Share

118. Bersitegang

Badar tak langsung masuk, dia masih sengaja berlama-lama di teras rumah untuk mendengarkan pembicaraan mereka.

"Jika sampai besok pagi kalian tak juga mengosongkan rumah, kalian akan tau sendiri akibatnya," ancam Rully.

"Kau siapa sehingga mengancam di rumahku sendiri. Dan kau nyonya Ningsih, ternyata kau sangat tidak tahu malu. Semula aku masih menganggapmu ibuku, tapi sekarang aku bahkan menyesal pernah mengenalmu. Camkan baik-baik nyonya, aku akan mengusut kematian mendadak ayahku saat itu," Nathan tak gentar bahkan balik mrngancam ibunya.

Ningsih terkesiap, tapi dia mampu mengontrol keterkejutannya agar tidak menimbulkan kecurigaan Nathan.

Badar segera masuk memberi salam, Nathan dan Giri berdiri menyambutnya.

"Mari masuk paman!"

Badar masih berdiri mengamati ke empat orang pria yang baru di lihatnya ini. Dari wajah saja Badar sudah bisa menduga jika mereka bukanlah orang baik. Dia lalu menatap Ningsih dengan sinis.

"Kau ternyata tidak kapok juga," ucap Badar lalu duduk di samping
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status