Share

90. Rencana Jahat

Ayam jantan berkokok bersahutan, Nathan terbangun dan melakukan rutinitasnya seperti biasa. Mandi dan sholat subuh. Sampai sekarang Nathan tak berani menanyakan apa agama yang di anut di kerajaan ini. Bukan urusannya untuk menanyakan hal itu.

Dia pernah belajar jika mahluk kasat mata itu juga punya agama sama dengan manusia. Tapi Nathan tak terlalu mempersoalkan itu. Setelah menunaikan sholat subuh, Nathan membangunkan Dewi. Pagi ini mereka akan kembali menggelar sisa dagangannya di pasar.

'Sebentar, aku mandi dulu."

"Buruan, rezeki itu biasanya datang di waktu subuh."

"Iya aku tak akan lama."

Nathan menunggu Dewi keluar dari kamarnya, dia memesan dua cangkir teh dan roti. Roti di dunia ini ukurannya besar-besar, makan satu saja bisa membuatnya kenyang.

Tengah menunggu Dewi keluar dari kamarnya, Nathan melihat tiga orang pegawal istana datang memesan sarapan di kedai yang bersebelahan dengan penginapan. Nathan segera memasang pendengarannya.

"Aku tak mengerti dengan Putera Mahkota, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status