Share

50

Penulis: Atdriani12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-11 22:00:00

Lokasi: Valerium, kota tersembunyi di bawah lapisan es abadi di Pegunungan Ural.

Waktu: Hari ke-5 sejak Arxavie menghilang.

❄️ Scene: Pintu Gerbang Valerium

Udara di sini membeku seperti kematian. Arxavie berjalan perlahan menuruni tangga batu yang dipahat dari dinding-dinding es ribuan tahun lalu. Gema langkah kakinya beradu dengan keheningan yang ganjil—sunyi, namun seolah banyak mata tak kasat mata yang memperhatikan.

Di hadapannya, sebuah pintu raksasa dengan simbol bercahaya: sebuah mata dengan dua lingkaran dan satu panah menembus dari bawah.

"Yang membawa darah Cahaya Terakhir, hanya dia yang boleh masuk."

Tangan Arxavie menyentuh permukaan pintu. Dan saat itu juga, pintu batu itu bergetar, lalu terbuka sendiri. Cahaya biru menyelimuti tubuh Arxavie sejenak, dan dunia berubah. Ia masuk ke dimensi lain—sebuah ruang antara waktu dan kenyataan.

🌀 Scene: Kota Tanpa Waktu

Di dalamnya, Arxavie melihat bangunan-bangunan transparan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terjebak dalam Tubuh Istri CEO yang Tak Diinginkan   53 TAMAT

    Di sebuah tempat yang bahkan tidak tercatat dalam peta Swiss, seorang pria duduk di atas ranjang, mengenakan hoodie gelap dan syal tipis untuk menutupi sebagian wajahnya. Wajah itu sudah tidak asing, meskipun kini lebih kurus dan ada bekas luka samar di pipi kirinya.Wiliam.Ia tidak mati. Ia hanya disembunyikan, dijauhkan, agar para musuh yang masih tersisa percaya bahwa semuanya telah selesai. Tapi bagi Wiliam, semuanya belum berakhir. Masih ada satu hal yang belum ia lakukan: mengembalikan kebahagiaan Gisella dan membimbing Arxavie.Pintu kamar diketuk.“Masuk,” ucap Wiliam, tanpa menoleh.Suara langkah pelan terdengar. Dan detik kemudian, suara yang sudah lama ia rindukan akhirnya memecah udara.“Kalau kau ingin tetap menyamar, setidaknya jangan memakai parfum khasmu.”Wiliam membeku.Perlahan ia menoleh.Gisella berdiri di sana. Mengenakan mantel putih, rambutnya kini lebih panjang, dan matanya—mes

  • Terjebak dalam Tubuh Istri CEO yang Tak Diinginkan   52

    Kuil Valerium, 06:33 AMMatahari belum sepenuhnya terbit. Kabut dingin masih menggantung di antara pilar-pilar batu kuno Valerium.Namun di tengah aula utama, tiga sosok sudah berdiri: Wiliam, Gisella, dan Arxavie. Ketiganya menatap ke depan, pada dinding batu besar yang menjulang tinggi dengan ukiran aneh yang memancarkan cahaya keemasan samar.Itulah Pintu Eden.Bukan sembarang pintu. Tapi sebuah gerbang kuno yang hanya akan terbuka oleh “yang membawa darah dua dunia”—mereka yang lahir dari garis manusia dan keturunan purba.Arxavie berdiri di tengah, antara kedua orang tuanya. Ia menatap pintu besar itu, lalu menengadah pada ayah dan ibunya.“Apa... aku bisa?” bisiknya.Wiliam mengangguk pelan. “Kau anak kami, Arxavie. Kau lebih dari cukup.”Gisella menggenggam tangannya. “Apa pun yang terjadi nanti, kami bersamamu.”Arxavie menelan ludah. Kemudian, ia berjalan perlahan ke depan, mengikuti pola cahay

  • Terjebak dalam Tubuh Istri CEO yang Tak Diinginkan   51

    Wiliam duduk memandangi langit dari jendela kaca. Napasnya berat, dadanya sesak. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya—ia benar-benar merasa seperti ayah... dan gagal.Langkah kaki lembut terdengar dari belakang. Gisella masuk perlahan, tubuhnya dibalut jubah Valerium yang hangat, tapi matanya masih menyimpan banyak luka.Ia berdiri diam di dekat Wiliam.“Apa kau... masih akan tetap diam?” tanyanya pelan. Suaranya nyaris patah.Wiliam tidak langsung menjawab. Hanya memejamkan mata. Hanya suara detak jantungnya sendiri yang menggema dalam kepala.“Kalau aku mulai bicara... aku takut semuanya akan runtuh,” katanya akhirnya. “Kau. Aku. Arxavie. Dan semua yang sudah kita pertahankan selama ini.”Gisella tertawa kecil. Pahit.“Semuanya sudah runtuh sejak hari kau memilih menghilang dan membiarkanku menangis di depan makam kosong.”Ia duduk di kursi sebelahnya.“Kenapa, Wiliam? Kenapa kau lakukan itu? Kenapa k

