Share

Bab 59. Boyfriend Shirt

Penulis: Romero Un
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-26 10:55:28

“Ah … Raffa baby, kenapa kamu jadi dingin say—”

Kalimat Sofia terhenti, ketika netranya menemukan perempuan lain berada di apartemen itu.

Manda pun ikut terdiam. Tenggorokannya tercekat. What the …! Dia punya kekasih secantik itu dan masih saja menjahiliku?!’

“Aa … inikah alasanmu, hm?” goda si wanita, semakin erat merangkul pinggang Raffael.

Manda tak tahu harus memperkenalkan diri sebagai apa. Dan karena Raffael juga tak terlihat akan memperkenalkan mereka, ia hanya menganggukkan kepalanya saja ke arah Sofia.

Raffael terlihat tenang, dengan senyum manisnya. Namun, nada mengancam terselip saat ia menyebut nama wanita itu lagi. “Sofia.”

Spontan Sofia melepaskan pelukannya dan mengikuti Regan. “Fi~ne! aku ke kamar dulu, My Dear Raffa!”

Sepeninggalan Sofia, ia pun menghela napas panjang, seolah lelah menghadapi tingkah wanita tadi.

Dahi Manda berkerut. ‘Apa mereka mantan kekasih? Lalu kenapa perempuan itu ke sini?’

“Abaikan saja dia, Manda,” ujar Raffael yang sudah kembali duduk di h
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 60. Di Belakang Layar

    ‘Ha?! Boyfriend shirt?!’Spontan Manda berbalik dan menatap Raffael dengan pandangan menyalak. “Inget umur, Pak. Apanya boyfriend shirt?!”Bukannya marah, Raffael malah tergelak. “Jadi, kamu belum tidur, Honey?”Manda bergidik mendengar panggilan itu lagi. Ia masih belum terbiasa dengan sebutan manis dari Raffael.Alih-alih merespon pertanyaan yang tak perlu dijawab itu, Manda mengalihkan topik. “Kenapa Bapak di sini? Bukannya Bapak tidur sama perempuan tadi?”Manda terdiam. Setelah pertanyaan itu keluar dari mulutnya, ia merasa lebih seperti kekasih yang sedang cemburu, ketimbang mencari tahu sebagai seorang sekretaris. Dan reaksi Raffael yang malah terlihat senang itu, tak membantu sama sekali. “Lupain pertanyaan saya, Pak. Saya tidur di luar saja, kalau memang bapak mau di sini.”Raffael menatap Manda yang turun dari tempat tidur dengan membawa bantal. Ia membiarkan sekretarisnya berjalan hingga ke pintu.Sebelum Manda sempat meraih gagang pintu, Raffael berkata, “Di luar ada Reg

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 61. Cerita Sofia

    Sementara Raffael membereskan mereka yang berani menyentuh Manda, gadis itu kini terbangun tengah malam karena wangi parfum yang merebak. Pikiran pertamanya adalah hantu. Pasalnya, saat tertidur tadi ia tidak mencium wangi seperti ini, baik di dalam ruang kamar maupun dari tubuh Raffael.‘Mati aku! Apa ada setannya ini kamar. Kenapa tiba-tiba wangi banget.’ Manda ketakutan. Ia memutuskan untuk membangunkan Raffael, tetapi malah dibuat terkejut melihat siapa yang ada di sebelahnya. “Argh!” pekik Manda, panik. Ia menarik selimutnya sampai menutupi kepala. Tetapi orang itu malah tertawa. Dan dari suaranya, Manda sadar kalau itu suara wanita. Manda menurunkan selimutnya sedikit kemudian bertanya, “Kenapa Anda di sini? Dan apa yang terjadi dengan baju Anda?”Alih-alih menjawab, wanita itu malah balik bertanya, “Aku Sofia. Kau siapa?”Karena sudah terbukti kalau bukan hantu, Manda pun segera menyingkirkan selimut yang menutupi wajahnya. “Saya Manda. Sekretaris Pak Raffael.”“Mh-hm. Aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 62. Tambah Klausul Lagi (18+)

