Share

Bibir Yang Dinodai Garvin

Alesha terbangun sore hari. Setelah mendapatkan pemeriksaan cukup intensif, ia dipindahkan ke ruangan pasien biasa. Tubuhnya mulai pulih namun infus masih tertancap pada punggung tangannya. Dadanya masih sesekali nyeri—Alesha tidak tahu jika dirinya tertidur cukup lama. Butuh waktu 12 hari sampai ia terbangun.

“Ada yang sakit?” tanya Xavier.

Alesha menggeleng lemah. Padahal ia berharap mati—namun ternyata ia masih selamat. Sudah merasakan sakit—tapi tidak jadi mati. Alesha sungguh kesal.

“Akh.” Alesha memegang dadanya yang terasa ngilu.

“Jangan memegangnya.” Xavier mencegah tangan Alesha yang akan menyentuh lukanya sendiri. “Tanganmu tidak bisa memegang lukamu sembarangan.”

“Tapi sakit,” lirih Alesha.

“Aku akan memberimu obat penahan rasa sakit.” Xavier memberikan sebuah resep pada perawat yang ada di sana. Setelah perawat pergi—Xavier menatap Ale

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status