Share

53. Perang Kekesalan

Penulis: pramudining
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-09 10:21:08

Happy Reading

*****

"Ya, kamu. Masalahnya kamu itu nggak ngerti-ngerti kalau dikasih tahu, Ca. Terus saja melanggar apa yang sudah Mas perintahkan," jawab Zaki makin sengit.

"Dih, apaan, sih, Mas. Nggak malu marah-marah kayak gitu. Ada Pak Doni, lho," ucap Aisyah menyadarkan suami barunya supaya tidak terus mengomel. Di mobil tersebut ada orang lain, selain mereka berdua.

"Ngapain ngurusin Doni? Salah sendiri dia mau nebeng mobilnya, Mas," ucap Zaki masih dengan nada sewot.

Doni mulai terkikik dengan tingkah lucu sahabatnya itu. Tidak menyangka, jika Zaki bucin parah pada Aisyah.

"Maaf, ya, Pak Doni. Ada bayi gede ngambek nggak jelas," sindir Aisyah sambil melirik sini pada si mas.

Doni tak lagi bisa menahan tawa melihat dan mendengar tingkah absurd pasangan muda di belakangnya. "Santai, Ca," sahutnya yang membuat Zaki malah mendelik.

"Sejak kapan kamu ikut-ikutan memanggil dia begitu?" tanya Zaki sengit.

"Apa?" Doni masih belum mengerti jika sahabatnya tidak suka ada yang memanggi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   60. Pasca Pelecehan

    Happy Reading***Aisyah kembali merebahkan dirinya di ranjang setelah menyelesaika ritual kewajibannya pada Sag Pencipta. Tak terasa, sang gadis kembali memejamkan mata, tenggelam ke alam mimpi bersama rasa sakit yang dia alami. Samar, Aisyah mendengar salam yang di ucap Zaki, tetapi tubuhnya terlalu lemah untuk menyambut kedatangan sang suami, kepalanya terasa berat. Aisyah kembali memejamkan mata dan membiarkan salam suaminya.Ketika tak ada suara yang membalas salamnya, si mas masuk dan langsung menuju dapur. Zaki menyalin bubur yang dibelinya tadi. Dia tahu istrinya itu tidak mungkin bisa memasak seperti hari-hari biasa karena kondisinya. Dia membawa bubur itu ke kamar sang pujaan.Terlihat Aisyah yang masih berbaring di ranjang. Zaki mendekat ke arahnya dan membangunkan gadis itu. Lalu, memegang kening, mengecek apakah suhu tubuh sang istri kembali panas."Mas," panggil Aisyah. "Maaf, nggak bisa nyambut.""Ngomong apa, sih. Kesehatanmu jauh lebih penting," jawab Zaki. "Sarapan

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   59. Satu Ranjang

    happy Reading***Suara alarm dari ponselnya, mengusik tidur Zaki. Menggerak-gerakkan bola mata yang masih tertutup untuk menyesuaikan cahaya masuk. Si mas merasakan anggota bagian tubuhnya sedikit sakit. Perlahan Zaki menarik tangan kanannya yang mulai kebas dan terasa sakit akibat digunakan sebagai bantal oleh Aisyah. Sepanjang malam si mas terjaga dan baru terlelap sekitar pukul dua dini hari karena sang istri tak henti-hentinya mengigau dan ketakutan. Begitu dalam luka yang telah di torehkan Haritz pada pujaannya."Tidur saja dulu, Sayang. Mas mau ke musala," ucap Zaki ketika akan meninggalkan sang istri yang masih terlelap. Semalam, Zaki tak tega meninggalkan istrinya tidur sendiri di kamar sendirian dengan keadaan kacau. Aisyah demam dan sering mengigau, rasa takut dan sakit sangat besar dia rasakan sehingga membuat si mas terpaksa tidur di ranjang yang sama dengan Aisyah. Sekali lagi, Zaki melihat wajah Aisyah yang masih terlelap tak terusik sama sekali dengan perkataannya s