    “Regan. Untuk sementara kasus ini selesai. Kau bisa kembali ke tugas seperti biasa.”Raffael menyudahi tugasnya mendampingi Manda. Selama ini, Regan bertugas sebagai bodyguard bayangannya.“Got it, Bos.”Pria penjaga itu berbalik dan segera menghilang kembali ke posisinya. Sementara itu, Raffael membuka pintu dan masuk kembali ke apartemennya. Ia melepas jaket hitam dan juga kemeja sebelum membuka pintu kamar. Adegan kejar-kejaran dengan dalang utama percobaan penculikan Manda tadi membuatnya berkeringat cukup banyak. Ia ingin segera mandi dan merebahkan diri di atas kasurnya yang nyaman.Namun, aroma parfum menyengat hidungnya. Membuat Raffael kembali waspada. Sadar kalau Sofia kemungkinan ada di kamar utama, langsung menggerakkan tangannya mendorong gagang pintu. Raffael sudah akan menegur Sofia kalau benar wanita itu mengganggu Manda, tetapi ia malah dibuat tertegun melihat adegan di depan matanya. “Apa cerita di balik pemandangan ini, Sofia?” bisik Raffael sambil menepuk pela

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 63. Jatuh Hati

    “Oi! Kau dengar aku nggak?!” pekik Yuike. Gadis itu tengah menceritakan ini dan itu di hadapan Manda, tetapi sepertinya tidak ada satu katapun didengar oleh yang bersangkutan. Karena belum siap untuk pulang ke rumahnya, Manda memutuskan untuk menemui Yuike di Pear Garden lagi. Kejadian pagi ini membuat emosinya meluap, tetapi yang bisa ia lakukan hanyalah protes kalau Raffael akan membayar mahal untuk kecupan panas tadi.Dan seperti biasa, Raffael dengan tenang mengatakan akan membayarnya. Bahkan berjanji akan memberi DP untuk beberapa kecupan yang belum mereka lakukan.“A–apa?” tanya Manda sambil mengerjapkan mata. Ia terlalu panik memikirkan bagaimana ia bisa lepas dari semua perasaan yang tak menguntungkannya ini, hingga tak mendengar sahabatnya bicara.“Cih! Kubilang minggu depan aku akan menikah.”Spontan netra Manda membeliak mendengar berita sahabat yang menjomblo dari lahir itu menyudahi status nahasnya. “Benarkah?”“Boong lah! Kau ini!” tukas Yuike kesal. Bibir Manda sp

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 64. Resolusi Anak Bontot

    Tak! Tak! Tak! Tak!Suara pena menghantam meja kayu jati di ruang kerja pribadi Raffael, “Bisa nggak, jauhkan pulpen-mu dari sana, Raffael.” “Kau menganggap aku bisa tenang setelah mendengar ceritamu?” Camelia terdiam lagi. Ia membiarkan adiknya itu terus saja mengetuk meja dengan pena di tangannya.Anak pertama keluarga Indradjaya itu mendatangi apartemen Raffael keesokan harinya, setelah kunjungan ke rumah orang tuanya.Berita mengenai rencana orang tua mereka mengundang keluarga Soreim jelas cukup mengganggu ketenangan Raffael. “Aku nggak yakin Mom akan menerima alasanmu memacari Manda.” Camelia membuka percakapan. Raffael terdiam cukup lama. Untungnya, ia tidak lagi berisik dengan pena itu. “Kalau begitu, aku akan membuang nama belakangku. Toh aku juga nggak perlu ada di kartu keluarga mereka. Aku punya cukup uang untuk hidup terpisah dari Indradjaya.”Mulut Camelia menganga mendengar resolusi sembarangan dari adiknya.“Jangan sembarang bicara, Raffa. Kau bukan hanya akan me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 65. Bajumu Mengalihkan Duniaku

    “Baju?” tanyanya lagi dengan wajah polos. “Nggak? Ini baju yang kupakai nanti buat makan siang sama Pak Raffael.”Yuike melongo, kemudian menepuk dahinya kencang. Putus asa dengan kelakuan sahabatnya itu. “Kau pikir dia semacam Julius yang ngajak makan di pecel ayam pinggiran?”Manda merasa kesal karena Yuike mengaitkan makanan favoritnya saat uang menipis. “Ada apa sama pecel ayam? Kan enak. Lagian pecel ayam nggak ada siang-siang.”“Please! Ganti baju!” pekik Yuike tak peduli dengan komentar Manda soal pecel ayam. Ia segera membuka lemari pakaiannya dan berusaha mencari pakaian yang setidaknya lebih baik dari yang dipakai anak itu. “Ke, baju kamu lebih besar dari ukura—” Manda menutup mulutnya seketika, karena Yuike melempar tatapan maut. “Maksudmu aku gendut?” tanya Yuike dengan nada penuh ancaman. “Kau bilang aku lebar bukan gendut?”Memang menurut Manda, Yuike bukan gendut, karena perut sahabatnya itu rata dan bagus. Hanya saja, tubuhnya lebar. Mungkin susunan tulang? “Itu d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 66. Harga Menyentuh Bibir (18+)

