Share

46. Perasaan Seorang Ibu

Kulihat sebuah cahaya tapi tak mampu ku pandang, begitu silau hingga aku menapaki jalan mengikuti cahaya itu dan aku sampai di sebuah hutan, banyak pohon menjulang ke atas, ada rasa takut melanda namun cahaya itu kembali menuntun ke suatu tempat yang tak ada ujungnya.

Hingga cahaya itu pun berhenti dan lama-kelamaan kulihat Mas Ariel berdiri di sana, wajahnya tampan bersinar seperti cahaya itu, berbaju putih sangat bersih, dia pun tersenyum melihatku, lalu dia menuntun jalanku kembali ke semak-semak hutan dan menunjukkan sesuatu, tapi aku tak tahu apa itu.

Aku langsung terbangun, napasku tak beraturan, keringatku sudah bercucuran baju basah dengan keringat, seperti nyata Mas Ariel datang dalam mimpiku, tetapi apa yang dia tunjukkan kepadaku.

"Kulirik jam berdentang di kesunyian malam jam 02.00 dini hari, entah pertanda apa itu."

Ingin kembali tidur, tetapi mata ini sudah tidak berkompromi, akhirnya aku pergi ke kamar mandi mengambil air wudu dan menunaikan salat tahajud.

Kubuka pintu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status