ia memperhatikan Cleya dan berpikir, wajar jika Michael menyebut wanita itu sebagai penggoga dengan pakaian begitu minim.

“Apakah kamu bersama Michael?” tanya Cleya bersemangat.

“Ya, aku harus pergi sekarang. Michael bukan tipe pria yang sabar.” Jordan melewati Cleya.

“Jordan, tunggu.” Cleya menahan tangan Jordan.

“Ada apa?” Pria itu menarik tangannya.

“Apa aku boleh bergabung bersama kalian?” tanya Cleya lembut.

“Aku tidak tahu, kamu bisa bertanya pada Michael.” Jordan melanjutkan langkah kakinya dan berjalan menuju ruangan yang telah ia pesan. Cleya mengikuti dengan semangat.

Aku rasa El tidak akan suka ini.” Jordan tersenyum.

“Kenapa kamu sangat lama?” Michael menatap tajam pada Jordan.

“Apa saudaraku tidak bisa memesan makanan?” Jordan tersenyum.

“Silakan, Tuan.” Waitres memberikan tap pada Jordan.

“Terima kasih.” Pria itu tersenyum ramah berbeda dengan Michael yang bahkan tidak bisa mengucapkan terima kasih.

“Halo Mich.” Cleya tersenyum cantik menebarkan pesona yang menggoda. Tidak ada jawaban dari Michael, ia hanya melirik sekilas pada Cleya untuk memastikan wanita yang berani menyapa dirinya.

“Apa aku boleh bergabung?” tanya Cleya.

“Kami hanya punya dua kursi,” jawab Michael tanpa melihat Cleya.

“Maaf, Cleya. Kami tidak bisa mengundang kamu bergabung.” Jordan tersenyum.

“Baiklah, aku permisi.” Cleya memaksakan diri untuk tersenyum dan keluar dari ruangan Michael.

“Apa kamu tidak tertarik dengan Cleya?” tanya Jordan yang menyerahkan tap pada pelayan.

“Mama tidak pernah berpakaian seperti itu.” Michael meletakkan ponsel di atas meja.

“Hey, Cleya masih muda dan mama sudah punya dua putra dewasa.” Jordan tersenyum.

“Aku sudah melihat foto-foto mama dari kecil hingga hari ini dan mama selalu memakai pakaian sopan serta panjang.” Michael menatap kearah Jordan.

“Tidak ada lagi wanita seperti mama di zaman seperti ini.” Jordan meneguk air putih yang ada di atas meja.

“Ah ada, wanita beragama Islam,” lanjut Jordan.

“Mereka bahkan menutupi seluruh tubuhnya. Ada yang hanya memperlihatkan mata saja.” Jordan tersenyum.

“Aku tidak perduli dengan agama mereka selama wanita itu seperti mama, aku akan suka,” ucap Michael.

“Ketika kamu jatuh cinta, semua standard yang kamu cari akan hilang seketika.” Jordan melihat beberapa pelayan membawa pesanan mereka.

“Baiklah, aku sangat ingin jatuh cinta.” Michael memperhatikan makanan yang mulai tertata di atas meja.

“Jika sudah jatuh cinta, belajarlah memilih menu sendiri.” Jordan tersenyum.

“Istriku yang akan melakukan itu.” Michael melirik Jordan yang hanya bisa menggelengkan kepalanya.

“Kamu benar-benar seorang raja yang harus dilayani.” Jordan tersenyum.

“Sebaiknya kamu menikah dengan seorang pembatu rumah tangga atau seorang pelayan.” Jordan tertawa dan mendapatkan tatapan tajam dari Michael.

“Apa itu lucu?” tanya Michael.

“Aku sangat lapar.” Tangan Jordan segera mengambil makanan. Dia tahu pria di depannya tidak bisa diajak bercanda.

Cleya terlihat kesal. Dia berjalan cepat kembali ke ruangan orang tuanya. Wanita itu selalu mendapat penolakan dari Michael−pria dingin yang sangat sulit untuk dicairkan. Tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan pria terkaya di Indonesia itu. Model cantik menghempaskan bokongnya dengan kasar di kursi. Wajah yang ditekuk dan bibir manyun. Jari-jari Cleya memainkan garpu dan sendok dengan kasar.