    “Wh–tap—”Regan hanya bisa menganga, tak tahu harus merespon bagaimana terhadap perintah majikannya itu. Sementara dengan langkah ringan, Raffael keluar dari restoran itu, masuk ke sebuah taksi yang ada di lobi. “Pak, sebenarnya kita mau ke mana?” tanya Manda dengan wajah kebingungan. Rambutnya yang sudah susah payah ditata Yuike berantakan, saking semua berjalan begitu cepat. Dengan senyum lebar mengembang di wajah, Raffael merapikan tiap helai rambut Manda sambil berkata, “Aku tidak tahu kau dandan secantik ini. Kita akan makan di restoran yang sudah kupesan.”Manda berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi dan juga kalimat atasannya barusan, karena ia tidak yakin dengan apa yang ditangkap otaknya. ‘Jadi, sebenarnya ketemu di restoran tadi buat apa?’ batin Manda bertanya-tanya. “Manda, jangan lupa untuk memanggil dengan nama. Kau sudah berapa kali melanggar perjanjian.”Manda terdiam memucat. Kini otaknya sibuk menghitung apakah dia malah menderita kerugian karena banyakny

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 67. Minggu Sepasang Kekasih

    “Seratus juta!” pekik Manda setelah Raffael melepaskannya. Pria itu terkekeh singkat sambil mencubit pelan hidung Manda. “High maintenance woman.”Untunglah pesanan mereka mulai berdatangan dan Raffael teralihkan. Setidaknya Manda bisa menggunakan waktu itu untuk menenangkan diri. Pikiran Manda berusaha mengingatkan hatinya untuk tidak terbuai dengan manis perlakuan Raffael, tapi memang sudah tak tertolong lagi sedalam apa Manda telah jatuh. Sesekali ia akan melirik bos tampannya itu, menikmati pemandangan yang sejujurnya selalu membuat hati bergetar. Selama ini, getaran itu tertutup dengan tingkah Raffael yang menjengkelkan. ‘Kalau tenang kayak gini, kan ganteng,’ batin Manda puas. ‘Yang penting jangan kumat aja jahilnya dia itu.’“Manda, ayo makan. Kenapa kamu bengong, Hon?”Tubuh Manda bergidik lagi mendengar panggilan itu. Dengan tergesa ia segera mengambil sendok dan garpu, kemudian mulai mencicipi makanan yang ada di hadapannya. Rasa-rasa unik yang belum pernah singgah dal

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29

Bab terbaru

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Author's Note (Tamat)

    Hai! Romero Un menyapa!Novel ini akhirnya tamat ya ^_^Terima kasih buat para pembaca yang mendukung novel ini sampai selesai. Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah memberikan komentar dan hadiah. Sampai ketemu di novel selanjutnya ya!Sayonara!

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 260. Kebetulan, Aku Menikah Juga Hari Ini.

    “Bos, sudah keluar hasilnya.”Bintang mengangguk. Ia segera mengecek hasilnya dan menemukan komposisi larutan yang tertulis dapat menyebabkan kerusakan pada pita suara. Ia pun langsung memberitahu Dennis. “Segera suruh Luna menemui dokter Gilian. Kuharap belum terlambat memperbaiki pita suaranya.”“Black, tangkap Kanya dan 2 temannya. Bawa mereka ke kapten. Aku sudah malas mengurusi mereka.”“Baik, Bos!”Sepeninggalan Black, Bintang langsung menyandarkan kepala, sambil memijat-mijat dahinya yang mulai pusing. Dengan posisi tak berubah, ia mencoba meraih gagang telepon dan menghubungi Tiara. “Auntie, tolong ke ruanganku.”2 menit setelahnya, Tiara sudah duduk di hadapannya. “Ada apa, Pak Bintang?”“Aku mau keluarkan berita dan juga peraturan baru.”Sang sekretaris senior itu mengangguk.‘Apa ini masalah artis Luna itu? Kurasa memang sudah keterlaluan sekali Kanya itu.’ Tiara membatin, sementara tangannya membuka laptop di pangkuan.Dalam berita internal itu, Bintang menjelaskan perka

