Share

Misteri Pernikahan Pertama

"Gak bisa, Ma. Mereka sudah nunggu lama"

"Kamu berani mbantah mama ya, baru saja dimintai tolong belagu."

Bahkan dalam keadaan sakit juga masih egois. Aku menggeleng kepala. Heran.

Mama mulai mengangis. Ya tuhan, inikah sisi lain dari mama yang galak itu.

"Ibunya kenapa mbak?" Seorang ibu mencolek pundaknya.

"Keseleo bu."

"Oh." Ibu itu manggut-manggut. Meski tatapannya masih heran. Mungkin bingung, cuma keseleo tapi bisa sehisteris itu. Anaknya yang masih berusia sekitar 5 tahun itu bahkan melihat mama tak berkedip.

Akhirnya, setelah bosan mendengar mama yang menangis meraung-raung, tiba juga giliran kami periksa. Sebenarnya nomor antrian itu sengaja aku berbohong. Hanya untuk mengerjai mama saja. Aku memapah mama untuk masuk keruang dokter.

"Dokter, tolong saya. Huhu..."

Aku menepuk dahi.

"Iya bu, tenang dulu. Apa keluhan sakit yang ibu rasakan?"

"Kaki saya keseleo dok, tolonglah, obati, tapi jangan sampai dipoto
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status