“Ada apa, Sayang?” tanya Nyonya Meylan ketika melihat wajah putrinya yang cemberut.

“Pa, bisakah aku dijodohkan dengan Michael?” Cleya menatap pada Rudi Hartono.

“Apa Michael Hardianto?” tanya Tuan Rudi.

“Ya. Siapa lagi kalau bukan dia? Pria tampan dan kaya yang diidolakan semua wanita di Indonesia hingga mancanegara.” Cleya terlihat kesal.

“Apakah kecantikan dan kepopuleran seorang Cleya tidak bisa menaklukkan Michael?” Nyonya Meylan mengusap kepala Cleya.

“Michael bahkan tidak melihat diriku.” Tangan Cleya meremas tisu yang ada di atas meja.

“Habiskan makanan kamu, Papa akan berbicara dengan Hardianto.” Tuan Rudi Hartono tersenyum.

“Terima kasih, Pa. Aku mau jadi kekasih dan calon istri Michael.” Cleya bersemangat.

“Apa kamu bertemu dengan Michael?” tanya Nyonya Meylan.

“Ya, dia bersama Jordan di ruangan paling ujung,” Cleya memakan makanannya dengan anggun.

“Jika tidak mendapatkan Michael, kenapa kamu tidak mendekati Jordan saja?” Nyonya Meylan tersenyum.

“Ma, Jordan punya banyak teman kencan dan itu membedakan dia dengan Michael.” Cleya tersenyum.

“Jordan hanya bermain bersama mereka dan tidak benar-benar berkencan,” ucap papa Cleya.

“Bagaimana Papa tahu?” tanya Cleya penasaran.

“Semua wanita yang dekat dengan Jordan tidak ada yang dia sentuh, bukankah itu sama artinya tidak ada harapan untuk mendapatkan Jordan?” Mama Cleya tersenyum.

“Jordan hanya berpura-pura menjadi seorang playboy,” ucap Cleya.

“Benar, Sayang. Kamu adalah wanita cerdas lulusan luar negeri.” Nyonya Meylan tersenyum.

“Mama benar, hanya aku yang pantas menjadi menantu keluarga Hardianto.” Cleya tersenyum lebar.

Cleya Hartono, wanita keturunan Tionghoa dengan kulit putih bersih dan seorang model internasional, sejak kuliah serta meniti karir Cleya tinggal di luar negeri dan bertemu dengan Michael ketika perayaan ualng tahun perusahaan milik Hardianto. Pertemuan pertama yang membuat wanita itu langsung jatuh cinta pada pria dingin dan tampan bernama Michael Hardianto−orang terkaya di Indonesia. Sejak saat itu, Cleya tidak mau lagi kembali ke luar negeri.

Cleya adalah salah satu dari banyak wanita yang jatuh cinta pada Michael. Wajah tampan dan sikap dingin yang selalu terpampang di majalah bisnis membuat banyak orang mengaguminya. Di usia yang tidak muda lagi Michael masih melajang dan tidak pernah terdengar gossip pria itu memiliki kekasih.

Hari-hari Michael dihabiskan untuk bekerja, ia tidak mau mengalami kerugian apalagi kehilangan harta hanya karena melakukan kegiatan yang tidak menghasilkan uang. Pria itu bahkan sangat jarang pergi liburan, meskipun memiliki banyak uang tidak membuat dirinya menjalani kehidupan yang berfoya-foya dan tidak berguna. Michael lebih suka memanfaatkan liburannya dengan tetap bekerja dan mengembangkan usahanya di seluruh Indonesia hingga manca Negara. Kehidupan pencintaan pun dia lupakan sehingga hampir tidak pernah memandang wanita mana pun di dekatnya.

Keluarga Rudi Hartono menyelesaikan makan malam bersama. Mereka melakukan pembayaran dan bersiap meninggalkan restaurant. Cleya bisa melihat Jordan dan Michael yang berjalan menuju tempat parkir. Wanita itu tersenyum. Dia bisa memilih salah satu dari pria tampan dan kaya, walaupun pesona sang kakak jauh lebih tinggi dari adiknya.

“Pertama aku inginkan Michael. Jika gagal, Jordan pun boleh.” Cleya memperhatikan mobil yang telah menyala.

