Share

45. Curhatan Mbak Sukma

Sementara aku pergi menemui Mbak Sukma terlebih dahulu, kubuka pelan-pelan pintu kamar itu, dan melihat Mbak Sukma sudah duduk di tepi ranjang.

Tatapannya lurus ke depan, pikirannya kosong, bahkan aku datang pun dia tidak merespons.

Aku mendekatinya, lidahku kelu tak bisa bicara hanya melihat dengan rasa sedih, aku merasa bersalah karena aku mereka menderita.

"Namun apakah aku salah mempertahankan harga diriku yang selama lima tahun diinjak-injak oleh mereka?"

"Apakah aku salah memberi pelajaran kepada mereka yang telah menzalimi aku?"

"Ya Allah bukan maksud aku membuat mereka seperti ini, maafkan aku ya Allah!" ucapku dalam hati.

"Rum, mengapa kamu menangis?"

"Kamu tahu Rum, aku ini sudah hancur, bahkan diriku tidak ada gunanya untuk hidup."

"Aku minta maaf Rum, selama lima tahun itu aku telah berbuat keji kepadamu, bahkan aku tidak pernah membelamu."

"Aku tahu Rum kalau suamiku meninggal karena Lira dan Mamah yang melenyapkannya, karena sebenarnya suamiku tahu kalau mereka telah mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status