Share

38. Perasaan Mas Lingga

"Cape ya Mas, kasihan makanya harus terlatih dari sekarang menghadapi anak yang aktif kaya mereka," ucapku yang menyindir Mas Lingga.

"Mbak, aku ke toilet sebentar ya," ucap Kiran.

"Oh ya, Ibu antar sekalian mau ke dapur, ayuk!" ajak Ibu dan Kiran mengikutinya dari belakang.

Tinggallah kami berdua di taman belakang rumah ini, udaranya sejuk dan adem.

"Mengapa kamu Rum, apa kamu tidak nyaman dengan kehadiran Kiran di sini?" tanya Mas Lingga saat aku duduk menikmati udara yang sejuk dengan santai.

"Ya nggak lah Mas, buat apa aku merasa tidak nyaman, dia itu juga teman aku Mas," jawabku tanpa menatap wajahnya.

"Apa kamu nggak cemburu jika aku berteman dengan seorang wanita?"

"Mas, ini kenapa kok nanya begitu, hallo ada apa sih? katanya mau nikah sama Mbak Kiran kok sekarang tanya aku cemburulah, aneh!"

Saat aku hendak berdiri tiba-tiba mata kami beradu pandang. Wajah Mas Lingga yang rupawan hampir saja membuat hatiku bergejolak namun segera menghindar darinya, karena takut tidak bisa me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status