  • Terjebak dalam Tubuh Istri CEO yang Tak Diinginkan   50

    Lokasi: Valerium, kota tersembunyi di bawah lapisan es abadi di Pegunungan Ural.Waktu: Hari ke-5 sejak Arxavie menghilang.❄️ Scene: Pintu Gerbang ValeriumUdara di sini membeku seperti kematian. Arxavie berjalan perlahan menuruni tangga batu yang dipahat dari dinding-dinding es ribuan tahun lalu. Gema langkah kakinya beradu dengan keheningan yang ganjil—sunyi, namun seolah banyak mata tak kasat mata yang memperhatikan.Di hadapannya, sebuah pintu raksasa dengan simbol bercahaya: sebuah mata dengan dua lingkaran dan satu panah menembus dari bawah."Yang membawa darah Cahaya Terakhir, hanya dia yang boleh masuk."Tangan Arxavie menyentuh permukaan pintu. Dan saat itu juga, pintu batu itu bergetar, lalu terbuka sendiri. Cahaya biru menyelimuti tubuh Arxavie sejenak, dan dunia berubah. Ia masuk ke dimensi lain—sebuah ruang antara waktu dan kenyataan.🌀 Scene: Kota Tanpa WaktuDi dalamnya, Arxavie melihat bangunan-bangunan transparan

  • Terjebak dalam Tubuh Istri CEO yang Tak Diinginkan   49

    Lokasi: Pegunungan Alpen, Swiss. 5 Tahun Setelah Insiden Prilly.Waktu: 06:00 PagiEmbun masih menggantung di dedaunan saat cahaya fajar menyusup dari balik kabut tebal. Di sebuah rumah kayu yang berdiri di ketinggian hampir 3.000 meter dari permukaan laut, suasana damai terasa mengisi udara. Di sinilah keluarga kecil itu tinggal—Gisella, Wiliam, dan Arxavie.Arxavie kini telah berusia 9 tahun. Tak lagi bocah lemah dan rapuh, kini ia tumbuh sebagai anak yang tenang, cerdas, dan... anehnya terlalu bijak untuk anak seusianya. Kadang, bahkan Wiliam merasa ia sedang berbicara dengan seseorang yang jauh lebih tua.Pagi itu, Wiliam tengah menyeduh kopi. Gisella berdiri di dekat jendela, melihat Arxavie yang duduk di tepi danau, bermeditasi. Mata anak itu tertutup, tangannya terbuka, dan udara di sekitarnya perlahan membentuk kristal es, meski matahari mulai naik.“Dia melakukannya lagi,” gumam Gisella, lirih.Wiliam ikut menatap. Lalu menar

  • Terjebak dalam Tubuh Istri CEO yang Tak Diinginkan   48

    Lokasi: Markas Cadangan Seraphim (bunker bawah tanah milik Wiliam) Waktu: Pukul 03:12 dini hari Gisella duduk di sisi tempat tidur Arxavie yang kini tertidur pulas setelah sempat mengalami kejang aneh. Di dalam tidur itu, tubuh anak itu tampak tenang… tetapi di balik kelopak matanya yang terpejam, matanya bergerak cepat—tanda mimpi yang terlalu dalam, terlalu jauh… terlalu nyata. Gisella meremas selimutnya kuat-kuat. Perasaannya gelisah sejak ledakan gudang tadi malam. Wiliam selamat. Tapi belum juga menghubungi langsung. Padahal... dia berjanji akan langsung datang. Tiba-tiba, lampu ruangan berkedip. Suara gemuruh lembut terdengar seperti getaran tanah jauh di bawah. Gisella menoleh ke monitor keamanan. Semua kamera di sektor D... padam. "Frey! Apa yang terjadi?" Gisella berteriak ke arah bodyguard wanita yang berjaga. Wanita itu segera meraih headset. "Ada gangguan sinyal. Seperti…

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status