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 259. Menciptakan Bukti

    “Oh! Lex, aku cari kamu. Ayo, ikut!”Bintang mengambil kesempatan untuk lepas dari Kanya. Ia segera pamit, menggeret adik perempuannya bersama. “Kau dikerjai si Kanya?” tanya Alexa setelah mereka cukup jauh dari target pembicaraan.Bintang menggeleng. “Sepertinya dia nggak suka dengan Lia dan membuat skandal untuk menghancurkan karir Lia sebelum debut.”Alexa mengerutkan dahi. “Kukira sasaran Kanya si Luna. Dia sering banget dipanggil Kanya sebelum latihan mulai. Dan pagi ini Luna kena marah karena suaranya tiba-tiba hilang.”Kali ini dahi Bintang yang berkerut tak mengerti. “Kenapa kau diam saja? Kanya sepertinya bukan perempuan yang baik, Lex. Hati-hati.”Alexa mendengus geli. “Siapa yang berani denganku?!”“Jadi, ini yang kemarin kakak tanyain ke aku? Skandal itu disengaja oleh Kanya?” Alexa kembali bertanya. Kepala Bintang bergerak naik-turun. “Kebetulan aku melihatnya.”Mereka terdiam sesaat, sebelum akhirnya Bintang memutuskan untuk pergi menemui Dennis. “Kau juga hati-hati. A

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 258. Curiga

    “Aku nggak peduli.” Bintang membalas pertanyaan Adelia dengan pernyataan keras kepala. “Kita bisa menyembunyikan pernikahan ini, untuk sementara.”“Buat apa?” tanya Adelia tak mengerti. “Kalau aku menikah, aku ingin bisa menceritakannya pada semua orang.”Mendengar itu Bintang tak bisa berkelit. Ia tak menyangkal. Mungkin dirinya yang paling sulit untuk menyembunyikan hubungan mereka. Bahkan sejak awal, dirinya lah yang tak bisa menahan diri untuk mengumbar kedekatannya dengan Adelia. “Tapi kalau tunangan, kurasa aman. Gimana?” usul Adelia yang merasa bersalah setelah pertanyaannya tadi. Bagaimanapun, saat ini, seorang CEO besar melamarnya. Dia, yang hanyalah seorang gadis biasa.Namun, Bintang menolak usulannya. “Aku ingin menikahimu karena aku mau semalam-malamnya kamu pulang, aku ada di rumah.”Wajah Adelia bersemu merah. Sebuah senyum tak sadar terbentuk di sana. “Hanya karena alasan itu?” gumamnya tak percaya.“Itu bukan ‘hanya’, My dear.” Bintang memeluk tubuh sang kekasih er

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 257. Mendadak

    “Bos, Regan mengitrogasiku. Sepertinya Bos Raffael mencari Anda.”Black melapor pada Bintang, tepat di saat ia yakin kalau Adelia sudah masuk ke kamar mandi hotel. Ini adalah hari kedua Bintang dan Adelia berada di hotel. Seharian kemarin mereka menikmati renang dan layanan spa dari hotel itu. Dan pagi ini, seperti yang sudah ia perkirakan akan terjadi. Foto dirinya melangkah keluar dari apartemen para artis RAFTEN sambil merangkul seorang perempuan tak dikenal, menghiasi halaman depan media berita artis ibukota.Tentu saja, Raffael dan Manda akan marah besar, mengira bahwa putranya berselingkuh di belakang Adelia. “Mereka pikir Anda membalas dendam atas skandal Nona Adelia.”“Ah ….” Bintang terkekeh geli dengan tebakan orang tuanya. “Aku mematikan ponselku. Kau saja yang beritahu mereka kalau foto itu adalah fotoku dengan Lia.”Black mengangguk. “Baik, Bos.”“Tapi, jangan kasih tahu kami di hotel ini,” tambah Bintang, mengingatkan. “Aku dan Lia sedang liburan.”“Siap, Bos!”Sege

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 256. Pengalihan Skandal

    Ha! Ha! Ha! “Pertanyaan dari mana itu?” Bintang tergelak mendengar kenyataan bahwa Adelia tak merasakan cintanya.CEO RAFTEN bahkan tak bisa menyalahkan siapapun kecuali dirinya, karena sudah membuat Adelia bertanya demikian. Cinta yang ia berikan sepertinya tidak nyata. Seperti apa kata sang ibunda. Hambar.“Kau nggak tahu saja, tiap malam aku datang ke sini. Tapi kau nggak pernah ada.”Netra Adelia membulat kaget. “Bohong! Aku nggak pernah ketemu kamu! Nggak pernah ada tanda-tanda kamu mengunjungi apartemenku.”Bintang mengecup bibir sang kekasih, singkat. Kemudian berkata, “Aku malas kalau harus mengakui perbuatanku. Jadi, terserah kamu percaya atau nggak. Aku nggak masalah, Lia.”Melihat Bintang tidak bersikeras membuktikan ucapannya, Adelia memutuskan untuk percaya. “Terus, kenapa kau ke apartemenku nggak bilang-bilang?” tanyanya heran. Bibir Bintang bergerak ke kanan lalu ke kiri, menimbang apa juga yang membuatnya datang ke apartemen Adelia.“Awalnya mau kasih kejutan. Tapi