“Apa yang membuat kamu tersenyum?” tanya Nyonya Meylan.

“Melihat dua pangeran tampan dengan kuda besi mewah.” Cleya menujukkan ke arah mobil Jordan dan Michael.

“Ohh.” Nyonya Meylan tersenyum.

“Mama heran. Mereka memiliki ketampanan dan aura yang berbeda.” Mama Cleya memperhatikan dua pria tampan dan tinggi yang telah memasuki mobil.

“Hm.” Cleya menghardik pundaknya.

“Ayo kita pulang.” Tuan Rudi berjalan menuju tempat parkir diikuti anak dan istrinya. Mobil Michael dan Jordan telah menjauh meninggalkan restaurant.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 97 Penyatuan (Tamat)

    Nyonya Li dan Tuan Hardianto tiba di apartemen milik Michael mereka melihat Jordan yang masih meringkuk di sofa ruang tamu dengan tubuh ditutupi selimut tebal.“Jordan, kenapa kamu bisa sakit? Kamu dan El selalu sehat.” Nyonya Li duduk di sofa dan mengusap kepala putra bungsunya.“Selamat pagi, Ma, Pa.” Fahima duduk di sofa tunggal jauh dari Jordan.“Dia sudah baikan.” Michael menatap Jordan.“Ma, bawa aku pulang,” ucap Jordan tidak ingin melihat Fahima.“Aku akan mengantarkan kamu ke bawah.” Michael membantu Jordan berdiri.“Papa saja. Kamu temani Fahima.” Tuan Hardianto mengambil Jordan dari Michael.“Baiklah.” Michael melihat pada Fahima yang hanya diam saja.“Terima kasih sudah merawat Jordan.” Mama Li memeluk Fahima.“Sama-sama, Ma. Kami hanya kebetulan saja,” ucap Fahima tersenyum.Nyonya Li dan Hardianto membawa Jordan pulang untuk di rawat di rumah oleh dokter keluarga mereka. Fahima dan Michael hanya mengantarkan sampai depan pintu lift saja. Pria itu menatap istrinya yang tam

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 96 Merawat Jordan

    Fahima bangun untuk melaksanakan salat tahajut. Gadis itu keluar kamar untuk memeriksa Michael dan Jordan. Hari sudah menujukkan pukul setengah empat pagi. Dia berjalan mendekati suaminya yang terlelap di sofa.“Ehggh.” Suara Jordan terdengar dari dalam kamar.“Ada apa dengannya?” Fahima melihat pintu kamar yang terbuka. Dia berjalan mendekat dan mengintip. Tubuh Jordan tampak gigil karena demam.“Apa dia sakit?” Fatimah segera masuk ke dalam kamar dan menyentuh dahi saudara iparnya yang basah keringat.“Dia benar-benar demam. Suhu tubuh yang panas, tetapi dia kedinginan.” Fahima segera membuang selimut tebal dari tubuh Jordan dan mengantikan dengan kain yang lebih tipis.“Dia kedinginan karena keringat yang terus keluar. Apa Jordan alergi obat?” Fahima beranjak dari kasur dan tangannya dipegang Jordan.“Kamu sakit. Bertahanlah.” Fahima melepaskan tangan Jordan. Dia membuka lemari dan mengambil handuk serta air hangat. Wanita itu kembali pada pria yang sudah tidak sadarkan diri.“Apa a

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 95 Kemarahan dan Cemburu

    Fahima duduk di sofa dengan memeluk kakinya. Dia mengkhawatirkan Jordan. Wanita itu gelisah dan melihat pada Michael.“Apa aku harus membangunkan Michael agar bisa melihat keadaan Jordan? Aku takut terjadi sesuatu padanya. Apalagi dia dalam pengaruh minuman.” Fahima turun dari sofa dan mengintip dari pintu kaca. Tidak ada lagi Jordan.“Semoga dia sudah kembali ke kamar.” Fahima tersenyum. Dia menutup gorden dan berjalan ke tempat tidur. Memperhatikan Michael yang tertidur nyenyak.“El,” bisik Fahima di telinga Michael.“Hm.” Michael memeluk Fahima.“El, ada Jordan,” ucap Fahima.“Apa?” Michael langsung membuka matanya dengan sangat lebar dan duduk.“Di mana?” tanya Pria itu. Dia pikir Jordan ada di dalam apartemennya.“Di sebelah,” jawab Fahima.“Sebelah mana?” Michael menatap Fahima.“Ruangan sebelah. Sepertinya dia minum-minuman yang membuatnya hilang kendali,” jelas Fahima.“Oh. Dia di apartemen sebelah. Bagaimana kamu bisa melihatnya?” Michael berusaha menyadarkan dirinya.“Dari te