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   58. Trauma

    Haappy Reading***Tak kuasa menahan rasa sakit yang dialami sang istri, Zaki pun mengiyakan semua permintaan Aisyah. Padahal, jelas-jelas pelatihannya belum selesai."Iya, kita pasti pulang. Tunggu pelatihannya Mas selesai, ya. Dua hari lagi, ya. Kita pasti pulang, Sayang," janji Zaki pada sang istri. "Sekarang ceritakan, kamu kenapa?"Aisyah menatap sang suami lekat. Ragu, dia ingin menceritakan apa yang sudah dia alami tadi siang karena menyangkut aibnya sebagai perempuan. Apa yang terjadi memang tidak sampai merugikan dia sebagai perempuan, tetapi jika dia menceritakan hal tersebut pada si mas, pastinya sangat memalukan sekali. "Sayang ceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Jangan membuat Mas semakin khawatir seperti sekarang," pinta Zaki sedikit mendesak istri manjanya. "Tapi, Mas harus janji, setelah aku cerita nanti, kita akan pulang."Mengangguk dengan cepat, Zaki pun berusaha memberikan senyumannya. "Mas, janji," ucapnya. Mengalirlah cerita Aisyah, sejak sang mantan datan

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   57. Ketakutan

    Happy Reading***Zaki mendekati Aisyah yang masih histeris dari arah samping. Cepat, si mas merengkuh pujaannya dalam dekapan. "Ceritain sama Mas. Apa yang terjadi, Sayang," ucap Zaki. Kuat dia memeluk istrinya walau Asiyah terus memberontak dan berteriak untuk dilepaskan. "Pergi, Mas. Pergi!" teriak Aisyah."Sayang ... Astagfirullah. Kamu kenapa?" Beberapa kali, si mas mengecup puncak kepala sang istri. Berharap pujaannya itu mendengar suara yang dia keluarkan.Aisyah kembali memberontak bahkan kini perempuan itu memukul-mukul lengan Zaki cukup keras. Merasa tak ada tanggapan dari lelaki di depannya dengan kuat dia menghantam dada. "Astaghfirullah. Kamu kenapa sebenarnya, Sayang? Apa yang sudah kamu alami selama Mas nggak di rumah." Berkali-kali Zaki mengucapkan istighfar untuk menenangkan Aisyah. Semampunya, dia menahan segala sakit akibat pukulan sang istri. "Sayang, dengarkan! Ini Mas Zaki. Tatap mata, Mas! Lihatlah! Aku suamimu, Ca," ucap Zaki, setelah pelukan mereka terura

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   56. Aneh

    Happy Reading***Hari-hari yang dijalani Zaki dan Aisyah makin mesra saja. Keduanya mulai bisa menyesuaikan dengan keadaan masing-masing. Tak sia-sia usaha serta kesempatan yang diberikan Rumana dan juga suaminya untuk menyatukan mereka berdua. Pagi ini pun, keduanya tampak mesra. Setelah menyelesaikan sarapannya, Zaki berangkat ke tempat pelatihan di antar senyum dan ciuman di pipinya oleh sang istri. Aisyah pun mulai menjalani hari-harinya seperti biasanya. Di rumah yang terbilang cukup besar itu, dia sendirian menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga. Tak ada kecurigaan apa pun, si gadis menjalankan semua pekerjaannya tanpa rasa khawatir sama sekali. Sore itu, Zaki pulang dengan kebahagiaan karena tinggal beberapa hari lagi, dia dan Aisyah akan pulang. Semua akan menjadi nyata setelahnya. Keluar dari kendaraannya, dia menampilkan deretan gigi sebab akan bertemu dengan sang pujaan hati."Assalamualaikum," salam Zaki sambil membuka pintu. Seperti biasa, sang istri tak pernah me

  • Terjebak Permainan Cinta Sepupu   55. Belalah Dadaku

    Happy Reading***"Istri Mas, sedang masak apa?" tanya Zaki setelah mereka selesai melaksanakan salat magrib. Lagi-lagi Zaki memeluk istrinya dari belakang.Adegan seperti itu, sudah menjadi candu bagi si mas. Walau Aisyah masih marah karena kejadian tadi, tetapi si gadis tidak melupakan kewajibannya untuk menjalankan tugas mengurus sang suami. Zaki sangat bahagia dengan gadis pilihannya karena cukup dewasa dan sadar tanggung jawab. "Mas, jangan ganggu. Ais, lagi masak untuk makan malam. Lepas dan duduk di meja makan. Kalau nggak, Ais, nggak bakal kasih Mas makan. Ngerti?" kata Aisyah yang merasa tak aman karena jantungnya berdetak lebih cepat setiap kali di mas memeluknya seperti itu."Oh, jadi istri cantiknya, Mas, masih marah?" Zaki mengeratkan tangannya di pinggang sang istri. "Duduk atau nggak makan?" "Iya ... iya, Mas, duduk," ucap Zaki.Sebelum duduk pada tempat yang diperintahkan Aisyah, cepat Zaki membalik tubuh istrinya hingga keduanya kini berhadapan. Secepat kedipan mat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status