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 255. Komunikasi Yang Terputus

    ‘... dia nangis karena sudah lama nggak bisa ketemu kamu, Kak.’Ucapan Alexa tadi kembali terngiang di telinga Bintang, walau sambungan telepon sudah terputus sejak tadi. Senyuman lebar tak bisa ia tahan. ‘Kurasa aku terlalu percaya pada hubungan kami. Percaya bahwa kami mengerti satu sama lain, tanpa perlu banyak interaksi.’“Ternyata aku salah,” keluhnya menyimpulkan apa yang terjadi. Dengan cepat ia mengirim pesan pada Tiara, sekretarisnya. To Tiara:Besok saya libur satu minggu. Jangan cari saya!Pesan terkirim!Kemudian ia juga mengirim pesan yang sama pada Theo, tetapi terkait Adelia. To Theo:Besok Adelia libur 3 hari. Jangan cari dia!Pesan terkirim!Bintang mematikan ponselnya dan juga Adelia begitu saja dan mulai fokus mengurus sang kekasih. Ia menggulung lengan kemejanya dan mulai menyeka bagian tubuh Adelia yang terlihat. Malam itu ia memutuskan untuk menemani sang kekasih, tidur di ranjang yang sama.‘Ah … sebaiknya aku juga ganti saja itu!’*** Keesokan paginya, Ad

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 254. Di Balik Skandal

    ‘Kalau diingat-ingat … aku terakhir lihat Lia dari jendela pintu ruang latihan. 3 minggu lalu, kalau nggak salah.’Bintang menatap lurus tanpa berkedip. Pandangannya kosong, sementara ia menggenggam gelas wine di tangannya. Ia sedang duduk di sofa apartemen sang kekasih. Masih terdiam, pikirannya kembali mengingat hari itu. ‘Setelah itu, aku pergi dinas. Dennis bilang kalau Lia sangat bersemangat siap debut.’“Nggak ada yang salah dengan kami. Kurasa.”Pria yang tengah bingung dengan komentar ibu dan rekan kerjanya itu kembali menghela napas panjang. Ia tak tahu apa yang membuat hubungannya dicap hambar. Sejauh mereka belum menikah, jelas tidak ada yang bisa mereka lakukan selain pergi kencan. Sesekali berciuman atau tidur di kasur yang sama. “Apa aku harusnya menikahi Lia?” Lagi, ia berbicara dengan diri sendiri. “Tapi dia sedang bersiap debut. Bagaimana kalau langsung hamil dan merusak karirnya?”Sudah pukul 11 malam dan Adelia tak juga tiba di rumah. Mungkin penantian Bintang ma

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 253. Hubungan Yang Hambar

    “Dia tidur sambil berendam.”Bintang menggelengkan kepala, heran dengan kelakuan absurd sang kekasih kecilnya. Sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa untuk mengangkat tubuh Adelia tanpa melihat. “Lia.” Bintang mencoba membangunkannya. “Adelia!”Dengkuran halus malah menjadi jawaban dari panggilan itu. Membuat Bintang mulai kehabisan akal setelah beberapa kali mencoba membangunkannya. Ia memutuskan untuk mengambil handuk dan menutupi tubuh gadis itu setelah berhasil mengangkatnya dengan menutup mata. Setelah bekerja keras, Bintang pun berhasil membaringkannya di tempat tidur. Namun, sampai di sana, Adelia malah terbangun. “Kenapa kau baru bangun sekarang, hm?” keluh Bintang. “Kau mengerjaiku ya?”Adelia mengerjapkan netranya beberapa kali, kemudian tersadar bahwa ia sudah ada di kasurnya, masih dengan tubuh yang basah. “Astaga! Apa aku ketiduran?”Melihat dari respon Adelia, Bintang tahu kalau gadis itu pasti kelelahan setelah beberapa minggu terus berlatih dan hanya bisa tidur 2

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status