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 94 Kegelisahan di Malam Hari

    Fahima telah melepas hijabnya. Dia tidak tahu ada bekas merah pada lehernya. Wanita dengan gamis panjang duduk di tepi ranjang dan mengoleskan obat pada punggung suaminya yang sudah mulai mengering.“Apa luka ku sudah sembuh?” tanya Michael.“Sebentar lagi sembuh. Kamu harus sabar,” jawab Fahima lembut.“Aku akan sabar selama kamu di sisiku,” ucap Michael.“Aku akan selalu bersama kamu.” Fahima tersenyum.“Benarkah?” Michael memutar tubuh menghadap pada istrinya. Dia memperhatikan wajah hingga leher.“Apa ini?” Michael terkejut dan menyentuh leher Fahima.“Apa?” tanya Fahima heran. Dia sudah melupakan kejadian di minimarket karena tidak pernah ada dendam dan benci di dalam hatinya.“Leher kamu merah.” Michael memperhatikan leher Fahima.“Ah.” Fahima tersenyum canggung. Dia tidak bisa berbohong, tetapi tidak pula ingin menarik Cleya ke dalam masalah yang lebih rumit.“Apa yang terjadi? Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku?” Michael menatap tajam pada Fahima. Wanita di depannya tidak g

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 93 Kegilaan Cleya

    Keranjang belanja Fahima dan Michael sudah penuh dengan bahan makanan dan minuman serta cemilan ringan. Mereka berdua berjalan menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Sore hampir terusir oleh magrib. Azan akan berkumandang.“El, aku ke kamar mandi dulu.” Fahima meninggalkan Michael di depan meja kasir. Wanita itu berjalan cepat menuju bagian terdalam mini market. Dia harus ke kamar mandi karena mau buang air kecil.“Apa?” Michael melihat Fahima yang telah menghilang dari balik lemari barang-barang jualan di dalam mini market.“Selamat sore, Pak.” Karyawati yang bertugas tersenyum pada Michael.“Kami akan mulai menghitung,” ucap wanita itu memperhatikan Michael.“Ya,” ucap Michael melihat pada pelayan. Pria itu tidak ingin jauh dari istrinya. Dia terlalu khawatir bahwa Fahima akan diculik pria lain karena perlakuan dirinya sendiri.Fahima masuk ke kamar mandi dan buang air kecil. Dia keluar segera dan mencuci tangan serta bercermin. Wanita itu mengeringkan tangan dan bersiap untuk kelu

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 92 Perdebatan Kecil

    Matahari bergerak ke ufuk barat. Rona merah indah di langit Jakarta. Fahima keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk putih melingkar di dada sebatas paha. Dia lupa membawa pakain ganti.“Hah, No!” Michael yang hanya mengenakan celana tanpa baju memperhatikan mangsa enak yang berjalan santai menuju lemari pakaian.“Aku belum merapikan isi koper ke lemari.” Fahima berjongkok dan membuka koper. Wanita itu benar-benar lupa pada pria yang siap menerkamnya kapan pun dengan tubuh seksi dan terbuka itu.“Apa yang kamu lakukan?” Michael berdiri di samping Fahima.“Mencari baju ganti,” jawab Fahima tanpa menoleh. Tangan wanita itu berhenti bergerak menyadari dirinya dalam bahaya. Dia mendongak.“Kamu sedang menggodaku.” Michael mengangkat tubuh Fahima dan membawanya ke atas tempat tidur. “Tidak.” Fahima menatap Michael. Dia segera menarik selimut dan menutupi tubuhnya yang hanya dibaluti handuk putih yang pendek.“Aku mengingikannya.” Michael tersenyum dengan tatapan berbeda. Pri

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status